Rusia Jamin Tak Akan Rekrut Warga Sri Lanka Lagi untuk Perang di Ukraina

COLOMBO, - Kementerian Luar Negeri Sri Lanka pada Selasa (11/6/2024) mendapat jaminan dari Rusia bahwa Moskwa tidak akan merekrut warga negara pulau itu untuk bertempur di Ukraina lagi.
Jaminan ini diberikan setelah muncul tuduhan Rusia menipu ribuan orang untuk diterjunkan ke medan perang.
Para keluarga dari orang-orang yang ditipu itu mendesak Pemerintah Colombo memulangkan warga Sri Lanka yang mayoritas adalah pensiunan tentara.
Baca juga: Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina
Setidaknya 16 di antara mereka tewas dan 37 lainnya luka-luka dalam peperangan, menurut data parlemen Sri Lanka. Sekitar puluhan lainnya dilaporkan ditahan menjadi tawanan di Ukraina.
Menteri Luar Negeri Sri Lanka Ali Sabry menyinggung masalah tersebut dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov di sela-sela pertemuan tingkat menteri BRICS di Moskwa pada Senin (10/6/2024).
"Atas permintaan Menteri Ali Sabry, juga disepakati bahwa tidak akan ada perekrutan lebih lanjut dari Sri Lanka," kata Kemenlu Sri Lanka, dikutip dari kantor berita AFP.
Selanjutnya, Rusia akan menjamu delegasi Sri Lanka pada 26 Juni 2024 untuk meninjau masalah ini secara rinci dan mengambil tindakan yang sesuai untuk menghentikannya.
Baca juga:
- Jet Tempur Su-34 Rusia Jatuh Saat Latihan, 2 Orang Tewas
- Mengapa Rusia Ingin Bangun Kembali Hubungan dengan Taliban?
- Jet Tempur Ukraina Kali Pertama Kenai Target di Dalam Rusia
Ribuan tentara Rusia tewas di Ukraina sejak invasi dimulai lebih dari dua tahun lalu, sehingga Moskwa mencari tambahan personel dari berbagai negara.
Sri Lanka mengeklaim, banyak warga negaranya ditipu dengan iming-iming akan mendapat gaji tinggi, tanah, dan hak menetap di Rusia sebagai imbalan tugas non-tempur, tetapi malah diterjunkan ke garis depan.
Polisi Sri Lanka menangkap dua pensiunan jenderal karena bertindak ilegal sebagai agen perekrutan untuk perusahaan tentara bayaran Rusia.
Adapun sejumlah tentara dari negara tetangga Sri Lanka seperti India dan Nepal juga ikut bertempur dengan Rusia. Beberapa di antara mereka dipastikan tewas.
Baca juga: Penampakan Jet Tempur Su-57 yang Rusak Diserang Ukraina di Rusia
Terkini Lainnya
- Pemimpin Partai Oposisi Singapura, Pritam Singh, Terbukti Berbohong kepada Parlemen
- Serangan Udara di Gaza Tewaskan 3 Polisi Palestina, Israel Klaim Menarget Orang Bersenjata
- Lima Bank Irak Akan Dilarang Lakukan Transaksi Dalam Dolar AS
- Apa Itu Kemerdekaan Taiwan dan Apakah Taiwan Sudah Merdeka?
- Netanyahu: Israel dan AS Bertekad Gagalkkan Ambisi Nuklir Iran
- AS Kembali Deportasi Migran Ilegal, Kali Ini 119 Warga India Dipulangkan
- Jika Diperlukan, PM Starmer: Inggris Siap Kirim Pasukan ke Ukraina
- Gencatan Senjata Gaza: Kabinet Israel Bahas Fase Baru Usai Kunjungan Menlu AS
- Perang Rusia-Ukraina: Info Terbaru, Eropa Jadi Bagian dari Perundingan Damai
- [KABAR DUNIA SEPEKAN] Penembakan di Swedia | Hasil Presiden Erdogan ke Indonesia
- Ibu dan Anak Tewas dalam Insiden Mobil Tabrak Kerumunan di Munich
- Paus Fransiskus Masuk RS karena Bronkitis, Tak Pimpin Doa Angelus Minggu
- Usai Disetujui Trump, Bom AS Seberat Hampir 1 Ton Tiba di Israel
- PBB Kaget 274 Warga Palestina Tewas Saat Israel Bebaskan 4 Sandera
- Konflik Bersenjata di Dunia pada 2023 Terbanyak sejak Perang Dunia II
- Pesawat Wakil Presiden Malawi Ditemukan, Presiden: Tak Ada Penumpang yang Selamat
- Hewan Misterius Muncul Saat Pelantikan Pejabat India, Berkaki 4, Hanya Tampak Samar