Efek Samping Mengonsumsi Asparagus Terlalu Banyak
- Asparagus, sayuran yang sering digunakan dalam berbagai masakan, dikenal karena kandungan nutrisinya yang tinggi.
Meski memiliki banyak manfaat kesehatan, konsumsi asparagus juga dapat menyebabkan beberapa efek samping jika terlalu banyak.
Efek samping konsumsi asparagus terlalu banyak
Berikut ini adalah efek samping dari mengonsumsi asparagus yang terlalu banyak:
Urine terlalu bau
Asparagus mengandung asam asparagusic, senyawa yang terurai menjadi zat sulfur berbau tajam.
Baca juga: 3 Tipe Warna Asparagus, Tidak Hanya Hijau
Bau ini hanya terdeteksi oleh sebagian orang karena perbedaan genetik dalam kemampuan mencium bau tersebut. Meski begitu, bau ini tidak berbahaya.
Alergi asparagus
Beberapa orang mungkin alergi terhadap asparagus, terutama mereka yang alergi terhadap anggota keluarga lili lainnya seperti bawang, bawang putih, dan kucai.
Gejala alergi meliputi hidung berair, gatal-gatal, kesulitan bernapas, serta pembengkakan di sekitar mulut dan bibir.
Interaksi dengan pengencer darah
Asparagus kaya vitamin K yang berperan dalam pembekuan darah. Orang yang mengonsumsi obat pengencer darah seperti warfarin harus berhati-hati dan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengubah pola makan.
Perut kembung
Konsumsi asparagus dapat menyebabkan produksi gas berlebih yang membuat perut terasa tidak nyaman.
Baca juga: Cara Menanam Sayuran Asparagus, Bisa Dipanen Berkali-kali
Manfaat kesehatan asparagus
Meski menyebabkan efek samping, asparagus ternyata punya beragam manfaat untuk kesehatan:
Mendukung perkembangan janin
Asparagus kaya akan asam folat (vitamin B-9) yang penting untuk perkembangan sel, terutama selama kehamilan, masa bayi, dan masa remaja.
Mengonsumsi asam folat dapat membantu mencegah keguguran dan melindungi janin dari cacat tabung saraf. Satu cangkir asparagus dapat memenuhi 17 persen kebutuhan harian folat orang dewasa.
Mengurangi risiko depresi
Folat dalam asparagus membantu mencegah penumpukan homosistein, asam amino yang dapat menghalangi nutrisi dan darah mencapai otak.
Penumpukan homosistein juga dapat mengganggu produksi hormon serotonin, dopamin, dan norepinefrin, yang berperan dalam mengatur suasana hati, tidur, dan nafsu makan.
Meningkatkan kesehatan jantung
Asparagus mengandung serat, kalium, dan antioksidan yang dapat mendukung kesehatan jantung. Serat membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol jahat.
Terkini Lainnya
- Cara Membuat Sekoteng Jelly yang Menarik untuk Ide Jualan
- Resep Mac and Cheese Bolognese, Pakai Bumbu Siap Pakai
- Resep Salad Bayam Campur, Cocok untuk Diet
- Resep Soto Banjar Komplet untuk 8 Porsi
- Resep Wedang Jahe Secang Pandan, Minuman Hangat Kala Hujan Turun
- Tomat Lebih Baik Dimakan Mentah atau Dimasak?
- P2MI Edukasi Masyarakat tentang Penggunaan MSG
- Resep Puding Susu Sederhana, Beri Sirup dan Buah Sesuai Selera
- PepsiCo Akan Buka Pabrik Pertama di Indonesia pada Awal 2025
- 4 Cara Olah Jahe untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh
- Resep Wedang Serbat, Penghangat Tubuh Saat Musim Hujan
- Resep Wedang Jahe Gula Batu, Minuman Hangat Pereda Masuk Angin
- 4 Tips Membuat Brownies Antigagal, Perhatikan Suhu Pada Oven
- Resep Pisang Goreng Keju untuk Ide Jualan
- Resep Wedang Uwuh yang Hangatkan Badan
- Trump Undang Xi Jinping Hadiri Pelantikan Presiden AS
- Ramai Narasi Awan Topan Seukuran Pulau Jawa di Selatan Indonesia, Ini Kata BMKG
- Malaysia Kenalkan Kuliner Lokal dalam Malaysia Gastronomy Truly Asia 2024
- Tips Memasak Kentang agar Lebih Sehat
- 3 Suhu Minum Kopi Hitam Panas Menurut Barista, Mana yang Terbaik?
- Beda Bentuk Cangkir Kopi, Beda Pula Cita Rasa Minumannya
- Resep Saus Aglio Olio, Praktis cuma 5 Bahan