airtronicfirearms.com

Fore Coffee Buka Peluang Kemitraan lewat Konsep Rental Revenue Sharing

Fore Coffe buka peluang kemitraan dengan konsep rental revenue sharing.
Lihat Foto


Pelopor tren kopi dengan kampanye #FOREVOLUTION, Fore Coffee telah membuka membuka outlet ke-208 yang tersebar di lebih dari 40 kota di seluruh Indonesia. Raihan ini didapat berkat konsep kemitraan yang dirancang Co-Founder & CEO Fore Coffee Vico Lomar.

Adapun kemitraan yang diusung adalah berkonsep rental revenue sharing. Lewat konsep ini, Fore Coffee menawarkan solusi bisnis multiguna yang mendukung ekspansi pihaknya, baik di Indonesia maupun luar negeri.

Model kemitraan tersebut bertujuan menjalin kolaborasi dengan mitra dan investor sekaligus menyediakan model berbeda dari konsep waralaba tradisional.

Kemitraan rental revenue sharing memungkinkan investor untuk berkolaborasi dengan Fore Coffee dengan menyediakan fasilitas yang diperlukan, sementara Fore Coffee mengelola operasional dan branding.

Baca juga: Fore Coffee Luncurkan 3 Minuman Baru, Ada Kopi dan Non-Kopi

Konsep tersebut memastikan hubungan yang saling menguntungkan, menyelaraskan kepentingan kedua belah pihak dalam mencapai kesuksesan bisnis.

“Konsep inovatif yang sepenuhnya milik kami ini lahir dengan tujuan saling menguntungkan antara kami dengan para mitra bisnis. Saat ini, konsep ini mencerminkan komitmen kami terhadap pertumbuhan inovatif dan kolaborasi komunitas,” ujar Vico dalam rilis yang diterima , Sabtu (24/8/2024).

Lebih lanjut Vico menjelaskan bahwa model bisnis tersebut tidak hanya memungkinkan pihaknya dalam memperluas jejak, tetapi juga menyediakan peluang yang sangat baik bagi mitra untuk bergabung dengan Fore Coffee dan berbagi kesuksesan usaha.

Baca juga: Fore Coffee Buka Kedai Pertama di Singapura

“Ini bukan model waralaba, melainkan sebuah pendekatan kemitraan unik di mana Fore Coffee dan mitra investor berbagi tanggung jawab dan manfaat. Dengan memisahkan kepemilikan aset dan manajemen operasional, Fore Coffee memastikan bahwa setiap mitra dapat fokus pada keunggulan mereka,” tambahnya.

Vico menambahkan, dengan cara itu, pihaknya menyediakan cara yang fleksibel dan tidak terlalu padat modal bagi investor untuk memasuki bisnis kopi yang menguntungkan.
“Apalagi, didukung oleh brand dan keahlian operasional Fore Coffee,” tambah Vico.

Dalam kesempatan sama, Vico juga menjelaskan perbedaan kunci dan keunikan konsep kemitraan rental revenue sharing dibandingkan dengan model waralaba konvensional.

Adapun lewat konsep rental revenue sharing dengan Foree Coffee, investor memiliki fasilitas dan aset, sementara Fore Coffee mengelola operasional dan branding, sedangkan pada waralaba umum, investor memiliki dan mengoperasikan bisnis di bawah merek pemberi waralaba dengan mengikuti pedoman yang ketat.

Selanjutnya, mitra Foree Coffee menerima bagian dari penjualan bersih dan memiliki perjanjian sewa terpisah. Sementar pada waralaba umum, investor membayar royalti dan biaya kepada pemberi waralaba yang sering kali didasarkan pada penjualan kotor.

Fore Coffee juga menangani operasional sehari-hari sehingga mengurangi beban pada investor. Sementara pada waralaba umum, pemilik bertanggung jawab atas operasional harian dan mengikuti sistem pemberi waralaba.

Baca juga: Fore Coffee Luncurkan 4 Minuman Terbaru, Gandeng Vidi Aldiano

Investor menanggung biaya pembukaan fasilitas Fore Coffe mulai dari Rp 1,2 miliar tergantung ukuran outlet, dengan pemisahan yang jelas antara sewa dan bagi hasil. Sementara pada waralaba umumnya penerima membayar biaya awal dan royalti berkelanjutan yang cukup besar.

Khusus pada otonomi bisnis, investor Fore Coffee memiliki sedikit keterlibatan dalam operasional sehingga dapat fokus pada penyediaan fasilitas. Sementara pada waralaba umum sebaliknya, penerima waralaba memiliki lebih banyak kontrol atas operasional sehari-hari tetapi dalam bimbingan, arahan, dan dukungan pemberi waralaba.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat