airtronicfirearms.com

Asem-asem Daging Koh Liem Sejak 1978, Habiskan 30 Kg Daging Sehari

Satu porsi hidangan asem-asem daging, di Warung Makan Asem-asem Koh Liem yang melegenda di Semarang, Kamis, (19/7/2018).
Lihat Foto

JAKARTA, - Asem-asem Koh Liem berdiri sejak tahun 1978. Nama warung asem-asem ini diambil dari pendirinya, mendiang Piek Swie Liem yang meninggal dunia pada tahun 2019 silam.

Saat ini, warung Asem-asem Koh Liem dikelola oleh sang cucu, Eko Utomo, pemilik generasi ketiga makanan legendaris di Semarang, Jawa Tengah, ini.

Olahan daging berkuah segar ini mulanya dijajakan di pinggir jalan oleh sang kakek, sebelum berdiri di dua tempat permanen; Karanganyar dan Kampung Kali di Semarang.

Baca juga:

Eko menuturkan, konsep dua warung asem-asem ini berbeda. Di Jalan Karanganyar, pelanggan bisa langsung memilih menu yang diinginkan, termasuk asem-asem daging.

"Kalau yang di Karanganyar, konsepnya kayak warteg, masih jadul dan bisa pilih-pilih, kalau yang satu lagi di Kampung Kali, pesan dulu, baru dimasak dan disajikan," ujar Eko saat ditemui  dalam festival Kampoeng Legenda di Mal Ciputra, Jakarta Barat, Kamis (8/8/2024).

Baca juga: Resep Asem-asem Ikan Kembung, Kuah Bening Segar

 

Masak selama 12 jam

Asem-asem Koh Liem Semarang sejak 1978 di festival Kampoeng Legenda di Mal Ciputra Jakarta, Kamis (8/8/2024)./Krisda Tiofani Asem-asem Koh Liem Semarang sejak 1978 di festival Kampoeng Legenda di Mal Ciputra Jakarta, Kamis (8/8/2024).

Menurut Eko, empuknya potongan daginig sapi dan kuah ringan yang menyegarkan, menjadi kekuatan Asem-asem Koh Liem.

"Kebetulan kita khasnya ada di kuah yang asam ke gurih, ada manisnya juga, kecut-kecutnya juga," ujar Eko.

Sementara itu, daging sapi has dalam, dipastikan empuk usai dimasak selama 12 jam atau setengah hari.

Baca juga: Tips Masak Steak Daging Sapi ala Chef, Pilih Daging Berkualitas

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat