airtronicfirearms.com

Pesan Susy Susanti untuk Gregoria Mariska dan Tunggal Putri Indonesia

Legenda bulu tangkis tunggal putri Indonesia, Susy Susanti, saat ditemui dalam acara Audisi Umum PB Djarum 2024 yang berlangsung di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah, pada Jumat (13/9/2024).
Lihat Foto

- Legenda tunggal putri bulu tangkis Indonesia, Susy Susanti, mengungkap nasihat yang bisa diterapkan Gregoria Mariska Tunjung agar bisa tetap konsisten dan terjaga performanya di level atas.  

Gregoria Mariska Tunjung menjadi salah satu atlet yang mengharumkan Merah Putih dalam ajang Olimpiade Paris 2024 pada Juli-Agustus 2024 lalu. 

Jorji, sapaan akrab Gregoria, berhasil meraih medali perunggu dalam ajang olahraga tertinggi dunia tersebut.

Dia mengikuti jejak sang senior, legenda Susy Susanti, yang meraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992. 

Baca juga: Liliyana-Tontowi soal Atlet Bulu Tangkis: Kalau Kalah, lalu Nangis, Itu...

Susy Susanti pun mengungkap pesan untuk Gregoria agar bisa tetap menjaga penampilan terbaik dalam persaingan bulu tangkis dunia.

Sosok yang kini berusia 53 tahun tersebut menyampaikan nasihatnya dalam Audisi Umum PB Djarum 2024 yang berlangsung di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah.

"Untuk Gregoria, bagaimana dia tetap bisa mempertahankan, bukan turun, dia sudah matang, harus bisa lebih menjaga komitmen, me-manage diri sendiri karena mempertahankan lebih susah," ucap Susy, Jumat (13/9/2024).

"Tujuan sudah tahu, persiapan harus sama seperti sebelum dia masuk Top 10," tutur Susy. 

Baca juga: Susy Susanti Tekankan Pentingnya Jiwa Petarung dalam Audisi PB Djarum

Susy pun mengungkap apa yang membedakan antara Gregoria dengan para pesaing lain, misalnya dengan tunggal putra An Se-young (Korea Selatan), yang meraih emas Olimpiade 2024.

"Secara teknik, sejajar, tinggal bagaimana strategi di lapangan, kemauan, lalu juga kecerdikan di lapangan, penerapan strategi di lapangan," ucap Susy.

"Saya melihat bahwa di 10 besar ini akan berimbang, hanya saya melihatnya An Se-young lebih stabil secara fisik dan kemauan karena mungkin dia juga masih dalam masa emasnya," tuturnya.

"Namun, yang lain-lainnya juga mungkin sama, ada sejumlah pemain China yang mulai naik. Itu haru diwaspadai. Indonesia enggak boleh berpaku pada Gregoria karena persiapan Olimpiade enggak cuma 1-2 tahun, tetapi dari sekarang," ucap Susy.

Baca juga: Mengintip Asrama Bulu Tangkis PB Djarum, Kawah Bibit Masa Depan Ditempa

Istri dari legenda tunggal putra bulu tangkis Indonesia, Alan Budikusuma, itu juga mengungkap upaya yang bisa dilakukan aga regenerasi tunggal putri Indonesia bisa cepat, tak jauh berjarak. 

"Yang pasti harus punya program pembinaan yang berkesimbungan, jangka panjang, jangka pendek, jangka menengah, itu harus mutlak," ucapnya.

"Mungkin dari zaman saya pun sama. Semakin banyak atlet yang disiapkan, akan semakin baik karena persaingan akan lebih terselektif dan penyaringan itu bisa bikin atlet lebih waspada," tutur Susy.

"Tentunya PBSI harusnya sudah tahu bagaimana mempersiapkannya. Namun, bagaimana pelaksanaannya, bagaimana pemilihannya, dan bagaimana program yang harus diterapkan, kerja tim harus bagus, masukan-masukan, bisa belajar dari sebuah kesuksean dan kegagalan, itu yang harus dilakukan PBSI untuk Olimpiade 2028," kata Susy.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat