5 Tahun Tukin Tidak Dibayar, Para Dosen Akan Gugat ke PTUN
- Para dosen yang tergabung dalam Aliansi Dosen ASN Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) Seluruh Indonesia (Adaksi) tengah mempertimbangkan melayangkan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Mereka berencana menggugat pihak Kemendikti Saintek yang membuat kebijakan untuk membayar tunjangan kinerja (tukin) pada Januari 2025 namun tidak dijalankan.
"Ini lagi dikaji sama tim hukum Adaksi," kata Koordinator Adaksi Anggun Gunawan, Kamis (9/1/2025).
Baca juga: Adaksi: Hanya Dosen ASN Kemendikti Saintek yang Tak Dapat Tukin
Akan lakukan aksi mogok mengajar
Selain itu, Adaksi kata Anggun, juga tengah mempertimbangkan untuk melakukan aksi mogok mengajar karena tukin tidak dibayar sejak tahun 2020.
"Yang mengemuka dari teman-teman (dosen) sekarang adalah mogok ngajar semester depan," ujarnya.
Anggun mengatakan, selama ini para dosen cenderung diam, namun karena sudah berlarut-larut para dosen mulai melakukan merasa yang terjadi tidak adil.
Pasalnya, para dosen semakin merasa diperlakukan diskriminatif karena ternyata hanya dosen di bawah Kemendiki Saintek yang tidak menerima tukin.
Bahkan dosen dari Kementerian Agama (Kemenag) atau kementerian atau lembaga lainnya masih mendapatkan tukin tersebut.
"Hanya dosen Kemendikti Saintek yang tidak dapat tukin," ujarnya.
Baca juga: Kemendikti Saintek: Tukin Dosen ASN Tidak Bisa Cair di 2025
Anggun mengaku mengetahui hanya dosen ASN Kemendikti Saintek yang tidak mendapat tukin sejak tahun 2021 ketika ia masih menjadi dosen honorer.
Namun ternyata tunggakan tukin itu masih berlanjut bahkan setelah ia diangkat menjadi dosen dengan status ASN PPK pada pertengahan 2024.
"Kami anggap ini sebagai bentuk ketidakadilan dan diskriminasi terhadap dosen," ungkapnya.
Beberapa aksi juga sudah dilakukan para dosen ASN Kemendikti Saintek, mulai dari membuat petisi minta pembayaran tukin yang ditandatangani lebih dari 7.000 orang.
Mengirim karangan bunga sebagai bentuk protes ke Kemendikti Saintek, hingga audiensi dengan DPR terkait tukin.
"Isu ini baru ke 'up' sekarang setelah ada pertemuan dengan DPR," ungkapnya.
Bahkan para dosen juga berniat mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) untuk pejabat yang membuat kebijakan tukin dosen tapi mengabaikannya.
Baca juga: 5 Tahun Tidak Dapat Tukin, Dosen ASN Kemendikti Rencanakan Mogok Mengajar
Namun hal itu masih dikaji lebih lanjut oleh tim hukum Adaksi.
"Ini lagi dikaji sama tim hukum ADAKSI. tapi yang mengemuka dari teman-teman (dosen) sekarang adalah mogok ngajar semester depan," pungkas Anggun.
Terkini Lainnya
- Mengenal SPPI, Program Kemhan bagi D4, S1, dan S2, Ada Peluang Jadi ASN
- Kapan Registrasi Akun SNPMB untuk Daftar SNBT 2025? Klik portal-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id
- Cek NISN Online untuk Registrasi Akun SNPMB, buat Daftar SNBP dan SNBT
- Dokumen untuk Daftar SPPI Batch 3 bagi D4, S1-S2, Bisa Jadi ASN
- Cara Cek Hasil Seleksi CPNS Kemendikbud 2024, Masa Sanggah hingga 15 Januari
- 5 Jurusan Kuliah yang Cocok bagi Introvert, Referensi Daftar SNBP 2025
- Ajak Anak Desa Melek Teknologi, Desa Siber Indonesia Hadir di Pemalang
- Cara Sanggah Hasil CPNS 2024 Kemenag, Mulai 13 Januari
- Siswa SD Dihukum Duduk di Lantai karena Tunggak SPP, KPAI: Mencoreng Dunia Pendidikan
- Sekian Biaya Kuliah UNS Jalur SNBP dan SNBT, Calon Mahasiswa Cek
- Mengkritisi Wacana Pembangunan SMA Unggulan dan Sekolah Rakyat
- Cara Cek Pengumuman Hasil Seleksi CPNS Kemenag 2024, Klik Link Ini
- Link Pengumuman CPNS Kemenag 2024, lewat SSCASN atau kemenag.go.id
- 5 Jalur Masuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2025, Ada yang Tanpa Tes
- Beasiswa S2 Ajinomoto ke Jepang, Kuliah Gratis dan Ada Uang Saku
- Terduga Pelaku Penusukan Aktor Sandy Permana Diduga Pernah Jadi Kru Tukang Bubur Naik Haji
- Kemendikti Saintek Evaluasi Pelaksanaan Program Magang Merdeka
- PPG Dalam Jabatan 2025 Dibuka Kemenag, Kuota Capai 269.000 Guru
- Sambut 2025, Unika Atma Jaya Hadirkan School of Bioscience, Technology, and Innovation
- Syarat Daftar PPG Dalam Jabatan Kemenag 2025, Dibuka Maret
- Sosok Sandi, Mahasiswa yang Kalahkan Peserta dari 77 Negara karena Ciptakan Aplikasi untuk Peternak