airtronicfirearms.com

INFOGRAFIK: Misinformasi Seputar Uang Kertas BRICS, Simak Faktanya

Tangkapan layar unggahan dengan narasi keliru di sebuah akun Facebook, Senin (28/10/2024), menampilkan uoto uang kertas BRICS dengan bendera Indonesia.
Lihat Foto

- Menteri Luar Negeri Sugiono telah menyampaikan keinginan Indonesia untuk bergabung dengan aliansi kerja sama ekonomi BRICS. Aliansi ini dipelopori Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Sejumlah alasan dikemukakan Sugiono. Misalnya, Indonesia mendukung reformasi sistem multilateral agar lebih inklusif, representatif, dan sesuai realitas saat ini.

BRICS juga dinilai dapat menghadirkan solidaritas untuk negara-negara "Global South", dan mempererat kerja sama negara berkembang.

Akan tetapi, ada sejumlah misinformasi yang beredar di media sosial mengenai BRICS.

Salah satunya, narasi yang menyatakan BRICS meluncurkan uang kertas yang dapat diperdagangkan hanya ke sesama negara anggota.

Saat konferensi di Kazan, Rusia, BRICS memang memperkenalkan mata uang kertas simbolis pada 24 Oktober 2024. Terlihat sejumlah foto, misalnya saat Presiden Rusia Vladimir Putin memegang uang kertas itu.

Uang kertas itu melambangkan ambisi kolektif negara-negara anggotanya untuk menjadi alternatif yang menggantikan mata uang dollar AS, serta mendorong sistem ekonomi yang lebih mandiri.

Namun, belum ada bendera Indonesia dalam mata uang yang diperlihatkan Presiden Putin. Narasi adanya bendera Indonesia dalam uang kertas BRICS bahkan sudah beredar sejak September 2023, sebelum Menlu Sugiono bertolak ke Kazan.

Selain itu, uang kertas simbolik itu tidak apat dijadikan sebagai alat transaksi.

Belum ada peluncuran resmi mata uang untuk negara BRICS. Negara anggotanya masih menggunakan mata uang masing-masing untuk transaksi perdagangan.

Simak penjelasannya:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat