airtronicfirearms.com

Sosok Sandi, Mahasiswa yang Kalahkan Peserta dari 77 Negara karena Ciptakan Aplikasi untuk Peternak

Sandi Pamungkas, mahasiswa Universitas Pertamina menciptakan aplikasi Moo Apps
Lihat Foto

- Menciptakan aplikasi untuk menjawab permasalahan di masyarakat membuat mahasiswa Universitas Pertamina, Sandi Pamungkas, memenangkan kejuaraan internasional hingga dilirik pemerintah Taiwan.

Sandi, sapaan akrabnya, membuat aplikasi Moo Apps, sebuah inovasi teknologi yang dirancang sebagai alat pemantau kesehatan hewan ternak dalam bentuk aplikasi ponsel.

“Moo Apps dirancang untuk memungkinkan peternak memantau kesehatan sapi secara real-time. Dengan fitur seperti deteksi suhu tubuh, detak jantung, peredaran darah, dan aktivitas gerak hewan. Teknologi ini tidak hanya membantu mengurangi risiko penyebaran penyakit, tetapi juga mendukung praktik peternakan yang lebih sehat dan berkelanjutan,” ujar Sandi, dilansir dari rilis Uper.

Baca juga: Daftar di Universitas Pertamina Bisa Pakai Nilai Rapor, Tanpa Tes Lagi

Ide Sandi berawal dari data neraca pangan nasional tahun 2024 mencatat kebutuhan konsumsi daging sapi di Indonesia mencapai 724,2 ribu ton. Namun, total produksi daging sapi dalam negeri hanya sebesar 432,9 ribu ton, sehingga terjadi defisit sebesar 291,3 ribu ton.

Mahasiswa Program Studi Ekonomi ini mengatakan produksi daging menurun salah satunya juga karena lonjakan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Salah satunya di Jawa Tengah, yang merupakan wilayah dengan produksi sapi potong terbanyak, mencapai 1,26 juta ekor. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.026 ekor sapi terinfeksi PMK. Situasi ini merugikan peternak dan berdampak negatif terhadap jumlah produksi daging sapi dalam negeri.

Untuk itu, ia menambahkan fitur konsultasi langsung dengan dokter hewan dan marketplace yang menghubungkan rumah potong hewan dengan pemasok daging, membantu peternak memasarkan hasil ternaknya lebih luas.

Saat ini, aplikasi tersebut telah bermitra dengan 80 pedagang dan diharapkan mampu meningkatkan kualitas serta produksi daging sapi dalam negeri.

Ikut lomba internasional, dapat Rp 80 juta

Berkat inovasinya, Sandi meraih juara pertama dalam Presidential Hackathon International Track 2024 di Taiwan. Sebuah kompetisi yang mendukung inovasi teknologi untuk kesejahteraan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.

Baca juga: Jadwal dan Syarat Beasiswa D3-S1 Unhan, Kuliah Gratis Lulus Bisa Jadi TNI

Pada ajang tersebut, Sandi berhasil mengalahkan 77 peserta dari berbagai negara.

Mengangkat tema “Digital dan Ramah Lingkungan: Infrastruktur Publik Generasi Berikutnya”, Sandi menerima hadiah uang tunai sebesar 5.000 USD atau sekitar Rp 80,9 juta.

Sandi merupakan mahasiswa berprestasi dengan ketertarikan pada inovasi teknologi dan pengembangan solusi berbasis keberlanjutan.

Ia telah meraih berbagai penghargaan, termasuk 1st Astronauts by PT. Astra International Tbk, 1st Wirausaha Muda Syariah by Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan prestasi lainnya.

Ketertarikannya pada isu ketahanan pangan dan efisiensi di sektor peternakan mendorongnya mengembangkan Moo Apps sebagai solusi praktis yang dapat mendukung peternak dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil ternak.

Selain hadiah uang tunai, Sandi memperoleh kesempatan berkolaborasi dengan pemerintah Taiwan dalam pengembangan lebih lanjut Moo Apps.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat