airtronicfirearms.com

Kemendikbud Sebut Siapkan Lulusan Siap Kerja Masih Jadi Tantangan Perguruan Tinggi

Ilustrasi mahasiswa.
Lihat Foto

- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menilai upaya untuk memenuhi kebutuhan industri melalui lulusan perguruan tinggi siap kerja masih menjadi salah satu tantangan yang dihadapi institusi pendidikan tinggi di Indonesia.

Hal itu diungkapkan oleh Staf Khusus Mendikbud Ristek Bidang Kompetensi dan Manajemen, Pramoda Dei Sudarmo dalam acara Gateways Study Visit 2024 di Bali, Selasa (1/10/2024).

"Tantangan inilah yang mendorong Kemendikbud Ristek untuk mendesain program yang mendorong pemerataan akses bagi mahasiswa untuk belajar di luar kelas serta meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang relevan bagi kebutuhan profesional," kata Dei dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (2/10/2024).

Baca juga: Kemendikbud: Mahasiswa Kerja Paruh Waktu di Kampus Boleh jika Ada Relevansi

Program MBKM dari Kemendikbud Ristek

Oleh karena itu, Kemendikbud Ristek kata Dei, mengadakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MKBM) yang memiliki beberapa program seperti praktik magang dan studi independen, pertukaran pelajar, wirausaha, dan pilihan proyek lain.

MBKM, kata Dei, merupakan matchmaking yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat berguru langsung kepada praktisi-praktisi terbaik di industri.

Melalui program itu, mahasiswa diharapkan bisa semakin teruji dalam melakukan praktek baik yang mendukung pembelajaran di kampus hingga semester akhir.

"Pendekatan ini memberikan percepatan akses mahasiswa pada kemampuan berstandar tinggi (high-standard skills)," ujarnya.

Dei melanjutkan, saat ini lebih dari dua juta mahasiswa sudah berpartisipasi pada kesempatan belajar di luar kampus melalui kebijakan Kampus Merdeka sejak 2020.

Langkah ini menjadi salah satu solusi untuk memberi pengetahuan berbasis pengalaman dan meningkatkan daya saing bagi lebih dari 9,8 juta mahasiswa Indonesia yang tersebar dalam 32.592 program studi di 4.356 institusi perguruan tinggi.

Baca juga: Kemendikbud Targetkan Angka Buta Aksara Turun 0,4 Persen pada 2030

"Dengan kompleksitas jumlah dan skala tersebut yang didukung dengan platform Kampus Merdeka, pelaksanaan kebijakan ini tidak hanya mencocokkan kebutuhan antara mahasiswa dan industri melainkan juga memungkinkan mahasiswa dapat mendaftar pada program yang diminati secara langsung," ungkapnya

"Sementara universitas simultan turut memantau kemajuan dan hasil dari para mahasiswa," lanjut dia.

Kebutuhan anggaran riset

Dei juga mengungkapkan, tantangan lain pada pendidikan tinggi di Indonesia yakni kebutuhan anggaran dan sumber daya riset kampus yang terbatas.

Menyikapi hal tersebut, Kemendikbud Ristek menggagas Kedaireka.id, atau platform pertama dan terbesar di Indonesia yang memberikan kesempatan bagi universitas, industri dan pemerintah untuk berkolaborasi dalam menciptakan inovasi-inovasi melalui berbagai riset.

Baca juga: Kemendikbud Ungkap Pelanggaran Mahasiswa Penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia

Lebih lanjut, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di level pendidikan tinggi, Kemendikbud Ristek juga memfasilitasi perguruan tinggi ternama dunia untuk membuka kampus di Indonesia, dengan syarat harus berkolaborasi dengan fakultas-fakultas lokal.

"Manfaat dari terobosan berbasis teknologi yang dilakukan oleh Kemendikbud Ristek juga telah memberi hasil nyata bagi mahasiswa," jelas dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat