airtronicfirearms.com

36 Virus Baru Muncul di Peternakan China, Ada yang Berisiko Tinggi Menular ke Manusia

Ilustrasi virus.
Lihat Foto

BEIJING, - Sebanyak 36 virus baru ditemukan di peternakan hewan China yang memproduksi bulu. Beberapa di antaranya berisiko tinggi berpindah antarspesies, termasuk menular ke manusia.

Sejak pandemi Covid-19, para ilmuwan memperingatkan bahwa peternakan mamalia seperti cerpelai yang diambil bulunya dapat mempermudah virus baru berpindah dari alam liar, kemudian memicu wabah baru.

Ahli virologi Edward Holmes yang memimpin penelitian tentang Covid-19 mengatakan kepada kantor berita AFP, ia merasa industri peternakan bulu hewan di berbagai negara adalah salah satu tempat paling berisiko memunculkan pandemi baru.

Baca juga: Jenis Virus Mpox di Pakistan Berbeda dengan di RD Kongo

"Secara pribadi, saya pikir industri peternakan bulu secara global harus ditutup," tambahnya, dikutip pada Rabu (4/9/2024).

Holmes adalah salah satu penulis studi baru yang meneliti potensi bahaya virus di peternakan bulu di China, negara tempat kasus Covid pertama muncul pada akhir 2019.

Tim peneliti yang dipimpin China menganalisis materi genetik sampel paru-paru dan usus dari 461 hewan seperti cerpelai, kelinci, rubah, dan anjing rakun yang mati karena sakit di China selama 2021-2024.

Mayoritas hewan-hewan itu berasal dari peternakan bulu, beberapa juga diternakkan untuk makanan atau obat tradisional, sedangkan sekitar 50 ekor adalah hewan liar.

Dari situ, tim mendeteksi adanya 125 virus, termasuk 36 virus baru, menurut studi dalam jurnal Nature.

Sebanyak 39 virus berisiko tinggi berpindah antarspesies, termasuk ke manusia, menurut evaluasi para peneliti.

Baca juga: 10 Virus Tertua di Dunia, Sudah Ada sejak Ratusan Juta Tahun Lalu

Adapun beberapa virus seperti hepatitis E dan ensefalitis Jepang sudah menyebar ke manusia, tetapi 13 di antaranya baru.

Beberapa jenis flu burung juga terdeteksi di marmut, cerpelai, dan muskrat.

Sebanyak tujuh jenis virus corona pun ditemukan, tetapi tak ada yang terkait erat dengan SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid.

Virus yang paling mengkhawatirkan Holmes adalah mirip Pipistrellus HKU5 di kelelawar.

Virus ini sebelumnya terdeteksi di kelelawar, tetapi kini ditemukan di paru-paru dua cerpelai ternak.

Pipistrellus HKU5 adalah kerabat virus corona sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) yang dapat mematikan bagi manusia.

"Sekarang kita melihat virus ini berpindah dari kelelawar ke cerpelai ternak sehingga harus menjadi tanda peringatan," ujar Holmes, yang merupakan profesor di Universitas Sydney.

Ribuan virus yang belum terungkap diyakini beredar di kalangan mamalia liar. Para ilmuwan khawatir peternakan bulu dapat membuat hewan ternak tertular virus-virus itu, yang pada gilirannya dapat menularkannya ke manusia.

Baca juga: Misteri Orang Misterius di Ohio yang Mengidap Covid-19 Jenis Baru, Virus Ditemukan di Saluran Pembuangan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat