Kisah Sudarmono, Harus Jualan Kerupuk Keliling karena Gaji Guru Honorer Kecil
- Sudah 20 tahun mengabdi menjadi guru namun kesejahteraan Sudarmono belum juga membaik karena masih berstatus sebagai guru honorer.
Sudarmono mengabdikan hidupnya untuk menjadi guru di Tasikmalaya, Jawa Barat dengan tujuan ikut mencerdaskan bangsa Indonesia.
Baca juga: Sulit Ikuti PPG, Asosiasi Minta Hentikan Diskriminasi terhadap Guru Agama
Meskipun bergaji kecil, Sudarmono tetap semangat dan tak menyerah menjalani profesi sebagai guru dan memilih menambah pekerjaan sampingan untuk menyambung hidup.
"Diantara kami guru untuk mencukupi kebutuhannya sangat prihatin," kata Sudarmono dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi X DPR, beberapa waktu lalu.
Sudarmono mengatakan, untuk menyambung hidup dan membayar pendidikan anaknya, ia harus berjualan kerupuk sebelum berangkat ke sekolah.
Baca juga: Guru dan Upaya Mengatasi Dampak Negatif Artificial Intelligence
Sudarmono berjualan kerupuk keliling, mulai dari pukul 04.30 WIB.
Setelah selesai berjualan, Sudarmono kemudian bersiap untuk berangkat ke sekolah untuk mengajar.
"Saya pribadi jam 04.30 WIB mempersiapkan dagang kerupuk. Berkeliling, honor kami sangat kecil. Untuk memenuhi pendidikan putra putri kami. Sangat sedih kalau diceritakan," ujarnya.
Sudarmono berharap bisa ada kehidupan yang baik untuknya dan guru-guru melalui pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Baca juga: Cerita Hera 14 Tahun Jadi Guru Honorer, Berharap Dapat Gaji Layak
Selain diangkat menjadi PPPK, Sudarmono juga ingin tidak ada pergeseran posisi guru-guru yang masih berstatus honorer dengan guru PPPK yang baru saja datang ke sekolah.
"Kami linier bahasa inggris kami digeser sementara, tiga tahun mengabdi melamar dengan Sosiologi, mengeser kami yang Bahasa Inggris. Mohon kiranya semua ini bisa diperhatikan," ungkapnya.
Terkini Lainnya
- Peneliti Benarkan Jumlah Ilmuwan Terkemuka dari Indonesia Masih Sedikit
- 59 Persen Pelamar Kerja di Indonesia Mengaku Pernah "Di-ghosting" Perusahaan
- "Menari dengan Sang Naga": Strategi Indonesia dan Malaysia dalam Hubungan Diplomatik China
- Pemerintah Akan Redistribusi Guru ASN ke Seluruh Indonesia
- Sekolah Tinggi hingga Pelatihan Sertifikasi, PPM Manajemen Perluas Akses Pendidikan Manajemen Berkualitas
- UNJ Buka Seleksi Mandiri 2025 Jalur Hafalan Kitab Suci Semua Agama
- Riset: Mayoritas Pelamar Kerja Indonesia Tidak Memenuhi Kualifikasi Perusahaan
- Apakah Beasiswa LPDP 2025 Bisa untuk Kuliah S1? Siswa SMA-SMK Harus Cek
- Perlukah Libur Sekolah Satu Bulan Ramadhan?
- Stikom Bandung Tarik 233 Ijazah Alumni, Bagaimana Nasib Kelulusannya?
- 182 Kampus Luar Negeri Tujuan Beasiswa LPDP 2025, Kuliah S2-S3 Gratis
- Cek 69 Kampus Dalam Negeri Beasiswa S2-S3 untuk Daftar LPDP 2025 Tahap 1
- Mendikdasmen: Banyak Desa yang Tidak Ada PAUD di Indonesia
- 9 Jurusan PKN STAN dan Syarat Daftar, Kuliah Gratis-Lulus Jadi CPNS Kemenkeu
- Lirik dan Link Video Senam Anak Indonesia Hebat, Klik cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id
- 59 Persen Pelamar Kerja di Indonesia Mengaku Pernah "Di-ghosting" Perusahaan
- Suami Dituduh Temperamental oleh Nanang Gimbal, Istri Sandy Permana: Itu Hanya Pembelaan
- Link Pengumuman Jalur Mandiri UPN Veteran Jakarta, Bisa Dicek Pukul 15.00 WIB
- Hari Terakhir Pendaftaran SIMAK UI 2024, Cek Lagi Cara Daftarnya
- Kalender Pendidikan Jakarta 2024-2025 Siswa PAUD, SD, SMP, SMA dan SMK
- Cara Sanggah Hasil Pengumuman SMMPTN Barat 2024
- Apa Saja Kegiatan MPLS 2024 SD, SMP, SMA/SMK? Ini Panduan dari Kemendikbud