Dies Natalis Ke-60 UNJ, Dirjen Diktiristek: Jati Diri UNJ Sebagai Kampus Pendidik dan Pembentuk Karakter
- Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek), Prof. Abdul Haris menyampaikan orasi ilmiah dalam “Prosesi Sidang Terbuka Puncak Acara Pembukaan Dies Natalis ke-60 Universitas Negeri Jakarta Tahun 2024”.
Dalam orasi ilmiah di Kampus A UNJ, Jakarta ini, Prof. Abdul Haris mengangkat tema “Transformasi UNJ dalam Membangun Masyarakat Ilmiah Menuju Indonesia 2045".
Prof. Abdul Haris menegaskan, UNJ mempunyai posisi strategis di DKI Jakarta dengan mahasiswa yang berasal dari berbagai penjuru Nusantara.
"Hal ini menjadi peluang dan kekuatan, sehingga proses pembelajaran, riset, dan pengabdian masyarakat di jantung UNJ akan bermagnitudo luas dan berpijar ke sudut-sudut Tanah Air," ungkapnya.
"Guna memastikan agar para calon pemimpin dan calon pendidik yang mengenyam ilmu di UNJ memperoleh bekal yang memadai dan mumpuni dalam menyelesaikan persoalan, kampus harus bertransformasi," ujarnya.
Prof. Abdul Haris melanjutkan, "Kampus harus beroperasi di ujung tombak perkembangan intelektual dan ilmu, sebagaimana diakui masyarakat global atau dalam kata lain menjadi Universitas Berkelas Dunia."
Prof. Abdul Haris menambahkan, "ingatlah bahwa tujuan awal didirikannya UNJ merupakan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan masyarakat, dan mewujudkan kesejahteraan."
"Jangan sampai UNJ kehilangan jati diri sebagai kampus pendidik dan pembentuk karakter. Ikhtiar-ikhtiar para pemimpin UNJ, dosennya, tenaga kependidikannya, alumninya, dan mahasiswanya Insya Allah akan membawa dampak baik bagi banyak orang," ujarnya.
"Khususnya anak-anak Indonesia yang akan menjadi murid dari para guru yang dihasilkan oleh UNJ; anak-anak Indonesia yang sedang belajar di sekolah-sekolah dari Sabang sampai Merauke; dan anak-anak Indonesia yang nasibnya ditentukan oleh para akademisi, praktisi, wirausahawan, dan para pemimpin yang lulus dari UNJ," tambahnya.
Baca juga: Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045
Prof. Abdul Haris juga menyampaikan, anak-anak Indonesia sedang mempersiapkan diri untuk menyambut Indonesia 2045 dan menghadapi masa depan bangsa yang mungkin saja kita tidak akan pernah lihat.
"Anak-anak tersebut mungkin saja sepanjang hidupnya tidak akan pernah mengenal kita sekalian, tapi kesungguhan dan dedikasi kita semua berdampak besar bagi mereka, melalui penyelenggaraan pendidikan tinggi yang berkualitas," tambah Prof. Abdul Haris.
Terkini Lainnya
- 34 Universitas Terbaik di Indonesia Versi QS WUR Sustainability 2025
- Aturan Pilih Prodi di SNPMB 2025, Dosen Unesa Beri Tips Ini
- Beasiswa Kagama 2024 bagi Mahasiswa UGM, Ada Bantuan Rp 3 Juta
- Prof. Stella Christie: Indonesia Harus Bangun Iklim Penelitian agar Bisa Maju
- Panitia SNPMB 2025 Upayakan Dorong Kenaikan Pendaftar Prodi D3
- Kemendikti Saintek akan Tambah Kuota Calon Mahasiswa SNPMB 2025
- Cara Pilih Prodi UTBK SNBT 2025, Siswa Kelas 12 dan "Gap Year" Cek
- 3 Aplikasi buatan Pelajar Indonesia di Apple Developer Academy 2024
- Pemerintah Akan Bangun Sekolah Unggulan, Lulusannya Ditargetkan Masuk Kampus Top Dunia
- Perjalanan Erwin Parengkuan, dari Penyiar Radio hingga CEO Talkinc
- 15 Jurusan UGM dengan Daya Tampung Terbanyak SNBP, SNBT dan Mandiri
- Wamen Dikdasmen: Pemerintah Ingin Semua Siswa Indonesia Dapat Pendidikan Bermutu
- Universitas Terbuka Masuk "35 Top Universities Online Learning Rankings 2024" Versi THE
- 4 PTN yang Terapkan UKT Kelompok 1 Rp 0 di SNBP dan SNBT 2025
- Kapan Daftar KIP Kuliah 2025 buat SNBP-SNBT Dibuka? Cek Dulu Syaratnya
- Trump Undang Xi Jinping Hadiri Pelantikan Presiden AS
- Temui DPR, BEM SI Ungkap UKT Unsoed Naik hingga 500 Persen
- PPDB SD Surabaya 2024, Cek Ketentuan Jarak dan Usia Jalur Zonasi
- Adakah Tes Kesehatan Gigi Saat Daftar Sekolah Tinggi Intelijen Negara?
- Soal UKT Mahal, Kemendikbud: Pendidikan Tinggi Bersifat Tersier, Tidak Wajib
- Sekian Biaya UKT Unpar 2024 Semua Jurusan S1