airtronicfirearms.com

Sejumlah Hoaks Bantuan Uang Mengatasnamakan BPJS Kesehatan...

Ilustrasi BPJS Kesehatan
Lihat Foto

 - Di media sosial beredar unggahan keliru mengatasnamakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Unggahan itu menawarkan sejumlah bantuan dengan nominal besar.

Untuk mendapat bantuan, masyarakat diminta melengkapi beberapa syarat, seperti mengisi data pribadi yang rawan disalahgunakan.

Padahal, ketika ditelusuri BPJS Kesehatan tidak pernah menawarkan bantuan dalam jumlah besar.

Supaya tidak menjadi korban penipuan, berikut Tim Cek Fakta merangkum hoaks soal bantuan dari BPJS Kesehatan:

Bantuan untuk TKI Rp 125 juta

BPJS Kesehatan diklaim membagikan bantuan Rp 125 juta untuk para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di berbagai negara pada tahun 2024 dengan nominal sebesar Rp 125 juta.

Namun unggahan tersebut tidak benar. Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, informasi tersebut hoaks dan merupakan modus penipuan.

BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan bantuan senilai Rp 125 juta. Selengkapnya baca di sini

Bantuan Rp 75 juta melalui WhatsApp

BPJS Kesehatan juga diklaim menawarkan bantuan Rp 75 juta melalui nomor WhatsApp.

Namun setelah diperiksa, nomor WhatsApp yang dicantumkan dalam unggahan bukan nomor resmi BPJS Kesehatan. Nomor WhatsApp resmi BPJS Kesehatan adalah 0811-8165-165.

Selengkapnya baca di sini.

Salurkan bantuan Rp 25 triliun dari pemerintah

Beredar narasi yang menyebut pemerintah memberikan bantuan dana Rp 25 triliun melalui Badan BPJS Kesehatan. Bantuan diklaim diberikan kepada 10 orang untuk setiap provinsi.

Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menegaskan, narasi mengenai dana bantuan sebesar Rp 25 triliun merupakan hoaks.

Rizzky meminta masyarakat untuk berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan. Selengkapnya baca di sini.

Bantuan dana Rp 250 juta dengan mengisi data pribadi

Sebuah video mengeklaim BPJS Kesehatan memberikan dana bantuan Rp 250 juta untuk masyarakat.

Syarat mendapat bantuan yakni dengan  mengirim nama lengkap, nomor rekening, nama bank, foto kartu tanda penduduk (KTP) ke nomor WhatsApp yang tertera.

Namun, unggahan itu tidak benar. Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah memastikan informasi tersebut hoaks.

Video yang disertakan dalam unggahan diambil dari pemberitaan Kompas TV soal upaya BPJS Ketenagakerjaan mendorong kepesertaan bagi pekerja di ekosistem desa.

Selengkapnya baca di sini. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat