Indonesia Sudah Ganti 12 Kurikulum, Guru Besar Unesa Sebut 5 Konsep Ini
- Guru besar pengembangan kurikulum Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Bachtiar Syaiful Bachri mengatakan Indonesia sudah 12 kali ganti kurikulum.
Dia menerangkan, dalam perkembangannya, kurikulum di Indonesia sudah mengalami pergantian sebanyak 12 kali sampai pada penerapan kurikulum merdeka. Pergantian ini merupakan suatu keniscayaan dalam merespons perubahan zaman.
Menurut guru besar Fakultas Ilmu Pendidikan Unesa itu, dalam pengembangan kurikulum, ada beberapa aspek atau konsep penting yang perlu diperhatikan.
Hal ini agar kurikulum yang diterapkan sekarang, mampu menyiapkan generasi masa depan sesuai tujuan pendidikan nasional.
Baca juga: Kementerian Transmigrasi dan LPDP Buka Beasiswa Patriot 2025 buat S2-S3
Bachtiar mengatakan, kurikulum merupakan elemen kunci yang menentukan kesuksesan pelaksanaan pendidikan.
Karena itu, kurikulum yang dikembangkan harus mampu menyiapkan dan memproyeksikan generasi yang siap menghadapi tantangan di masa depan.
Ia mengatakan, kurikulum ini bisa berjalan baik asalkan bisa memberikan siswa empat kompetensi plus dua yang harus dibekali pada peserta didik.
Yaitu Critical thinking (berpikir kritis), creativity (kreatif), Collaboration (kolaborasi), communication (komunikasi), character (karakter), dan citizenship (kewarganegaraan).
5 aspek yang harus ada di dalam kurikulum
1. Aspek tujuan
Pertama, aspek tujuan. Sesuai Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuannya, untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
2. Aspek orientasi
Kedua, aspek orientasi. Setidaknya ada tiga orientasi kurikulum yaitu:
- Transmisi, fokus pada proses transfer pengetahuan, keterampilan, dan nilai dari guru ke siswa.
- Transaksi, menekankan interaksi antara siswa, guru dan lingkungan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
- Transformasi, berfokus pada perubahan pribadi, sosial, kesadaran diri dan pemberdayaan siswa.
3. Prinsip
Terkini Lainnya
- PIP Semarang Raih Penghargaan AKIP 2024 Predikat "Informatif"
- 6 Kampus Hukum Terbaik Indonesia Versi QS, Cek Biaya Kuliahnya
- 34 Universitas Terbaik di Indonesia Versi QS WUR Sustainability 2025
- Aturan Pilih Prodi di SNPMB 2025, Dosen Unesa Beri Tips Ini
- Beasiswa Kagama 2024 bagi Mahasiswa UGM, Ada Bantuan Rp 3 Juta
- Prof. Stella Christie: Indonesia Harus Bangun Iklim Penelitian agar Bisa Maju
- Panitia SNPMB 2025 Upayakan Dorong Kenaikan Pendaftar Prodi D3
- Kemendikti Saintek akan Tambah Kuota Calon Mahasiswa SNPMB 2025
- Cara Pilih Prodi UTBK SNBT 2025, Siswa Kelas 12 dan "Gap Year" Cek
- 3 Aplikasi buatan Pelajar Indonesia di Apple Developer Academy 2024
- Pemerintah Akan Bangun Sekolah Unggulan, Lulusannya Ditargetkan Masuk Kampus Top Dunia
- Perjalanan Erwin Parengkuan, dari Penyiar Radio hingga CEO Talkinc
- 15 Jurusan UGM dengan Daya Tampung Terbanyak SNBP, SNBT dan Mandiri
- Wamen Dikdasmen: Pemerintah Ingin Semua Siswa Indonesia Dapat Pendidikan Bermutu
- Universitas Terbuka Masuk "35 Top Universities Online Learning Rankings 2024" Versi THE
- Kisah Zefan, Lulus Cumlaude dari UB dan Langsung Kerja di Perusahaan Penerbangan
- Pemerintah Diminta Permudah Proses Sertifikasi agar Guru Rasakan Tambahan Tunjangan
- 3 Guru di Papua dan Sumatera Sampaikan Harapan ke Mendikdasmen
- Berapa Gaji dan Tunjangan Guru PNS, PPPK, dan Honorer 2025?
- Kapan Jadwal Beasiswa LPDP 2025 Dibuka? Cek Infonya