AS Beri Sinyal Targetkan Normalisasi Israel-Arab Saudi Sebelum Januari 2025
PORT-AU-PRINCE, - Amerika Serikat (AS) memberi sinyal menargetkan tercapainya normalisasi hubungan Israel-Arab Saudi sebelum Januari 2025.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Kamis (5/9/2024) menyatakan, dirinya masih berharap dapat menyegel kesepakatan normalisasi antara Israel dan Arab Saudi sebelum Presiden Joe Biden mengakhiri masa jabatannya pada Januari mendatang.
“Saya pikir jika kita bisa mendapatkan gencatan senjata Gaza, masih ada peluang melalui keseimbangan pemerintahan ini untuk bergerak maju dalam normalisasi,” katanya dalam sebuah konferensi pers di Haiti, dikutip dari AFP.
Baca juga: Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel
Di masa lalu, Blinken sendiri sempat mengunjungi Arab Saudi untuk membahas prospek normalisasi dengan Israel.
Dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Sekretariat Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), Riyadh, pada 29 April, ia menyebut, AS hampir siap dengan paket keamanan yang akan ditawarkan kepada Arab Saudi jika mereka menormalisasi hubungan dengan Israel.
Blinken kala itu mengunjungi Arab Saudi dalam lawatannya yang ketujuh ke wilayah tersebut sejak perang Hamas-Israel pecah pada Oktober lalu.
Meski mendukung Israel, Pemerintahan Presiden Joe Biden, telah mengupayakan moderasi dari pemerintahnya dengan menggantungkan prospek hubungan formal dengan Arab Saudi.
Sementara itu, sebagai bagian dari kesepakatan apa pun, Arab Saudi telah menuntut jalan menuju pengakuan terhadap Negara Palestina serta jaminan keamanan yang mengalihkan fokusnya dari Timur Tengah.
Ketika itu, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan, yang bertemu dengan Blinken di Riyadh, juga mengatakan kesepakatan AS-Arab Saudi sudah "sangat dekat”.
Baca juga:
- Implikasi bagi Indonesia bila Normalisasi Hubungan dengan Israel Terjadi
- Di Arab Saudi, Menlu AS Juga Bahas Normalisasi Israel
- Keuntungan AS di Balik Normalisasi Hubungan Arab Saudi dan Israel
Tetapi, ia menegaskan, kesepakatan akan dibuat setelah adanya pengakuan terhadap Negara Palestina.
“Sebagian besar pekerjaan telah dilakukan. Namun, jalan menuju negara Palestina adalah satu-satunya cara yang akan berhasil," jelas dia.
Terkini Lainnya
- Perusahaan di China Beri iPhone 16 Pro Gratis bagi Semua Karyawannya
- 30 Tewas akibat Baku Tembak Antar Suku di Dekat Tambang Emas Papua Nugini
- AK-47, Tas Ransel, dan Kamera GoPro Ditinggalkan Tersangka untuk Tembak Trump
- Rangkuman Hari Ke-935 Serangan Rusia ke Ukraina: Kemajuan di Pokrovsk | Desakan Zelensky ke Barat
- Lansia di Jepang Capai Rekor Tertinggi, Segini Jumlahnya
- Di Postingan Media Sosial, Trump: "Saya Benci Taylor Swift"
- Rusia Terus Maju di Kota Pokrovsk Ukraina, Masuk Sejauh 10 Km
- Isi Medsos Ryan Wesley Routh, Orang yang Hendak Tembak Trump Saat Main Golf
- Zelensky Kembali Desak Barat Izinkan Ukraina Serang Jauh di Dalam Rusia
- Trump Sedang Main Golf, Moncong Senapan Tiba-tiba Mengarah Kepadanya
- [KABAR DUNIA SEPEKAN] Debat Capres AS Trump Vs Harris | Lanjutan Tur Paus Fransiskus
- Trump Jadi Target Penembakan Lagi, Kali Ini di Dekat Lapangan Golf
- Saat Serangan Udara Israel Justru Tewaskan 3 Warganya Sendiri yang Jadi Sandera di Gaza...
- Rusia Jatuhkan Semua 29 Drone Ukraina Semalam, Kyiv Belum Komentar
- PM Yordania Bisher Khasawneh Tiba-tiba Ajukan Pengunduran Diri, Ada Apa?
- Sosok Ryan Wesley Routh, Pria yang Hendak Tembak Donald Trump di Lapangan Golf
- 7 Kelompok dengan Kondisi Medis yang Tidak Dianjurkan Makan Alpukat
- Hunter Biden, Putra Joe Biden, Mengaku Bersalah dalam Tuduhan Pajak Federal
- AS Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas Capai 90 Persen
- Macron Tunjuk Mantan Negosiator Brexit Michel Barnier Jadi PM Baru Perancis
- [POPULER GLOBAL] Paus "Mata-mata Rusia" Ternyata Mati Ditembak | Ketua Suporter Garis Keras Inter Milan Bunuh Ahli Waris Mafia
- Media Korsel Sebut Kim Jong Un Eksekusi 30 Pejabat karena Gagal Tangani Banjir