Kesalahan Pola Makan yang Bisa Merusak Kesehatan Tiroid Anak

- Kelenjar tiroid merupakan organ berbentuk kupu-kupu yang terletak di leher dan berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk pertumbuhan, metabolisme, tingkat energi, serta perkembangan secara keseluruhan.
Kelenjar ini memproduksi hormon yang memengaruhi hampir setiap organ dalam tubuh. Namun, ketidakseimbangan hormon yang tiba-tiba dapat menyebabkan gangguan pada tiroid, seperti hipotiroidisme (tiroid kurang aktif) dan hipertiroidisme (tiroid terlalu aktif).
Menurut Amit P. Ghawade, Konsultan Pediatri dan Neonatologi di Motherhood Hospitals, Kharghar, ada indikasi gangguan tiroid pada anak.
Baca juga: Makanan yang Baik Dikonsumsi Saat Gangguan Pencernaan pada Anak
Beberapa di antaranya adalah penambahan atau penurunan berat badan yang tiba-tiba, sensitivitas terhadap suhu, kehilangan nafsu makan, kelelahan, pertumbuhan yang buruk, detak jantung cepat, sembelit, dan rambut menipis.
Salah satu faktor yang berpengaruh besar terhadap kesehatan tiroid anak adalah pola makan. Jika tidak diperhatikan dengan baik, pola makan yang buruk dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang berperan penting dalam fungsi tiroid.
Bagaimana pola makan pengaruhi kesehatan tiroid anak
Beginilah bagaimana pola makan memengaruhi kesehatan tiroid anak:
1. Kekurangan yodium
Yodium merupakan mineral penting yang dibutuhkan untuk produksi hormon tiroid. Kekurangan yodium dapat menyebabkan hipotiroidisme, yang ditandai dengan kelelahan, penambahan berat badan, dan pertumbuhan yang lambat.
Baca juga: 5 Tempat Makan di Sentul Bogor yang Ramah Anak, View Pemandangan Alam
Oleh karena itu, pastikan anak mendapatkan asupan yodium yang cukup dari makanan sehari-hari, seperti garam beryodium, ikan, dan produk susu.
2. Kekurangan nutrisi penting
Anak-anak yang cenderung pilih-pilih makanan lebih berisiko mengalami kekurangan nutrisi esensial, seperti selenium, zinc, dan zat besi.

Nutrisi ini berperan dalam mendukung fungsi kelenjar tiroid agar dapat memproduksi dan mengatur hormon dengan baik.
Kekurangan nutrisi tersebut dapat menyebabkan perubahan suasana hati, kesulitan berkonsentrasi, serta keterlambatan perkembangan.
3. Peradangan akibat pola makan tidak sehat
Banyak anak yang gemar mengonsumsi makanan olahan atau kemasan yang mengandung lemak jenuh, natrium tinggi, dan pengawet.
Kandungan tersebut dapat memicu peradangan dalam tubuh yang berdampak negatif pada fungsi kelenjar tiroid.
Baca juga: 5 Menu Simpel yang Bergizi Tinggi untuk Anak-anak
Peradangan kronis juga dapat menghambat produksi hormon tiroid, sehingga anak menjadi lebih mudah lelah dan mudah tersinggung.
Untuk mencegahnya, orangtua harus membiasakan anak mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, seperti sayuran, buah-buahan, dan protein sehat.
Terkini Lainnya
- Cheesecake Stroberi Lapis Cokelat, Dessert Lembut untuk Hari Valentine
- Cara Obati Masuk Angin dengan Daun Kumis Kucing
- Resep Opor Ayam Kuning untuk Pelengkap Lontong Cap Go Meh
- Resep Pasta Udang Saus Creamy, Sajian Istimewa untuk Hari Valentine
- Resep Cake Valentine Tanpa Cokelat untuk yang Tersayang
- Resep Tumis Kangkung, Pakai Terasi agar Gurih
- Apakah Cokelat Baik untuk Kesehatan Anda?
- Gas 3 Kg Langka, Ini 9 Alternatif Alat Masak Tanpa Gas
- Resep Fondant Cokelat Lumer, Kue untuk Hadiah Valentine
- Tips Menghemat Gas LPG Saat Memasak
- Jangan Patahkan Spaghetti, Penghinaan pada Pembuat Pasta
- Benarkah Alpukat Bikin Awet Muda? Ini 4 Manfaatnya untuk Wajah
- Resep Chocolate Souffle ala Rumahan, Ide Dessert Valentine untuk 2 Orang
- Resep Bakwan Jagung, Camilan Renyah yang Bisa Jadi Lauk
- Resep Nasi Liwet dengan Sambal Dadak
- Barbie Hsu Pemeran Shancai Meninggal Setelah Liburan di Jepang
- Baru 2 Hari Pulang ke Rumah Istri Pertama, Pak Tarno Minta Kembali ke Istri Kesepuluhnya
- 3 Minuman yang Tingkatkan Risiko Demensia, Hindari
- Resep Teh Tarik, Minuman Hangat dan Manis untuk Cuaca Hujan
- Resep Smoothie Rambutan, Olahan Segar dari Buah yang Sedang Musim
- Kuning Telur yang Berwarna Oranye Lebih Sehat, Benarkah?
- Cara agar Kerupuk Udang Mekar Sempurna Saat Digoreng