Jangan Minum Teh Setelah Makan, Ini Alasannya
- Teh adalah minuman yang memiliki banyak manfaat. Selain rasanya yang nikmat, teh juga mudah ditemukan dan bisa membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Lebih dari itu, teh kaya akan antioksidan yang mampu melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat molekul berbahaya dan mengurangi stres oksidatif.
Di Indonesia, minum teh lazim dilakukan banyak orang. Teh biasanya jadi minuman setelah selesai makan.
Baca juga: Cara Membuat Teh Kunyit di Rumah, Kaya Manfaat
Namun, ternyata kebiasaan minum teh setelah makan kurang baik untuk kesehatan, terutama jika makanan kaya zat besi.
Bagaimana teh mengurangi penyerapan zat besi
Teh, terutama teh hijau, mengandung senyawa yang disebut tanin, yaitu zat yang dapat mengikat zat besi non-heme (zat besi yang berasal dari tumbuhan) di saluran pencernaan.
Ikatan ini membuat tubuh lebih sulit menyerap zat besi tersebut, sehingga mengurangi jumlah yang tersedia untuk digunakan tubuh.
Zat besi non-heme ini biasanya ditemukan pada makanan nabati seperti bayam, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Jika Anda sering mengonsumsi makanan ini bersamaan dengan teh, Anda mungkin tidak mendapatkan manfaat optimal dari zat besi yang terkandung di dalamnya.
Bahaya bagi orang yang rentan kekurangan zat besi
Kendala penyerapan zat besi ini lebih relevan bagi mereka yang rentan mengalami kekurangan zat besi, seperti:
- Wanita hamil atau menyusui
- Individu dengan anemia defisiensi zat besi
- Vegetarian atau vegan, yang mengandalkan sumber zat besi dari tumbuhan
Baca juga: Resep Teh Biji Adas untuk Hidup Lebih Sehat
Jika Anda termasuk salah satu kelompok tersebut, penting untuk memperhatikan kapan Anda minum teh agar tidak mengganggu asupan zat besi.
Tips sehat minum teh
Berikut ini adalah tips minum teh tanpa memengaruhi penyerapan zat besi dari makanan:
Pisahkan waktu minum teh dan makan
Cobalah untuk tidak minum teh bersamaan dengan makanan utama Anda, terutama yang mengandung banyak zat besi. Sebaiknya beri jeda waktu sekitar 1-2 jam setelah makan sebelum menikmati teh.
Tambahkan vitamin C
Vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi non-heme. Jadi, tambahkan sumber vitamin C seperti jeruk, stroberi, atau paprika dalam menu makan Anda untuk mengimbangi efek tanin dalam teh.
Pilih jenis teh dengan tanin rendah
Tidak semua teh memiliki kadar tanin yang sama. Teh hijau, misalnya, cenderung memiliki kandungan tanin lebih rendah dibandingkan teh hitam.
Terkini Lainnya
- Resep Asinan Betawi, Lengkap dengan Kerupuk Mi Kuning
- 8 Bahan yang Cocok untuk Salad Sayur, Banyak Kandungan Nutrisinya
- Resep Gado-Gado Betawi, Lengkap dengan Bumbu Kacang Siram
- Cara Membuat Sekoteng Jelly yang Menarik untuk Ide Jualan
- Resep Mac and Cheese Bolognese, Pakai Bumbu Siap Pakai
- Resep Salad Bayam Campur, Cocok untuk Diet
- Resep Soto Banjar Komplet untuk 8 Porsi
- Resep Wedang Jahe Secang Pandan, Minuman Hangat Kala Hujan Turun
- Tomat Lebih Baik Dimakan Mentah atau Dimasak?
- P2MI Edukasi Masyarakat tentang Penggunaan MSG
- Resep Puding Susu Sederhana, Beri Sirup dan Buah Sesuai Selera
- PepsiCo Akan Buka Pabrik Pertama di Indonesia pada Awal 2025
- 4 Cara Olah Jahe untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh
- Resep Wedang Serbat, Penghangat Tubuh Saat Musim Hujan
- Resep Wedang Jahe Gula Batu, Minuman Hangat Pereda Masuk Angin
- 6 Makanan dan Minuman yang Bikin Lemas dan Ngantuk, Batasi Konsumsinya
- Inovasi Waroeng Steak & Shake, Makanan Bergizi Anak dengan Kemasan Menggoda
- Cara Masak Kwetiau Antilembek, Rahasia Restoran Chinese Food
- Resep Cumi Goreng Krispi, Lengkap dengan Saus Acar
- Resep Udang Goreng Telur Asin, Ide Lauk untuk Makan Malam