airtronicfirearms.com

P2MI Edukasi Masyarakat tentang Penggunaan MSG

Para mahasiswa hotel bisnis Universitas Podomoro bekerja sama dengan Corporate Chef PT Sasa Inti meracik jamuan makanan di acara edukasi penggunaan MSG yang digelar P2MI.
Lihat Foto


Anggota Perkumpulan Pabrik Mononatrium Glutamat dan Asam Glutamat Indonesia (P2MI), yakni Ajinomoto Indonesia, PT Ajinex International, PT Sasa Inti, dan PT Daesang Ingredients Indonesia, menggelar kegiatan edukasi penggunaan Monosodium Glutamat (MSG) di Studio Kreasi Sasa, Jakarta, Rabu (11/12/2024).

Ketua Bidang Komunikasi P2MI, Satria Gentur Pinandita, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan tersebut adalah mengatasi mispersepsi yang sering melekat pada MSG.

Dengan menggandeng Gerakan Fermentasi Nusantara serta menghadirkan para ahli, acara jadi wadah untuk membahas lebih dalam manfaat dan fakta ilmiah terkait MSG.

“MSG adalah produk fermentasi tetes tebu menggunakan mikroorganisme yang kemudian melalui proses isolasi dan purifikasi hingga menghasilkan MSG dengan kemurnian lebih dari 99 persen. Kami berharap, masyarakat mendapatkan informasi yang benar sehingga dapat membuat keputusan berdasarkan fakta,” ujarnya dalam rilis yang diterima , Kamis (12/12/2024).

Baca juga: Mengenal MSG, Bumbu Masak yang Sering Digunakan di Indonesia

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 33 Tahun 2012 memaparkan bahwa MSG merupakan bahan tambahan pangan (BTP) yang aman jika digunakan sesuai takaran yang direkomendasikan.

Dalam acara tersebut, PT Sasa Inti, turut menghadirkan pakar kimia kuliner Irvan Kartawiria dan Harry Nazarudin.

Mereka memimpin sesi eksperimen rasa yang mengajak peserta memahami makna "lezat" secara ilmiah. Selain itu, Dr Dase Hunaefi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) memberikan edukasi tentang sensori dan citarasa dari sudut pandang sains.

“Edukasi ini membantu masyarakat dan pelaku industri kuliner untuk menelaah mitos serta persepsi yang salah mengenai MSG,” kata Harry.

Baca juga: Apakah MSG Memengaruhi Kesehatan Otak? Ini Penjelasannya...

Dalam sesi edukasi, Irvan dan Harry menjelaskan bahwa glutamat seabgai komponen utama MSG merupakan zat alami yang juga ditemukan dalam berbagai bahan pangan, seperti kecap, terasi, tomat, rumput laut, hingga air susu Ibu (ASI).

“MSG memiliki kandungan sodium 30 persen lebih rendah dibandingkan garam sehingga penggunaannya dapat membantu mengurangi konsumsi garam dan gula dalam masakan, tanpa mengorbankan cita rasa,” tambah Irvan.

CEO PT Sasa Inti, Shiv Shagal, dalam sambutannya mengatakan bahwa pihaknya berharap, acara tersebut tidak hanya memberikan informasi baru, tetapi juga menjadi langkah awal untuk membangun pemahaman yang lebih baik tentang MSG.

“Mari bersama menjadikan ‘lezat’ sebagai pengalaman dan pengetahuan yang bisa dibagikan,” ujarnya.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat