CEK FAKTA: Menilik Lagi Alasan Penghentian Ekspor Pasir Laut pada 2003
- Kerusakan lingkungan hidup dan berbagai kerugian lain yang timbul akibat ekspor pasir laut menjadi alasan yang mendasari kegiatan tersebut dilarang sejak 2003.
Dikutip dari Harian Kompas, 29 Mei 2002, keran ekspor pasir laut mulai dibuka pada 1978.
Semula, Angkatan Laut dan Otorita Batam menggali pasir laut di perairan Riau dengan tujuan mencegah pendangkalan laut. Hasil galian itu lantas ditawarkan kepada Pemerintah Singapura.
Kemudian, Singapura memanfaatkan sekitar 300 juta meter kubik pasir laut tersebut untuk melakukan reklamasi, yang membuat wilayah daratannya menjadi lebih luas.
Ekspor pasir laut ke Singapura pun dilanjutkan selama puluhan tahun dan tanpa kontrol ketat. Akibatnya, negara justru menderita kerugian besar dan gagal meraup untung.
Kerugian Rp 237 triliun
Afni Achmad selaku Wakil Ketua Fraksi Reformasi DPR pada 15 Mei 2002 mengatakan, kerugian yang dialami Indonesia akibat mengekspor pasir laut ke Singapura selama 24 tahun (1978-2002), telah mencapai 42,38 milyar dollar Singapura atau Rp 237,328 trilyun.
Kerugian terjadi akibat adanya selisih yang sangat besar antara harga ekspor di Indonesia dan harga impor di Singapura yang besarnya hampir mencapai dua kali lipat.
Kerugian pemerintah akibat praktik ini per tahunnya mencapai 1,76 milyar dollar Singapura.
Kerugian wilayah teritorial
Dengan bermodalkan pasir asal Indonesia, reklamasi pantai dan pulau-pulau kecil yang dilakukan Singapura telah menyebabkan perluasan wilayahnya dalam tingkat yang signifikan.
Singapura mengalami penambahan seluas 100 kilometer persegi, dan sampai tahun 2010 diperkirakan wilayah terirorial Singapura akan bertambah 160 km2.
Perluasan wilayah itu akan menggeser batas wilayah perairan internasional antarnegara, yaitu lebar jalur pelayaran antara Singapura dan Batam di Selat Malaka.
Menurut Afni, proyek perluasan wilayah darat merupakan upaya aneksasi terselubung Singapura terhadap wilayah teritorial dan kedaulatan Republik Indonesia.
Pulau-pulau tenggelam
Berdasarkan data Walhi sampai pertengahan 2001, diperkirakan 70 pulau kecil di berbagai wilayah di Indonesia telah tenggelam antara lain akibat penambangan pasir laut.
Hilangnya pulau berdampak terhadap pola arus laut, iklim, dan terutama perikanan. Penambangan ini juga mengakibatkan laut keruh, sehingga produktivitas ikan menurun.
Dampak negatif lain dari penggalian pasir laut adalah terjadinya lubang-lubang dengan kedalaman 80 meter dari permukaan dasar laut awal dan terjadinya abrasi hebat dan rusaknya ekosistem, terutama habitat udang dan kepiting yang hidup dari keberadaan pasir laut.
Terkini Lainnya
- [KLARIFIKASI] Foto Perempuan 80 Tahun Bersama Dibuat Menggunakan AI
- [KLARIFIKASI] Manipulasi Video Gedung Terbakar akibat Serangan Iran ke Israel
- [HOAKS] Pengobatan Ida Dayak di Kabupaten Purworejo pada 2-3 Oktober 2024
- [HOAKS] Netanyahu Jelaskan Cara Bunuh Umat Islam, Salah Satunya dengan Vaksin
- INFOGRAFIK: Hoaks Hewan Misterius Ditangkap Nelayan Papua, Foto Hasil Manipulasi AI
- Fakta Seputar Serangan Iran ke Israel pada 1 Oktober
- INFOGRAFIK: Hoaks Teror Ninja di Garut yang Lakukan Pembacokan
- [HOAKS] Ustaz Abdul Somad Masuk Rumah Sakit akibat Penyakit Sifilis
- [VIDEO] Hoaks Michael Hartono Bagi-bagi Uang Rp 50 Juta, Awas Penipuan
- Menilik Peran AS dan Angkatan Darat dalam Pembantaian Massal 1965-1966...
- CEK FAKTA: Mengukur Kinerja Legislasi DPR 2019-2024 yang Diklaim Puan Maharani
- [HOAKS] Pemerintah Arab Saudi Larang Doa untuk Palestina
- [VIDEO] Hoaks Soimah Bagi-bagi Uang Rp 25 Juta, Awas Penipuan!
- [KLARIFIKASI] Korea Utara Larang Turis AS, tetapi Bolehkan Turis Israel dan Jepang
- [HOAKS] Elon Musk Menutup Akun X Milik Taylor Swift
- Panggilan "Love" Terakhir Ikang Fawzi di Depan Pusara Marissa Haque...
- 5 Fakta Marissa Haque Meninggal Dunia Mendadak
- CEK FAKTA: Pernyataan Jokowi, yang Diekspor Bukan Pasir tapi Sedimen Laut
- [KLARIFIKASI] Video Kecelakaan di Morowali Dinarasikan Terjadi di Batam
- [HOAKS] Warga Arab Saudi Sebut Umat Islam Indonesia Bodoh
- [HOAKS] Siswa SMP Divonis 7 Tahun Penjara karena Kritik Jokowi
- [HOAKS] Michael Bambang Hartono Bagikan Rp 50 Juta di Medsos