airtronicfirearms.com

DPR Sarankan Pemerintah Gunakan Sistem Digital Saat Pelaksanaan UN

Ilustrasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Lihat Foto

- Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani menyarankan agar pelaksanaan ujian nasional (UN) mendatang bisa dilakukan dengan sistem digital.

Menurut Lalu, sistem itu diharapkan bisa mengurangi potensi kecurangan yang terjadi seperti sebelumnya.

"Kami sudah sampaikan ke Mendikdasmen, silahkan laksanakan ujian nasional, tapi jangan pakai format lama atau cara manual," kata Lalu dikutip dari laman resmi DPR, Sabtu (11/1/2025).

Lalu menuturkan, sistem UN menggunakan kertas soal membutuhkan proses cetak yang cukup rumit dan memakan biaya besar.

Baca juga: UN Bakal Digelar 2026, P2G Minta Jangan Lagi buat Syarat Kelulusan

UN jangan gunakan sistem yang lama

Selain dari percetakannya, proses distribusi soal ke seluruh penjuru Indonesia dinilai memakan waktu memerlukan pengawalan dikawal ketat dari kepolisian.

Mulai dari mengawal percetakan, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, bahkan sampai tingkat sekolah.

"Makanya, kami minta jangan menggunakan sistem yang lama. Cara manual itu harus ditinggalkan," ujarnya.

Oleh karena itu, ia meminta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) harus menyiapkan anggaran yang cukup untuk melaksanaan UN.

Utamanya untuk memenuhi kebutuhan sarana prasarana digital secara matang sebelum UN dilaksanakan jika memang ingin dilaksanakan secara digital.

"Jaringan IT harus betul-betul dipikirkan dan disiapkan sejak sekarang, sehingga nanti UN digital bisa dilaksanakan dengan baik. Jangan sampai persoalan yang pernah terjadi pada pelaksanaan asesmen nasional terulang dalam UN nanti," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu'ti memberi sinyal UN akan kembali diadakan.


Baca juga: Pakar Unair Tak Setuju UN Diadakan Lagi dengan Model Lama

Meski demikian, Prof. Abdul Mu'ti menegaskan, pelaksanaan UN tidak akan digelar pada tahun 2025.

"Ujian nasional sudah siap sebenarnya secara konsep, tapi 2025 ini belum kita laksanakan," ujar Abdul di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2024), dilansir dari .

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat