airtronicfirearms.com

UDB dan UMS Kolaborasi Turunkan Angka Stunting Wonogiri lewat Program Kosabangsa

UDB dan UMS menggelar kegiatan Kosabangsa untuk mengentaskan permasalahan stunting di Wonogiri, Jawa Tengah pada 21 Oktober hingga 2 November 2024.
Lihat Foto

- Universitas Duta Bangsa Surakarta dan Universitas Muhammadiyah Surakarta berkolaborasi menggelar kegiatan Kosabangsa untuk mengentaskan permasalahan stunting di Wonogiri, Jawa Tengah pada 21 Oktober hingga 2 November 2024.

Sebagai informasi, program Kosabangsa (kolaborasi sosial membangun masyarakat) adalah kolaborasi antar perguruan tinggi untuk mengembangkan dan menerapkan ipteks (ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni) untuk masyarakat.

Kolabprasi UDB dan UMS menangkat tema "Penerapan Iptek, Pemberdayaan Kader Posyandu dan PKK, serta Diversifikasi Produk Olahan Sayur dan Sumber Protein Hewani dalam Upaya Penurunan Prevalensi Stunting di Desa Sidorejo, Kabupaten Wonogiri".

Pendanaan kegiatan Kosabangsa ini diperoleh dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Diktiristek) melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) tahun anggaran 2024.

Tim pelaksana kegiatan Kosabangsa dari Universitas Duta Bangsa Surakarta diketuai Puguh Ika Listyorini dengan anggoota Retna Dewi Lestari, Brillian Nur Diansari, dan Riska Rosita. Sedangkan tim pendamping Universitas Muhammadiyah Surakarta diketuai Suranto dan beranggotakan Pramudya Kurnia serta Haryoto.

Jumlah bayi dan balita stunting di Desa Sidorejo saat ini masih mencapai 41 orang. Tim Kosabangsa dan pemerintah Desa Sidorejo bersama tim kader Posyandu dan kader PKK melaksanakan program terpadu dalam upaya menurunkan angka stunting di desa tersebut.

Program ini mencakup berbagai inisiatif, mulai dari sosialisasi, pelatihan, hingga penerapan teknologi untuk deteksi dini stunting, budidaya sayur dan sumber protein hewani, serta pelatihan diversifikasi olahannya guna meningkatkan kualitas kesehatan bagi ibu dan anak.

Langkah awal dari program ini adalah sosialisasi kepada kader Posyandu melalui penyuluhan tentang stunting, faktor penyebabnya, dan pencegahannya.

Baca juga: Siapa pun Kepala Daerah Terpilih Didesak Fokus Cegah dan Atasi Stunting

 

Dalam sosialisasi ini, kader dibekali informasi mengenai pentingnya gizi seimbang, pemberian ASI eksklusif, serta praktik pemberian makan yang baik bagi balita. Program juga didukung teknologi mutakhir berupa alat antropometri sesuai standar kesehatan serta aplikasi deteksi dini stunting.

Dengan teknologi ini, diagnosis dini terhadap risiko stunting diharapkan bisa dilakukan lebih cepat dan akurat.

UDB dan UMS menggelar kegiatan Kosabangsa untuk mengentaskan permasalahan stunting di Wonogiri, Jawa Tengah pada 21 Oktober hingga 2 November 2024.
DOK. UDB UDB dan UMS menggelar kegiatan Kosabangsa untuk mengentaskan permasalahan stunting di Wonogiri, Jawa Tengah pada 21 Oktober hingga 2 November 2024.

"Melalui edukasi ini, kami berharap para kader bisa lebih memahami dan menyampaikan pentingnya nutrisi pada ibu-ibu di desa," kata Kepala Desa Sidorejo, Joko Nalongso.

Selanjutnya, program ini melibatkan kader PKK dengan memberikan pelatihan budidaya sayur bayam dan kelor serta budidaya sumber protein hewani yaitu ikan nila dan ayam petelur.

“Program ini akan memperkuat ketahanan pangan di Desa Sidorejo," ungkap Joko Nalongso.

Monitoring dan evaluasi menjadi bagian penting dari program ini, dimana tumbuh kembang bayi dan balita di Desa Sidorejo terus dipantau secara berkala. Hal ini bertujuan agar setiap intervensi yang dilakukan dapat dievaluasi efektivitasnya.

Keberlanjutan program juga menjadi prioritas utama. Pemerintah Desa Sidorejo berkomitmen membangun kesadaran masyarakat pentingnya pencegahan stunting. Program ini diharapkan berdampak jangka pendek dan juga dapat memastikan penurunan angka stunting secara berkelanjutan.

Baca juga: Turunkan Angka Stunting di Makassar, Nusantara Infrastructure Group Gelar Program Nusantara Peduli Stunting

Dengan langkah ini, Desa Sidorejo optimistis bahwa program Kosabangsa ini dapat membawa perubahan signifikan dalam kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, serta menjadi model pemberdayaan desa dalam mengatasi masalah stunting.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat