airtronicfirearms.com

JAKARTA, - Unilever Food Solutions merampungkan tren kuliner bertajuk "Future Menu 2024" dengan melibatkan lebih dari 1.600 koki profesional, didukung 56.000 kata kunci dan dua miliar pencarian di 21 negara.

Sebelumnya, ada delapan tren kuliner global yang dirilis oleh perusahaan penjualan produk bisnis ke bisnis (B2B) tersebut.

Baca juga: 4 Tren Kuliner Masa Depan Diperkenalkan Eksklusif di Singapura, Ada Menu Tempe

Namun, setelah diidentifikasi dengan tren yang relevan dengan budaya kuliner di Indonesia, hanya ada lima tren kuliner Indonesia 2024 yang dikenalkan di Tanah Air.

"Kami sebisa mungkin, mendekatkan tren kuliner ini dengan Indonesia. Jadi, tidak terasa global banget atau western banget," kata Managing Director Unilever Food Solutions Indonesia, Gemita Pasaribu saat jumpa pers Future Menu 2024 di Fairmont Hotel Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2024).

Gemita tak mengungkapkan berapa lama riset ini berlangsung. Yang pasti, kata dia, penyusunan tren kuliner menghabiskan banyak waktu dan melibatkan banyak orang.

Perilisannya pun tidak serentak secara global. Di Indonesia, Unilever Food Solutions rutin mengeluarkan laporan tren kuliner mendekati hari raya Lebaran sejak 2022 lalu.

"Biasanya, Maret itu dirilis di Eropa dulu, kemudian masuk ke negara-negara Asia. Memang agak lama (masuk Indonesia) karena ingin menyesuaikan dengan kuliner Indonesia," ucap Gemita.

Unilever Food Solutions menyasar para pegiat kuliner untuk mengulik lebih dalam tren makanan tiap tahun.

Selengkapnya, simak lima tren kuliner Indonesia 2024 dibagikan oleh Unilever Food Solutions berikut ini.

Baca juga: Unilever Food Solutions Rilis Tren Kuliner 2024 untuk Pebisnis Makanan

Tren kuliner Indonesia 2024

1. Eksplorasi rasa baru

DOK. Unilever Food Solutions Unilever Food Solutions mengungkapkan tren kuliner global bertajuk Future Menu 2024 untuk pegiat bisnis makanan di sektor hotel, restoran, dan kafe (HORECA).

Bertajuk "Flavor Shock", Unilever Food Solutions melalui survei oleh WGSN melihat bahwa konsumen muda di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, tertarik mencoba variasi rasa makanan yang unik.

"Anak muda yang memang rasa penasarannya tinggi dan berusaha membandingkan (makanan). Kami juga berusaha menyajikan tren global ini di Indonesia," kata Gemita.

Menurut penelitian dari Innova Market Insights, konsumen Indonesia semakin mengutamakan pengalaman kuliner yang lebih kompleks dan berkesan.

Bisa dilihat lewat cara generasi muda membagikan pengalaman kuliner di media sosial, menciptakan tren viral yang menarik secara rasa dan visual.

Contoh hidangan menggambarkan tren ini adalah iga bakar betutu, disajikan dengan claypot atau wadah tanah liat.

"Konsepnya, east meet west. Rasa asam dan pedas dari iga bakar, dimarinasi dengan rempah khas Bali, lengkap dengan cocolan sambalnya," jelas Gemita.

Baca juga: Ikut Tren atau Passion, Mana yang Tepat untuk Mulai Usaha Makanan?