airtronicfirearms.com

TasteAtlas Rilis Makanan Terburuk, Tinutuan dan Paniki Masuk Daftar

Kelelawar atau paniki yang telah dibakar dan dijual untuk diolah kembali di Pasar Beriman, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Sabtu (10/8/2019).
Lihat Foto

- Situs ensiklopedia kuliner global TasteAtlas merilis daftar makanan terburuk di dunia pada Rabu (8/1/2025).

Dua makanan Indonesia masuk daftar “100 Worst Rated Foods in The World” versi TasteAtlas, yakni paniki dan tinutuan.

Tinutuan menduduki peringkat ke-16 dengan nilai 2,3 dari 5, dan paniki berada di peringkat ke-36 dengan nilai 2,5 dari 5 dalam daftar makanan terburuk di dunia.

Tinutuan dikenal juga dengan sebutan bubur manado.

Baca juga: Resep Minuman Sehat Praktis, Energizer Drink untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Hidangan yang biasa dijadikan sarapan ini berasal dari Kota Manado, Sulawesi Utara.

Selain beras, tinutuan juga dibuat dari sayur-sayuran, seperti bayam, jagung, dan labu, yang dimasak bersama nasi.

Makin lengkap, tinutuan disajikan dengan ikan asin jambal dan sambal yang membuat cita rasanya kian gurih.

Baca juga: Resep Zuppa Soup, Cocok untuk Ide Jualan

Ilustrasi tinutuan. Bubur gurih khas Manado tinutuan menjadi salah satu makanan Indonesia terburuk di dunia 2025 versi Taste AtlasDok. Shutterstock/Paramita Damayanti Ilustrasi tinutuan. Bubur gurih khas Manado tinutuan menjadi salah satu makanan Indonesia terburuk di dunia 2025 versi Taste Atlas

Adapun paniki merupakan masakan tradisional asal Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

Paniki dibuat dari daging kelelawar sebagai bahan utamanya. Daging tersebut dimasak dengan beragam rempah dan santan.

Kini, paniki umum dibuat dari daging ayam sebagai pengganti.

Daftar makanan terburuk di dunia tersebut didasarkan pada penilaian pengguna TasteAtlas saat memberi ulasan pada makanan dari berbagai negara.

Ada 385.835 suara yang dinyatakan sah dari total 596.403 penilaian.

Itu sebabnya, daftar makanan terburuk di dunia menurut TasteAtlas ini tidak bisa dijadikan sebagai standar kuliner global.

TasteAtlas mengeklaim, daftar makanan ini dirilis untuk mempromosikan makan hidangan lokal dan membangkitkan rasa ingin tahu terhadap kuliner baru yang belum pernah dicoba pembaca.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat