airtronicfirearms.com

3 Guru di Papua dan Sumatera Sampaikan Harapan ke Mendikdasmen

Bu Yus, guru honorer di Papua Selatan bercerita baru mendapat tunjangan setelah 17 tahun menjadi guru. Ia sempat tak bisa PPPK 2024 karena tidak ada kuota.
Lihat Foto

- Tiga guru di Indonesia berharap program yang sudah disampaikan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) benar-benar terwujud di tahun 2025.

Para guru yang bertugas di wilayah Papua dan Sumatera ini memiliki banyak harapan. Seperti adanya formasi guru fresh graduate di seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), kesejahteraan guru sampai pengajuan inpassing.

Dalam upaya mewujudkan visi “Pendidikan bermutu untuk semua” yang diusung pemerintahan Prabowo Subianto di bidang pendidikan, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, memaparkan tiga program prioritas untuk meningkatkan kualitas para guru.

Baca juga: Tidak Semua Guru Honorer Naik Tunjangannya di 2025, Ini Ketentuannya

Hal itu diungkapkan Abdul Mu’ti pada upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2024.

Namun menanggapi rencana tiga program prioritas yang akan diusung Mendikdasmen Abdul Mu'ti, Diana Cristiana Da Costa Ati, guru Sekolah Dasar Negeri Atti, Distrik Minyamur, Kabupaten Mappi, Papua Selatan, berharap agar apa yang direncanakan Mendikdasmen itu bisa segera terealisasi dan tidak semata janji.

“Terkait guru PPPK, kami berharap ada formasi guru PPPK dari fresh graduate, karena banyak lulusan pendidikan guru yang mau mendaftar tapi terkendala aturan teknis, yakni harus terdaftar di Dapodik dan lulusan PPG," katanya, dilansir dari laman Puslapdik.

Khusus untuk di daerah khusus atau 3T, Diana mengusulkan agar dibentuk satu gugus tugas yang terdiri dari para guru-guru muda yang pernah bertugas di pedalaman sehingga bisa dapat data real guru di daerah 3T yang bisa diketahui menteri.

Harapan lain diberikan Yustina Nona Beda, seorang guru di SMP Persiapan Kaptel, Kabupaten Merauke, Papua Selatan.

“Kami berharap Mendikdasmen memperhatikan kesejahteraan para guru honorer di daerah pedalaman, karena banyak kendala yaitu akses jalan dan jaringan," ujar Bu Yus.

Baca juga: Berapa Kenaikan Tunjangan Guru mulai 2025?

Bu Yus sepakat, bahwa perhatian atas kesejahteraan guru akan berdampak pada kualitas pendidikan secara umum.

Harapan juga dikemukakan Sri Hastuti, Kepala Sekolah SMP Yayasan Tunas Karya, Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Sri berharap agar kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah memperhatikan kesejahteraan guru honorer yang sudah lama mengabdi.

“Contohnya saya ini, sudah 21 tahun mengabdi di Sekolah Swasta, tapi pengajuan inpassing sampai sekarang juga tidak pernah berhasil, semoga suara kami guru honor bisa dipertimbangkan, “ katanya.

Sri juga berharap agar guru PPPK bisa ditempatkan satuan administrasi pangkalnya di swasta.

Apa saja tiga program Mendikdasmen?

Tiga program prioritas itu adalah, pertama, adalah pemenuhan kualifikasi guru. Strateginya, secara bertahap Kemendikdasmen akan memberikan kesempatan bagi para guru untuk melanjutkan ke jenjang D-IV/S-1.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat