airtronicfirearms.com

Trump Janjikan Jabatan Ini untuk Elon Musk jika Menang Pilpres AS 2024

Calon presiden dari Partai Republik, mantan Presiden AS Donald Trump (kiri) merangkul mantan bakal calon presiden Robert F Kennedy Jr. dalam sebuah rapat umum kampanye di Desert Diamond Arena pada tanggal 23 Agustus 2024 di Glendale, Arizona. Kennedy hari ini mengumumkan bahwa ia menangguhkan kampanye kepresidenannya dan mendukung mantan Presiden Trump.
Lihat Foto

NEW YORK, - Donald Trump pada Kamis (9/6/2024), mengumumkan rencana akan menempatkan CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, sebagai kepala komisi efisiensi pemerintah jika ia memenangkan Pilpres AS 2024.

Kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik itu mengatakan kepada para eksekutif bisnis dalam sebuah pidato di New York, bahwa Musk akan mengawasi audit keuangan dan kinerja menyeluruh terhadap seluruh pemerintah federal apabila ia terpilih jadi Presiden lagi.

“Sebagai tugas pertama, komisi ini akan mengembangkan sebuah rencana aksi untuk menghilangkan penipuan dan pembayaran yang tidak tepat dalam waktu enam bulan. Ini akan menghemat triliunan dollar,” kata Trump, dikutip dari AFP.

Baca juga: Trump Klaim Punya Rencana yang Dijamin Bisa Akhiri Perang Rusia-Ukraina, Apa Katanya?

Mantan presiden ini seperti diketahui telah berada dalam persaingan ketat dalam pemilihan presiden melawan Wakil Presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, yang telah menyiapkan visi ekonominya sendiri menjelang debat presiden yang akan disiarkan di televisi pada Selasa (10/9/2024).  

Sementara itu, menjadi fakta, pemerintahan Trump di masa lalu telah menghadapi peningkatan utang nasional sebesar 8,2 triliun dollar AS atau hampir dua kali lipat lebih besar dari Presiden Joe Biden.

Trump pun belum secara terbuka mengidentifikasi penghematan apa pun dan para ahli merasa skeptis mengenai besarnya penghematan tersebut.

“Secara definisi, ini berarti Trump mendukung pemotongan Jaminan Sosial, Medicare, atau tunjangan veteran. Pada saat yang sama, Trump mengusulkan pemotongan pajak triliunan dolar untuk orang kaya. Itulah tujuan fundamentalnya: lebih banyak uang untuk teman-temannya yang kaya, lebih sedikit untuk orang lain,” tulis Bharat Ramamurti, seorang mantan pejabat ekonomi di Gedung Putih Joe Biden.

Trump sebelumnya telah menjanjikan pemotongan pajak besar-besaran.

Baca juga: Pelaku Penembak Trump Habiskan Waktu Berbulan-bulan Cari Target, Kenapa Akhirnya Pilih Trump?

Ia berjanji menjadikan Amerika Serikat sebagai ibu kota mata uang kripto dunia, dan mengatakan akan mencabut Undang-Undang Pengurangan Inflasi Biden, yang menurunkan biaya untuk energi bersih dan pengobatan sambil menindak kecurangan pajak.

Soal Elon Musk

Di sisi lain, Musk telah dikenal luas sebagai pendukung Trump.

Miliader bideng teknologi itu selama ini berperan menjadi salah satu pengkritik paling keras pemerintahan Biden-Harris dan sering menyebarkan informasi yang keliru mengenai imigran tak berdokumen dan kecurangan pemilih.

Ia sempat mengundurkan diri dari dua dewan bisnis Gedung Putih pada 2017 atau selama masa kepresidenan Trump setelah Partai Republik menarik Amerika Serikat dari perjanjian iklim Paris.

Komisi efisiensi pada awalnya adalah ide Musk, tetapi ini adalah pertama kalinya Trump mengonfirmasi bahwa ia akan mengadopsi rencana tersebut dan menunjuk Musk untuk memimpinnya.

Baca juga: FBI Ungkap Rencana Penembak Trump, Thomas Matthew Crooks

“Saya berharap dapat melayani Amerika jika ada kesempatan. Tidak ada bayaran, tidak ada jabatan, tidak ada pengakuan,” tulis Musk di platform media sosialnya, X.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat