airtronicfirearms.com

Hamas Tuduh PM Israel yang Coba Gagalkan Gencatan Senjata di Gaza

Warga Palestina berjalan melewati puing-puing yang kotor, melewati bangunan yang hancur setelah militer Israel mundur usai serangan dua minggu dari lingkungan Shujaiya, sebelah timur Kota Gaza pada Kamis (11/7/2024), di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas . Badan pertahanan sipil di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan pada 11 Juli, bahwa sekitar 60 mayat telah ditemukan di distrik Shujaiya Kota Gaza, yang hancur akibat serangan Israel selama dua minggu. Israel pada Rabu mengatakan pihaknya telah mengakhiri operasinya terhadap militan Hamas di distrik tersebut.
Lihat Foto

GAZA, - Kelompok Hamas pada Kamis (5/9/2024) menuduh PM Israel Benjamin Netanyahu yang mencoba menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Hal itu dikatakan setelah Netanyahu mengatakan bahwa kelompok Hamas telah menolak segalanya yang berhubungan dengan negosiasi.

Diketahui, Netanyahu kini sedang menghadapi tekanan setelah enam sandera tewas di terowongan di Gaza.

Baca juga: PM Israel Sebut Hamas Menolak Segalanya di Perundingan Gencatan Senjata Gaza

"Kami mencoba mencari beberapa area untuk memulai negosiasi," kata Netanyahu pada Rabu (4/9/2024).

"Mereka (Hamas) menolak untuk melakukan itu. Mereka juga mengatakan tidak ada yang perlu dibicarakan," imbuh dia, dikutip dari AFP pada Kamis (5/9/2024).

Netanyahu menegaskan bahwa Israel harus mempertahankan kendali atas Koridor Philadelphia di sepanjang perbatasan Mesir-Gaza.

Tujuannya untuk mencegah penyelundupan senjata ke Hamas, yang serangannya pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel telah memulai perang di Gaza.

Hamas menuntut penarikan penuh Israel dari area tersebut dan pada Kamis mengatakan desakan Netanyahu pada zona perbatasan bertujuan untuk menggagalkan tercapainya kesepakatan.

Kelompok Hamas Palestina juga mengatakan kesepakatan baru tidak diperlukan lagi.

Baca juga: Usai Kematian Sandera, PM Israel: Hamas Tak Inginkan Kesepakatan Gencatan Senjata

Ini karena Hamas telah menyetujui gencatan senjata yang digariskan oleh Presiden AS Joe Biden beberapa bulan lalu.

"Kami tidak membutuhkan proposal baru," kata kelompok itu di Telegram.

"Kami memperingatkan agar tidak jatuh ke dalam perangkap Netanyahu dan tipu dayanya, yang menggunakan negosiasi untuk memperpanjang agresi terhadap rakyat kami," tambah pernyataan Hamas.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan kepada wartawan bahwa Washington berpikir ada cara untuk mengatasi kebuntuan tersebut.

Pada protes Israel di beberapa kota minggu ini, para pengkritik Netanyahu menyalahkannya atas kematian para sandera.

Merekan mengatakan bahwa Netanyahu telah menolak untuk membuat konsesi yang diperlukan guna mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca juga: Pejabat Hamas Tuduh PM Israel Tolak Setujui Perjanjian Gencatan Senjata Terakhir

"Kami hanya menunggu mereka kembali kepada kami, kembali hidup-hidup dan tidak dalam peti mati," kata Anet Kidron, yang komunitasnya di Kibbutz Beeri diserang pada 7 Oktober 2023.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat