[KLARIFIKASI] Swiss Tidak Melarang Jilbab dan Konstitusinya Akui Islam
klarifikasi!
Berdasarkan verifikasi sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
- Beredar narasi yang mengeklaim Pemerintah Swiss melarang muslimah di negara tersebut mengenakan hijab atau jilbab.
Pemerintah Swiss juga diklaim tidak mengakui Islam sebagai agama resmi di negara mereka setelah adanya referendum.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta , narasi itu keliru dan informasinya perlu diluruskan.
Narasi yang beredar
Informasi mengenai pelarangan hijab di Swiss disebarkan oleh akun Facebook ini pada Kamis, 18 Juli 2024.
Berikut narasi yang ditulis:
Swiss melarang hijab dan tidak lagi mengakui Islam sebagai agama resmi melalui referendum.
Apakah Anda ingin referendum yang sama diadakan di semua negara Eropa?
Narasi serupa dalam bahasa Inggris disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Penelusuran
Tahun lalu, Parlemen Swiss menetapkan larangan atas pemakaian penutup wajah penuh seperti burka, masker ski, dan bandana yang hanya menyisakan sedikit celah pada bagian mata.
Dilansir Associated Press, aturan itu ditetapkan setelah referendum pada 2021. Saat itu, pemilih Swiss menyetujui proposal untuk melarang penggunaan penutup wajah di tempat umum.
Akhirnya, pada 2023 Parlemen Swiss memutuskan denda hingga 1.000 franc Swiss atau sekitar Rp 18,5 juta bagi pelanggarnya.
Kendati demikian, referendum tersebut tidak menyangkal Islam sebagai agama resmi di negara tersebut.
Berdasarkan data di situs pemerintah Swiss, negara tersebut didominasi penduduk beragama Kristen.
Sebagian besar adalah anggota gereja Katolik Roma, sebagian lainnya dari gereja Kristen protestan. Hanya sekitar 6 persen penduduknya beragama Islam.
"Di Swiss, kebebasan beragama adalah salah satu hak dasar yang tercantum dalam konstitusi federal," tulis situs tersebut.
Terkini Lainnya
- [HOAKS] Emiliano Martínez Lebih Pilih Bermain Bersama Ronaldo Ketimbang Messi
- [KLARIFIKASI] Pekerja Hotel Menahan Pintu karena Badai Berlokasi di China, Bukan Vietnam
- [HOAKS] 700 Tentara IDF Menyerahkan Diri kepada TNI
- [HOAKS] Restoran Pizza Hina Umat Islam
- INFOGRAFIK: Narasi Keliru Ban Truk Melayang dan Timpa Pengendara Sepeda Motor
- [KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Apel Ungu Kanada
- INFOGRAFIK: Hoaks Penawaran Hadiah dari Danamon, Waspada Penipuan!
- [KLARIFIKASI] Menpora Bantah Kudapan Atlet PON Berisi Santan Kemasan
- [HOAKS] Wabah Mpox Telah Menyebar di Nias pada September 2024
- INFOGRAFIK: Agenda Imunisasi 2030 WHO Dipelintir Jadi Teori Konspirasi Tatanan Dunia Baru
- [HOAKS] BMKG Prediksi Akan Terjadi Tsunami di Kota Batam
- INFOGRAFIK: Tidak Benar Ada Pasien Mpox di RS Siloam Ambon, Cek Faktanya
- [HOAKS] Kasus Cacar Monyet di RS Prof Dr RD Kandou, Manado
- Pembunuhan Pendeta Yeremia dan Potret Ketidakadilan di Papua...
- [HOAKS] Eks Menkes Terawan Agus Putranto Rekomendasikan Obat Prostatitis
- Bercerai dari Nisya Ahmad, Ini Besaran Nafkah yang Harus Ditanggung Andika Rosadi
- Ini Penyebab dan Pelaku Ledakan "Pager" yang Diungkap Misi PBB di Lebanon dalam Surat untuk DK PBB
- [HOAKS] Baim Wong dan Dennis Lim Promosikan Situs Judi
- Benarkah Atlet Olimpiade Muntah karena Berenang di Sungai Seine?
- [HOAKS] Pertalite Telah Dihapus
- [KLARIFIKASI] Video Korban Serangan Israel di Gaza, Bukan Ismail Haniyeh
- Kilas Balik Penampilan Buruk Bulu Tangkis RI di Olimpiade London 2012