airtronicfirearms.com

Kisah Dwi Setyo, Menggali Cuan di Lahan Pesisir Tanam Pepaya California

Dwi Setiyo Rahadi, seorang pria berusia 43 tahun dari Dusun Awu-Awu I, Desa Harjobinangun, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo,sedang memetik pepaya di lahan miliknya pada Kamis (29/8/2024).
Lihat Foto

PURWOREJO, – Seorang petani di Kabupaten Purworejo berhasil mengubah hamparan pasir pesisir yang sering kali dipandang sebelah mata, menjadi sumber rezeki yang manis.

Dwi Setiyo Rahadi, seorang pria berusia 43 tahun dari Dusun Awu-Awu I, Desa Harjobinangun, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo telah menunjukkan bahwa dengan ketekunan dan inovasi, lahan yang dianggap kurang produktif bisa menjadi ladang cuan.

Dwi bukanlah petani biasa. Ia memulai budidaya pepaya jenis California di atas lahan seluas dua hektare yang terletak di pesisir. Kondisi lahan yang berpasir awalnya menjadi tantangan besar, namun Dwi tidak menyerah.

"Saya memulai dengan niat dan pengalaman yang saya dapat dari berbagai sumber, termasuk media sosial. Lahan yang berpasir memang menantang, tapi saya menemukan solusi dengan menggunakan sabut kelapa dan daun bambu untuk menjaga air agar tidak mudah hilang," ceritanya Rabu (28/8/2024).

Baca juga:

Cara Matangkan Pepaya dengan Cepat, Isian Es Buah

Cara Masak Daun Pepaya agar Tidak Pahit dan Lezat dengan Daun Kemangi

Dwi mengatakan, Sabut kelapa dan daun bambu yang digunakan sebagai penutup tanah membantu menjaga kelembaban, membuat lahan tersebut cocok untuk pepaya California.

“Penggunaan sabut kelapa dan daun bambu ini mampu meningkatkan kualitas buah pepaya,” tambahnya.

Kini, Dwi telah menanam sekitar 2.500 batang pohon pepaya di lahannya. Dari ribuan pohon itu, setidaknya 400 batang siap dipanen setiap minggu.

"Pepaya yang telah berusia tujuh hingga delapan bulan bisa dipanen seminggu sekali. Setiap kali panen, saya bisa mengumpulkan 500 kilogram hingga satu ton pepaya," ujarnya sambil tersenyum

Ilustrasi makan pepaya setiap hari apakah bagus?Pexels/Any Lane Ilustrasi makan pepaya setiap hari apakah bagus?

Namun, perjalanan Dwi jadi petani sukses tidak semudah membalik telapak tangan. Sebelumnya, ia mengalami kerugian besar sebagai petambak.

"Awalnya saya seorang petambak yang merugi. Saya memutuskan beralih ke pertanian, dan melihat tren pepaya California di Purworejo. Saya pelajari banyak hal, dan akhirnya memilih pepaya karena harganya yang cenderung stabil," jelas Dwi.

Pilihan Dwi terbukti tepat. Harga pepaya di pasar saat ini berkisar antara tiga ribu hingga lima ribu rupiah per kilogram. Stabilitas harga ini menjadi salah satu alasan utama Dwi terus mengembangkan usahanya.

Baca juga:

Resep Tumis Bunga Pepaya, Tambah Ikan Suwir biar Gurih 

Resep Lodeh Pepaya Muda Leunca untuk Menu Makan Malam

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat