Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS
- Lebih dari 2.100 orang ditangkap selama aksi protes pro-Palestina di berbagai perguruan tinggi Amerika Serikat.
Dilansir AP, gelombang protes bermula dari unjuk rasa mahasiswa Columbia University pada 17 April 2024.
Mereka menyerukan diakhirinya perang Israel-Palestina, yang menewaskan lebih dari 34.000 warga sipil.
Israel menyerang Jalur Gaza, Palestina, setelah Hamas menginfiltrasi wilayah Israel dan menyandera ratusan warga pada 7 Oktober 2023.
Mahasiswa di Columbia University berunjuk rasa dan mendirikan tenda-tenda di kampus, mengingatkan pada aksi protes terhadap Perang Vietnam pada 1970-an.
Pada 18 April 2024, Kepolisian New York (NYPD) membubarkan kamp pengunjuk rasa di Columbia University dan menangkap sekitar 100 demonstran.
Akan tetapi, pembubaran unjuk rasa pro-Palestina di Columbia University jusru memicu protes serupa dari mahasiswa berbagai kampus di seluruh AS.
Tuntutan mahasiswa
Dilansir BBC, mahasiswa menuntut agar kampus mereka, yang banyak di antaranya memiliki dana abadi sangat besar, untuk melakukan divestasi keuangan dari Israel.
Divestasi, bagi banyak pengunjuk rasa, berarti memutuskan hubungan dana abadi tersebut dengan perusahaan Israel atau perusahaan yang berbisnis dengan Israel.
Banyak juga yang menginginkan agar universitas mengakhiri hubungan akademis dengan lembaga-lembaga Israel.
Para aktivis mahasiswa mengatakan, perusahaan-perusahaan yang berbisnis di Israel, atau dengan organisasi-organisasi Israel, terlibat dalam perang di Gaza, seperti halnya perguruan tinggi yang berinvestasi di perusahaan-perusahaan tersebut.
Menurut pantauan BBC, aksi protes pro-Palestina digelar di lebih dari 130 perguruan tinggi yang tersebar di 45 negara bagian dan Washington D.C.
Beberapa perguruan tinggi bernegosiasi dengan para aktivis mahasiswa, sementara yang lain mengeluarkan ultimatum agar pengunjuk rasa membubarkan diri.
Northwestern University di dekat Chicago dan para pengunjuk rasa berhasil mencapai kesepakatan untuk membatasi area kamp demonstran.
Sementara, para petinggi Brown University setuju untuk mengadakan pemungutan suara mengenai divestasi dengan Israel pada Oktober 2024, sebagai imbal balik bagi kesediaan para mahasiswa untuk memindahkan lokasi kamp demonstran.
Terkini Lainnya
- Foto Toilet Meledak di Hong Kong Tidak Terkait Hizbullah
- [HOAKS] Emiliano Martínez Lebih Pilih Bermain Bersama Ronaldo Ketimbang Messi
- [KLARIFIKASI] Pekerja Hotel Menahan Pintu karena Badai Berlokasi di China, Bukan Vietnam
- [HOAKS] 700 Tentara IDF Menyerahkan Diri kepada TNI
- [HOAKS] Restoran Pizza Hina Umat Islam
- INFOGRAFIK: Narasi Keliru Ban Truk Melayang dan Timpa Pengendara Sepeda Motor
- [KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Apel Ungu Kanada
- INFOGRAFIK: Hoaks Penawaran Hadiah dari Danamon, Waspada Penipuan!
- [KLARIFIKASI] Menpora Bantah Kudapan Atlet PON Berisi Santan Kemasan
- [HOAKS] Wabah Mpox Telah Menyebar di Nias pada September 2024
- INFOGRAFIK: Agenda Imunisasi 2030 WHO Dipelintir Jadi Teori Konspirasi Tatanan Dunia Baru
- [HOAKS] BMKG Prediksi Akan Terjadi Tsunami di Kota Batam
- INFOGRAFIK: Tidak Benar Ada Pasien Mpox di RS Siloam Ambon, Cek Faktanya
- [HOAKS] Kasus Cacar Monyet di RS Prof Dr RD Kandou, Manado
- Pembunuhan Pendeta Yeremia dan Potret Ketidakadilan di Papua...
- Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970
- [HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang
- [HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK
- INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk
- [VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China