airtronicfirearms.com

Kesalahan Pola Makan yang Bisa Merusak Kesehatan Tiroid Anak

Ilustrasi hipertiroid, penyakit hipertiroid, apa itu hipertiroid, penyebab hipertiroid, gejala hipertiroid, pantangan hipertiroid.
Lihat Foto

- Kelenjar tiroid merupakan organ berbentuk kupu-kupu yang terletak di leher dan berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk pertumbuhan, metabolisme, tingkat energi, serta perkembangan secara keseluruhan.

Kelenjar ini memproduksi hormon yang memengaruhi hampir setiap organ dalam tubuh. Namun, ketidakseimbangan hormon yang tiba-tiba dapat menyebabkan gangguan pada tiroid, seperti hipotiroidisme (tiroid kurang aktif) dan hipertiroidisme (tiroid terlalu aktif).

Menurut Amit P. Ghawade, Konsultan Pediatri dan Neonatologi di Motherhood Hospitals, Kharghar, ada indikasi gangguan tiroid pada anak.

Baca juga: Makanan yang Baik Dikonsumsi Saat Gangguan Pencernaan pada Anak

Beberapa di antaranya adalah penambahan atau penurunan berat badan yang tiba-tiba, sensitivitas terhadap suhu, kehilangan nafsu makan, kelelahan, pertumbuhan yang buruk, detak jantung cepat, sembelit, dan rambut menipis.

Salah satu faktor yang berpengaruh besar terhadap kesehatan tiroid anak adalah pola makan. Jika tidak diperhatikan dengan baik, pola makan yang buruk dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang berperan penting dalam fungsi tiroid.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

Bagaimana pola makan pengaruhi kesehatan tiroid anak

Beginilah bagaimana pola makan memengaruhi kesehatan tiroid anak:

1. Kekurangan yodium

Yodium merupakan mineral penting yang dibutuhkan untuk produksi hormon tiroid. Kekurangan yodium dapat menyebabkan hipotiroidisme, yang ditandai dengan kelelahan, penambahan berat badan, dan pertumbuhan yang lambat.

Baca juga: 5 Tempat Makan di Sentul Bogor yang Ramah Anak, View Pemandangan Alam

Oleh karena itu, pastikan anak mendapatkan asupan yodium yang cukup dari makanan sehari-hari, seperti garam beryodium, ikan, dan produk susu.

2. Kekurangan nutrisi penting

Anak-anak yang cenderung pilih-pilih makanan lebih berisiko mengalami kekurangan nutrisi esensial, seperti selenium, zinc, dan zat besi.

Ilustrasi anak makan sayur. Dalam memperingati Hari Gizi Nasional 2024, IDAI mengatakan bahwa keamanan makanan anak salah satu faktor risiko stunting yang harus diperhatikan.SHUTTERSTOCK/Mcimage Ilustrasi anak makan sayur. Dalam memperingati Hari Gizi Nasional 2024, IDAI mengatakan bahwa keamanan makanan anak salah satu faktor risiko stunting yang harus diperhatikan.

Nutrisi ini berperan dalam mendukung fungsi kelenjar tiroid agar dapat memproduksi dan mengatur hormon dengan baik.

Kekurangan nutrisi tersebut dapat menyebabkan perubahan suasana hati, kesulitan berkonsentrasi, serta keterlambatan perkembangan.

3. Peradangan akibat pola makan tidak sehat

Banyak anak yang gemar mengonsumsi makanan olahan atau kemasan yang mengandung lemak jenuh, natrium tinggi, dan pengawet.

Kandungan tersebut dapat memicu peradangan dalam tubuh yang berdampak negatif pada fungsi kelenjar tiroid.

Baca juga: 5 Menu Simpel yang Bergizi Tinggi untuk Anak-anak

Peradangan kronis juga dapat menghambat produksi hormon tiroid, sehingga anak menjadi lebih mudah lelah dan mudah tersinggung.

Untuk mencegahnya, orangtua harus membiasakan anak mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, seperti sayuran, buah-buahan, dan protein sehat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat