airtronicfirearms.com

5 Tips Menjalankan Bisnis Kopi dari Coffee Roastery di Bandung

Tiga produk kopi dari Fugol Coffee Roasters saat Media Workshop bersama Tokopedia dan ShopTokopedia di Tanatap Coffee di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (30/9/2024).
Lihat Foto

BANDUNG, - Fugol Coffee Roasters sudah malang melintang di industri kopi sejak tahun 2016. Berlokasi di Kota Bandung, Jawa Barat, nama coffee roaster ini merupakan kepanjangan dari "future goal"

Pelanggan Fugol Coffee Roasters pun tidak hanya dari wilayah Bandung, tapi juga meluas sampai Jabodetabek dan wilayah lainnya. 

Baca juga: 4 Tips Memulai Usaha Kopi dari Fugol Coffee Roasters dan Tokopedia

"(Pelanggan kami) seluruh Indonesia, dominan mungkin Jabodetabek sama Bandung. 50 persen Jabodetabek, 40 persen Bandung. Sisanya dari kota-kota yang bahkan kita sendiri enggak pernah dengar," ucap Founder Fugol Coffee Roasters, John Christopher saat Media Workshop bersama Tokopedia dan ShopTokopedia di Tanatap Coffee di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (30/9/2024).

John lantas memberi contoh, misalnya Pemalang di Jawa Tengah. Ia bahkan pernah bertemu pelaku usaha kopi di Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang juga sudah tahu nama Fugol Coffee Roasters.

Di sela-sela penjelasannya terkait perjalanan Fugol Coffee Roasters, ada beberapa tips dan saran terkait menjalankan bisnis kopi yang bisa dipetik. Berikut selengkapnya.

Tips menjalankan bisnis kopi dari Fugol Coffee Roasters

1. Kreatif saat menjual produk

Salah satu produk best-seller Fugol Coffee Roasters adalah Watermelon Smash. Tampilannya berupa kantong dengan stiker berwarna merah dan biru yang mencolok. 

John menuturkan, sejak awal penjualan dari tahun 2019, Watermelon Smash sudah terjual secara total hampir lima ton. Ia pun menjelaskan alasan di balik penamaan Watermelon Smash.

"Kenapa Watermelon Smash? Karena untuk orang awam mengerti tentang specialty coffee itu susah. Ketika minum kopi, orang enggak percaya kok tasty notes-nya ada lemon tea, raspberry, grapefruit, atau red wine, red apple," ucap John.

"Nah, daripada kayak Kamojang Garut, Aceh Gayo, kan enggak lebih menarik dibanding kita sebutin tasty notes-nya. Pemberian nama salah satunya tasty notes tersebut. Itu menarik daya beli pasar sehingga mereka ingin beli kopi karena mereka penasaran awalnya," tambah dia.

Adapun Watermelon Smash berasal dari Kamojang, dengan proses anaerobik natural. Ketika pertama kali mencoba kopi tersebut, ia merasa ada sensasi seperti makan buah semangka, tapi lebih dekat ke daging putihnya sehingga lebih berair.

Baca juga:

2. Value untuk berada di posisi terdepan

Founder Fugol Coffee Roasters, Jhon Richard Christhoper saat mengajari proses brewing (menyeduh) kopi di Tanatap Coffee di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (30/9/2024)./Ni Nyoman Wira Founder Fugol Coffee Roasters, Jhon Richard Christhoper saat mengajari proses brewing (menyeduh) kopi di Tanatap Coffee di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (30/9/2024).

Menurut John, tantangan terbesar adalah membaca tren pasar yang terus berubah. Sebab, pasar kopi sudah cukup besar dan sudah cukup saturated

Semua orang, lanjutnya, saat ini sudah bisa membuka coffee roastery dan coffee shop.

"Jadi yang kita akan selalu terpikir, value apa yang menjadikan kita selalu ada di posisi paling depan? At least kita harus selalu berpikir, inovasi apa yang bisa kita buat terus-menerus supaya orang enggak bosan dengan brand kita," tutur John.

Unique selling proposition (USP) Fugol Coffee Roasters, kata dia, adalah menjual varian kopi yang cukup banyak. Jika ditotal, sudah sampai 80 single origin yang dijual, sedangkan produk yang dijual secara daring di Tokopedia hampir 700 jenis. 

"Jadi kita berusaha supaya market yang masuk ke kita enggak bosan, dalam artian biasa ada pasar-pasar atau konsumen yang, 'Saya udah cobain semua kopi Fugol, ya udah saya beralih lah ke brand lain'. Kita enggak mau memberikan ruang untuk konsumen berpikir kalau mereka sudah coba semua kopi Fugol," jelasnya.

Setiap bulan, pihaknya pun mengeluarkan empat sampai enam produk baru. Ia pun selalu berusaha mendukung petani lokal yang kerap memberi sample ke Fugol Coffee Roasters.

"Kalau sample-nya kualitasnya oke, harganya masih masuk, kita pasti beli," tuturnya.

Baca juga: Kopi Gayo, 10 Besar Biji Kopi Terbaik Dunia versi TasteAtlas

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat