airtronicfirearms.com

Soal Skrining Kesehatan Gratis di Sekolah, Ini Kata Mendikdasmen

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti usai Taklimat Media Kemendikdasmen di Kantor Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta, Selasa (31/12/2024). Abdul Mu'ti memberikan kesempatan kepada sekolah yang mengalami keterlambatan dalam pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) yang menjadi syarat Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNPB) untuk mengajukan pengisian ulang PDSS.
Lihat Foto

- Pemerintah pusat berencana mengadakan skrining kesehatan gratis di sekolah.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan, program tersebut adalah milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Nanti kita tunggu ya, nanti kita tunggu. Karena itu kan programnya Menteri Kesehatan," kata Mu'ti di Jakarta, Selasa (4/2/2025).

Mu'ti mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) terkait hal ini.

Baca juga: Anggaran Pendidikan Dipotong, Mendikdasmen: Semakin Cepat Habis

Kemendikdasmen hanya mitra di skrining kesehatan gratis

Namun, ia belum bisa memastikan apapun karena Kemendikdasmen hanya mitra pada program tersebut.

"Mudah-mudahan nanti ada rapat berikutnya yang membahas bagaimana teknis dari pelaksanaan screening kesehatan. Tapi sekali lagi ini leading-nya oleh Kementerian Kesehatan dan kami Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah adalah mitra dalam pelaksanaan screening kesehatan," jelas Mu'ti.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut pihaknya akan menggelar skrining kesehatan mental gratis untuk anak-anak usia sekolah di seluruh Indonesia pada tahun ini.

Budi mengatakan, langkah ini bagian dari kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang mencanangkan program skrining kesehatan gratis bagi masyarakat pada hari ulang tahun mereka.

Baca juga: Mendikdasmen: AI dan Coding Jadi Mata Pelajaran Pilihan Mulai Semester Depan

Namun, khusus untuk anak-anak pemeriksaan tidak dilakukan di hari ulang tahun melainkan ketika mereka masuk tahun ajaran baru di sekolah.

“Jadi setiap kali ajaran baru kan masuk. Jadi buat kita lebih efektif untuk melakukan cek kesehatan gratisnya pada saat mereka masuk (ajaran baru) sekolah, itu untuk usia sekolah,” kata Budi saat ditemui di Kompleks Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Jakarta, Minggu (2/2/2025).

Menurut Budi, berdasarkan survei kesehatan tahun 2023, satu dari sepuluh rakyat Indonesia mengalami masalah kesehatan mental.

Artinya, dari 280 juta jiwa penduduk Indonesia sebanyak 28 juta di antaranya memiliki masalah kejiwaan.

Baca juga: Tingkatkan Kualitas Guru, Mendikdasmen Kerjasama dengan Perguruan Tinggi Akreditasi Unggul

Persoalannya, kata Budi, skrining kesehatan mental tidak pernah dilakukan. Hal ini membuat mereka tidak mengetahui masalah kejiwaan yang dialami.

Sementara, dalam kasus gangguan kejiwaan pada anak, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah menerima banyak aduan terkait perundungan hingga kekerasan seksual yang berdampak pada psikologis anak.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat