airtronicfirearms.com

Cerita Fitri, Ibu Tiga Anak Bisa Lulus S3 Unair dengan IPK 4,00

Fitri Rachmillafadmi wisudawan terbaik jenjang S3 Unair dengan IPK 4,0
Lihat Foto

- Bisa berperan sebagai ibu dan juga mahasiswa S3 tak menyurutkan langkah Fitri Rachmillafadmi.

Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) ini berhasil meraih gelar doktor dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna 4,00. Ia juga menjadi wisudawan terbaik di kampus ini. 

Bahkan ia hanya perlu kuliah dalam waktu 2 tahun 10 bulan saja.

Prestasi ini membuktikan bahwa kerja keras dan manajemen waktu yang efisien dapat membawa hasil yang luar biasa.

Apalagi Fitri berhasil meraih gelar doktor di tengah kesibukan sebagai Ibu. Fitri mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian luar biasa ini.

"Alhamdulillah, saya merasa sangat bersyukur. Gelar lulusan terbaik ini merupakan hadiah dari Allah atas usaha yang sudah saya kerahkan. Saya tidak menetapkan target untuk ini, hanya fokus menyelesaikan studi dengan maksimal,” ungkapnya, dilansir dari laman Unair.

Baca juga: Kemenag Buka Pendaftaran Prodi untuk PTKI Tahun 2024

Tantangan terbesar adalah membagi waktu

Dalam perjalanannya menyelesaikan studi, Fitri berhasil melewati 13 tahap seminar dan ujian dengan waktu yang lebih cepat.

Tak hanya itu, ia juga mampu menghasilkan dua publikasi di jurnal terindeks Scopus yang tergolong prestisius, masing-masing berada di peringkat Q3 dan Q1.

Di balik keberhasilannya, Fitri mengungkapkan bahwa tantangan terbesar yang ia hadapi adalah membagi waktu antara peran sebagai mahasiswa, istri, dan ibu dari tiga anak.

Meski sulit, ia tetap berusaha keras untuk menjalankan semuanya dengan seimbang.

“Justru kesulitan ini yang menjadi sumber kekuatan dan motivasi bagi saya untuk terus maju dan menyelesaikan studi dengan baik,” jelasnya.

Dalam menjalani perannya, Fitri membagi waktu dengan menetapkan target pencapaian setiap tiga bulan.

Baca juga: Apakah Anak Usia di Bawah 18 Tahun Bisa Dipidana? Ini Kata Pakar Unair

Untuk fokus mengerjakan riset, ia menggunakan waktu malam atau dini hari, sembari tetap menjalankan tanggung jawabnya sebagai ibu dan istri.

“Saya rutin mengevaluasi perkembangan dan terus berkonsultasi dengan pembimbing untuk memastikan semuanya berjalan sesuai rencana,” ujarnya.

Setelah lulus, Fitri berencana untuk melanjutkan kariernya sebagai dosen di Universitas Mandala Waluya di Kendari.

Dalam peran barunya, ia ingin memanfaatkan hasil risetnya untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan yang ada di Sulawesi Tenggara.

Fitri juga berkomitmen untuk terus berbagi ilmu dan pengalaman dengan mahasiswa serta rekan sejawatnya.

Baca juga: Tahapan Seleksi PPPK Guru 2024, Durasi Waktu hingga Jumlah Soal

Ia berharap dapat berkontribusi secara signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan praktik kesehatan, serta berperan aktif dalam peningkatan kualitas pendidikan di universitas tempat ia mengajar.

Kepada mahasiswa lain, Fitri menyarankan untuk selalu berpikir positif, berusaha maksimal, berdoa, dan tawakal. Ia menegaskan bahwa apapun hasilnya, studi tetap harus diselesaikan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat