[KLARIFIKASI] Polisi Filipina Tangkap Jaringan Penipuan Online, Bukan Buzzer
klarifikasi!
Berdasarkan verifikasi sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
- Sebuah video dari CNN Filipina mewartakan mengenai penangkapan sindikat kejahatan elektronik berupa penggelapan uang dan buzzer.
Kemudian, beredar narasi yang menyebut ada 480 pekerja dan pemimpin sindikat tersebut adalah warga Israel.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta , video disebarkan dengan konteks keliru dan perlu diluruskan.
Narasi yang beredar
Video polisi Filipina menangkap sindikat kejahatan elektronik berupa penggelapan uang dan buzzer disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa (10/12/2024):
Polisi Philipina telah menggebrak lokasi dimana berlakunya kejahatan elektronik penggelapan uang dan bazzer yang bekerja untuk membangun opini perpecahan ditubuh umat Islam dan arab. Mereka berjumlah 480 orang sementara pimpinan proyeknya sebanyak 8 orang warga negara Israel.
Duta besar Israel marah besar atas penyebaran berita ini ke sosial media.
Ayo kita share lagi kebejatan mereka.
Penelusuran
Berita CNN Filipina ditemukan di akun Facebook NewsWatch Plus Philippines, pada 7 Juni 2018.
Keterangan video menjelaskan, polisi menemukan jaringan penipuan online bernilai jutaan dollar di Zona Ekonomi Khusus Clark di Pampanga, utara Manila.
Mereka menangkap lebih dari 470 karyawan, termasuk delapan operator berwarga negara Israel di perusahaan tersebut.
Dilansir Filipino Times, 21 Juni 2018, tepatnya sebanyak 474 karyawan bekerja di sebuah perusahaan yang menyamar sebagai perusahaan outsourcing di Pampanga.
Namun perusahaan tersebut ternyata sindikat penipuan online bernilai jutaan dolar. Uang hasil penipuan lantas ditransfer ke beberapa rekening bank internasional, termasuk Republik Ceko, Rumania, dan Jerman.
Kesimpulan
Berita polisi Filipina menangkap sindikat penipuan online berkedok perusahaan outsourcing pada 2018 disebarkan dengan konteks keliru.
Polisi menangkap jaringan penipuan online, bukan buzzer.
Sebanyak 474 karyawan ditangkap, termasuk delapan operator berwarga negara Israel.
Terkini Lainnya
- INFOGRAFIK: Hoaks Daftar Lowongan Kerja PT Pertamina via WhatsApp, Awas Penipuan!
- INFOGRAFIK: Video Elon Musk Dipangkas Rambutnya oleh Robot Merupakan Besutan AI
- [KLARIFIKASI] Video Ini Bukan Tornado Api di California
- [HOAKS] Selvi Ananda Bagi-bagikan Rp 20 Juta
- [HOAKS] Korban Kebakaran di California Menjarah Toko Swalayan
- [HOAKS] Poster Rekrutmen Puskesmas Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat
- [KLARIFIKASI] Foto Masjid di Los Angeles Lolos dari Kebakaran adalah Rekayasa AI
- [HOAKS] Foto Kantor Facebook di Los Angeles Terbakar
- [HOAKS] Tautan Undian Berhadiah dalam Rangka HUT ke-129 BRI
- [KLARIFIKASI] Rumah Beratap Merah Bukan Milik David Steiner yang Selamat dari Kebakaran
- [HOAKS] Prabowo Minta Shin Tae-yong Kembali Latih Timnas Indonesia
- [KLARIFIKASI] Video Orang Melantunkan Azan Tidak Terkait Kebakaran Los Angeles
- [HOAKS] DEW Jadi Senjata Penyebab Kebakaran di California
- [KLARIFIKASI] Foto Gereja Selamat dari Kebakaran Los Angeles Hasil Manipulasi AI
- [HOAKS] Prabowo Berhasil Tangkap Harun Masiku
- 9 Poin Penting dalam Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza
- 3 Skema Libur Sekolah Saat Ramadhan 2025, Apa Saja?
- Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza, Akhiri Konflik Lebih dari 460 Hari
- [KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Tahanan di Penjara Merah Sednaya
- [HOAKS] Ustaz Adi Hidayat Menuju Istana untuk Dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden
- [KLARIFIKASI] Penjelasan Utuh atas Narasi Kebakaran Ponpes Tewaskan 28 Orang
- INFOGRAFIK: Hoaks Lowongan Kerja Pertamina via WhatsApp pada Desember 2024
- INFOGRAFIK: Hoaks Program Bedah Rumah dari Wapres Gibran, Cek Faktanya