AS Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas Capai 90 Persen
WASHINGTON DC, - Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan bahwa pemerintahan Joe Biden yakin kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas sudah 90 persen disepakati.
"Anda menyebutnya optimis. Saya menyebutnya akurat. Itulah seberapa dekat kami percaya bahwa kami sudah dekat. Di situlah kita telah sampai. Kerangka dasar kesepakatan telah disepakati," kata Kirby, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Menengok ke Luar Jendela, Gadis Palestina Langsung Tewas Ditembus Peluru Israel
"Apa yang kita bicarakan sekarang adalah rincian pelaksanaannya dan khususnya pertukaran tahanan. Dan sekarang kalkulasinya berbeda karena apa yang terjadi selama akhir pekan," katanya.
Dia mengacu pada penemuan kembali jenazah enam tawanan dari Gaza oleh pasukan Israel.
"Tidak ada yang dinegosiasikan sampai semuanya dinegosiasikan, dan hal-hal yang masih dalam proses saat ini sangat, sangat rinci. Ini yang membuat segalanya menjadi sulit," tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak Israel dan Hamas untuk menyelesaikan gencatan senjata di Gaza. Dia juga menyatakan bahwa 90 persen kesepakatan telah siap.
Dilansir AFP, Blinken mengatakan bahwa AS akan menawarkan ide-ide lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang melalui mediator Mesir dan Qatar dengan harapan dapat mencapai kesepakatan.
Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada Kamis (9/6/2024) membantah penilaian AS bahwa 90 persen kesepakatan sudah siap. Dia menyebut kesepakatan masih jauh.
Meski begitu, Blinken mengulangi penilaian tersebut pada konferensi pers saat berkunjung ke Haiti.
Baca juga: AS Beri Sinyal Targetkan Normalisasi Israel-Arab Saudi Sebelum Januari 2025
"Saya pikir berdasarkan apa yang saya lihat, 90 persen sudah setuju," ujarnya.
"Ini benar-benar menjadi tanggung jawab kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan dalam isu-isu yang tersisa," kata Blinken.
AS dalam beberapa minggu terakhir telah mendorong sebuah proposal untuk menjembatani kesenjangan antara kedua belah pihak, yang mencakup ketidaksepakatan atas desakan Netanyahu untuk meninggalkan sejumlah pasukan Israel di perbatasan antara Gaza dan Mesir.
Blinken mengatakan bahwa ia percaya bahwa Netanyahu, yang telah menempatkan prioritas utama pada normalisasi hubungan diplomatik dengan negara-negara Arab, masih dapat mencapai kesepakatan bersejarah dengan Arab Saudi, penjaga dua tempat suci umat Islam.
Blinken tidak mengesampingkan adanya kesepakatan sebelum Biden meninggalkan jabatannya pada bulan Januari.
Baca juga: Hunter Biden, Putra Joe Biden, Mengaku Bersalah dalam Tuduhan Pajak Federal
"Saya pikir jika kita bisa mendapatkan gencatan senjata di Gaza, masih ada peluang melalui keseimbangan pemerintahan ini untuk bergerak maju dalam normalisasi," katanya.
Terkini Lainnya
- Rangkuman Hari Ke-936 Serangan Rusia ke Ukraina: Desa-desa Dievakuasi | 2 Perwira Didakwa Kasus Suap
- Penyebab AS Masukkan Brunei Darussalam ke Daftar Hitam
- Tak Terduga, Brunei Darussalam Ternyata Masuk Daftar Hitam AS
- PM Netanyahu Umumkan Tujuan Perang Tambahan Israel
- Dinas Rahasia AS Awasi Unggahan yang Dihapus Elon Musk Tentang Biden-Harris
- Banjir Besar di Myanmar Tewaskan 226 Orang
- Tahun 2050, Bakteri Super yang Resisten pada Obat Bakal Bunuh 39 Juta Orang
- Tersangka Penembak Trump Terdaftar sebagai Pemilih Independen
- Yahya Sinwar: Hamas Siap Perang Panjang di Gaza
- [POPULER GLOBAL] Trump Jadi Target Penembakan Lagi | Shanghai Diterjang Topan
- Usai Trump Katakan Benci Taylor Swift, Swifties Berhasil Kumpulkan Rp 615 Juta untuk Dukung Kampanye Kamala Harris
- Malaysia Tegaskan Jalan Masjid India Aman Dikunjungi, Lokasi Turis India "Ditelan" Trotoar
- Shanghai Lumpuh Diterjang Topan Terkuat Sejak 1949, Seperti Ini Kerusakannya
- Perang Israel-Hezbollah di Depan Mata, Menteri Gallant Kabarkan ke AS
- Ukraina Undang PBB dan ICRC untuk Tinjau Situasi Kursk Rusia, Apa Tujuannya?
- Macron Tunjuk Mantan Negosiator Brexit Michel Barnier Jadi PM Baru Perancis
- [POPULER GLOBAL] Paus "Mata-mata Rusia" Ternyata Mati Ditembak | Ketua Suporter Garis Keras Inter Milan Bunuh Ahli Waris Mafia
- Media Korsel Sebut Kim Jong Un Eksekusi 30 Pejabat karena Gagal Tangani Banjir
- Atlet Olimpiade Uganda Rebecca Cheptegei Tewas Dibakar Pacarnya
- Wanita Paling Hemat di Jepang, Hanya Habiskan Rp 21 Ribu Per Hari, Saat Ini Sudah Beli 3 Rumah