Prof. Stella Christie Ungkap Alasan Pemerintah Bangun Sekolah Unggulan Garuda
- Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamen Dikti Saintek) Prof. Stella Chistie mengungkap alasan pemerintah ingin membangun Sekolah Unggulan Garuda.
Dia mengatakan, sekolah unggulan dibangun bukan untuk membangun dikotomi antara sekolah favorit dan sekolah biasa.
Tetapi untuk membangun sumber daya manusia (SDM) unggul di semua lapisan masyarakat.
"Tidak ada dekotomi sekolah favorit dan non-favorit. Tetapi yang kita harus pikirkan dalam suatu pembangunan sains dan teknologi dan pembangunan ekonomi negara, kita tentu saja harus membangun talenta dari setiap lapisan," kata Prof. Stella Christie pada wartawan di Jakarta beberapa waktu lalu.
Baca juga: Kemendikti Akan Bangun 20 Sekolah Unggulan Garuda Hingga Tahun 2029
Bangun 20 Sekolah Unggulan Garuda hingga tahun 2029
Oleh karena itu, Prof. Stella menegaskan bahwa apa yang dilakukan pemerintah bukan membeda-bedakan talenta. Tetapi membangun talenta di berbagai lapisan.
Sehingga Indonesia bisa berubah menjadi negara maju.
"Jadi bukan dekotomi, tetapi bagaimana secara keseluruhan talenta-talenta itu harus dibangun," jelas Prof. Stella.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah menargetkan untuk membangun 20 Sekolah Unggulan Garuda hingga tahun 2029.
Baca juga: Pemerintah Bangun 40 Sekolah Unggulan, Tersebar Hampir Semua Provinsi
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro mengatakan, sekolah unggulan itu akan tersebar di hampir setiap provinsi.
"Sementara kami targetkan sampai 2029 itu ada 20 SMA Unggulan Garuda baru," kata Prof. Satryo di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2024).
Selain itu, kata Prof. Satryo, juga akan ada 20 sekolah exsisting yang akan dijadikan sekolah atau madrasah unggulan yang akan disebar di banyak provinsi.
Sekolah-sekolah tersebut, lanjut Prof. Satryo, akan dibentuk semacam sekolah pre-university di mana siswanya akan disiapkan masuk kampus terbaik di luar negeri.
"Mereka dilatih untuk bisa masuk ke perguruan tinggi kelas dunia. Jadi betul-betul dipilih dan disiapkan secara intensif mereka semua itu. Gurunya pun juga kita harus seleksi dengan baik dan sebagainya," ujarnya.
Baca juga: Syarat Daftar Beasiswa Unggulan, Bisa Kuliah S1-S3 Gratis
Prof. Satryo menambahkan, Sekolah Unggulan Garuda juga akan meminta siswanya untuk tinggal di asrama dan belajar menggunakan dua jenis kurikulum yakni nasional dan internasional.
"Jadi nasional plus tambahan untuk internasional," ucap dia.
Terkini Lainnya
- Ajak Anak Desa Melek Teknologi, Desa Siber Indonesia Hadir di Pemalang
- Cara Sanggah Hasil CPNS 2024 Kemenag, Mulai 13 Januari
- Siswa SD Dihukum Duduk di Lantai karena Tunggak SPP, KPAI: Mencoreng Dunia Pendidikan
- Sekian Biaya Kuliah UNS Jalur SNBP dan SNBT, Calon Mahasiswa Cek
- Mengkritisi Wacana Pembangunan SMA Unggulan dan Sekolah Rakyat
- Cara Cek Pengumuman Hasil Seleksi CPNS Kemenag 2024, Klik Link Ini
- Link Pengumuman CPNS Kemenag 2024, lewat SSCASN atau kemenag.go.id
- 5 Jalur Masuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2025, Ada yang Tanpa Tes
- Beasiswa S2 Ajinomoto ke Jepang, Kuliah Gratis dan Ada Uang Saku
- Kemendikti Saintek Buka Program Praktik Kerja Lapangan bagi Mahasiswa
- ITPLN Buka Beasiswa Anak Guru, Ada Potongan BP3 Sebanyak 50 Persen
- Cerita Cita Tempuh Lokasi Kerja-Kuliah 29 km, Kini Lulus Cumlaude di Unair
- Bolehkah Guru Hukum Siswanya karena Belum Bayar SPP? Ini Jawabannya
- Apakah NISN Siswa "Gap Year" Harus Aktif untuk Daftar UTBK SNBT 2025?
- Resmi Gabung BRICS, Pakar UGM: Perkuat Posisi Diplomatik Indonesia
- Khabib Nurmagomedov Diusir dari Pesawat gara-gara Duduk Dekat Pintu Darurat
- Daftar Nama Paling Banyak di KTP dan Nama Bayi Terpopuler pada 2024
- PPG Dalam Jabatan 2025 Dibuka Kemenag, Kuota Capai 269.000 Guru
- Sambut 2025, Unika Atma Jaya Hadirkan School of Bioscience, Technology, and Innovation
- Syarat Daftar PPG Dalam Jabatan Kemenag 2025, Dibuka Maret
- Sosok Sandi, Mahasiswa yang Kalahkan Peserta dari 77 Negara karena Ciptakan Aplikasi untuk Peternak
- 10 Jurusan Kuliah Paling Disesali Lulusannya, Apa Sebabnya?