Ukraina Bersiap Hadapi 3.000 Pasukan Korea Utara yang Akan Tiba di Kursk
KYIV, - Ukraina kini tengah bersiap menghadapi pasukan Korea Utara di wilayah Kursk, Rusia, yang memperkuat pertempuran dalam perang yang semakin meluas antara Rusia dan Ukraina.
Amerika Serikat dan Korea Selatan memperkirakan sekitar 3.000 tentara Korea Utara akan bergabung di medan perang, meski para analis meragukan bahwa kehadiran pasukan tersebut akan mengubah arah perang secara signifikan.
Dilansir Al Jazeera, Pentagon mengkonfirmasi kehadiran sejumlah pasukan Korea Utara di wilayah Kursk, tempat Ukraina melancarkan serangan balik hampir tiga bulan lalu.
Juru bicara Pentagon, Pat Ryder, menyebut bahwa ribuan tentara tambahan dari Korea Utara diperkirakan akan segera tiba.
Hal ini dikonfirmasi pula oleh Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, yang menyebutkan pengerahan tersebut sebagai bentuk eskalasi berbahaya dalam konflik yang sedang berlangsung.
Menurut pejabat senior Korea Selatan, sekitar 3.000 tentara Korea Utara telah dipindahkan ke sekitar garis depan di Kursk.
Laporan dari intelijen Ukraina dan Korea Selatan pekan lalu memperkirakan bahwa jumlah total tentara Korea Utara yang dikirim untuk pelatihan di Rusia bisa mencapai hingga 12.000 orang.
Meski begitu, efektivitas pasukan Korea Utara dalam meningkatkan kemampuan militer Rusia diragukan.
Peneliti Olena Guseinova dalam studi untuk Yayasan Friedrich Naumann menyatakan bahwa meskipun Korea Utara mampu mengirimkan tambahan hingga 20.000 personel, bantuan ini kecil kemungkinan akan mengubah jalannya perang.
Guseinova menambahkan bahwa mobilisasi tentara dalam jumlah besar dapat menimbulkan tantangan logistik yang besar, memperbesar risiko desersi, serta menuntut pengawasan ketat terhadap tentara.
Secara militer, Korea Utara juga tidak mungkin mengorbankan sumber daya manusianya secara berlebihan, terutama mengingat rival utamanya, Korea Selatan, memiliki populasi dua kali lipat lebih besar.
Baca juga: Rusia: Kerja Sama Militer dengan Korea Utara Tidak Melanggar Hukum Internasional
Di Kursk, pasukan Ukraina telah berhasil menghadapi pasukan besar, dengan hampir 10.520 tentara Rusia dilaporkan tewas atau terluka dalam sepekan terakhir.
Selama tiga bulan terakhir, panglima tertinggi Ukraina Oleksandr Syrskii menyebut bahwa Rusia telah kehilangan 17.800 pasukan di wilayah tersebut.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden, ketika ditanya tentang posisi Amerika terkait konfrontasi Ukraina terhadap tentara Korea Utara, menyatakan bahwa jika pasukan Korea Utara masuk ke wilayah Ukraina, ia mendukung Ukraina untuk melawan mereka.
Baca juga: Korea Utara Kirim Tentara ke Ukraina, Yoon-Trudeau: Ancaman Global Makin Nyata
Perkembangan ini menunjukkan betapa cepatnya konflik Rusia-Ukraina semakin meluas, melibatkan sekutu dari kedua pihak dan memicu peningkatan eskalasi di tengah ketidakpastian politik dan militer.
Terkini Lainnya
- Ukraina Bersiap Hadapi 3.000 Pasukan Korea Utara yang Akan Tiba di Kursk
- Thom Yorke Tinggalkan Panggung Setelah Dikecam Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di Konser Melbourne
- AS dan Korea Selatan Peringatkan Korea Utara: Pasukan yang Bertempur di Ukraina Akan Pulang dalam Kantong Mayat
- Rusia: Kerja Sama Militer dengan Korea Utara Tidak Melanggar Hukum Internasional
- 5 Hari Menuju Pilpres AS, Harris dan Trump Bersaing Ketat di Negara Bagian Penentu
- Banjir di Spanyol Tewaskan 95 Orang, Mobil-mobil Berserakan
- Rudal Rusia Hantam Gedung di Kharkiv, 2 Tewas dan 34 Orang Terluka
- Dubes Hamianin: Rusia Seminggu Jatuhkan Lebih dari 1.100 Bom di Ukraina
- AS Kecam Peluncuran Rudal Balistik Korut yang Melanggar Resolusi PBB
- Ukraina Sambut Baik Presiden Baru RI Prabowo, Terbuka untuk Diskusi Perdamaian
- Bantu Evakuasi Bencana, 24 Personel Satgas Indonesia Tiba di Filipina
- Polisi Bandara AS Tangkap WNI atas Tuduhan Pemalsuan Uang
- Rangkuman Hari Ke-980 Serangan Rusia ke Ukraina: Pertemuan di China | Isu Tentara Korut
- Rusia: Kerja Sama Militer dengan Korea Utara Tidak Melanggar Hukum Internasional
- Irna Gustiawati, Mantan Pemred Liputan6.com Meninggal Dunia di Usia 50 Tahun
- Kejagung Ungkap Alasan Mengapa Tom Lembong Baru Ditetapkan sebagai Tersangka Sekarang
- Banjir di Spanyol Tewaskan 95 Orang, Mobil-mobil Berserakan
- Rudal Rusia Hantam Gedung di Kharkiv, 2 Tewas dan 34 Orang Terluka
- Dubes Hamianin: Rusia Seminggu Jatuhkan Lebih dari 1.100 Bom di Ukraina