airtronicfirearms.com

Menteri Ukraina Ramai-ramai Mengundurkan Diri di Tengah Perang, Ada Apa?

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat konferensi pers forum Ukraine Year 2024 di Kyiv, Minggu (25/2/2024).
Lihat Foto

 

KYIV, - Sedikitnya enam pejabat Ukraina termasuk tiga menteri kabinet mengajukan pengunduran diri pada Selasa (3/9/2024).

Hal itu terjadi ketika partai yang berkuasa di Ukraina mengisyaratkan tengah menyiapkan perombakan besar-besaran pemerintah.

Perombakan ini terjadi ketika Kyiv menghadapi tantangan yang semakin besar, termasuk bombardir Rusia setiap hari dan ketika Presiden Volodymyr Zelensky berusaha untuk meningkatkan kepercayaan terhadap pemerintah setelah 2,5 tahun sejak invasi Rusia.

Baca juga: Rudal Rusia Hantam Kota Poltava Ukraina Tengah, Tewaskan 41 Orang dan Lukai 180 Lainnya

“Seperti yang dijanjikan, perombakan pemerintahan besar-besaran akan terjadi minggu ini. Lebih dari 50 persen staf Kabinet Menteri akan diganti,” tulis David Arakhamia, Kepala Fraksi Parlemen Partai Pelayan Rakyat yang berkuasa di Parlemen Ukraina di Telegram.

“Besok kita akan mengadakan hari pemecatan, dan sehari setelahnya adalah hari pengangkatan,” tambahnya, sebagaimana dilansir AFP.

Beberapa menteri Ukraina yang telah mengajukan pengunduran diri pada Selasa malam, termasuk Menteri Industri Strategis, Menteri Kehakiman, dan Menteri Perlindungan Lingkungan.

Kepala Dana Kekayaan Negara Ukraina, Vitaliy Koval, juga mengundurkan diri, begitu juga dengan Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk dan Olga Stefanishyna.

Sementara itu, Wakil Kepala Kantor Zelensky dan salah satu pembantu utama presiden, Rostyslav Shurma, diberhentikan, menurut sebuah keputusan presiden.

Zelensky telah memerintahkan beberapa perombakan sejak perang dimulai, seperti memecat Menteri Pertahanannya pada September lalu setelah serangkaian skandal korupsi, dan baru-baru ini mengganti komandan utamanya di tengah kemunduran di medan perang.

Masa jabatan presiden pertama pemimpin Ukraina itu, yang dimulai pada 2019, berakhir pada Mei, tetapi ia tetap menjabat di bawah darurat militer.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat