[POPULER GLOBAL] Ini Profil JD Vance | Trump Langsung Telepon Putin
- Berita mengenai profil JD Vance yang jadi Wakil Presiden AS, memuncaki daftar Populer Global saat ini.
Sedangkan di bawahnya Donald Trump menelepon dan memperingatkan Vladimir Putin soal perang Ukraina usai dia menang Pilpres AS 2024.
Berita lainnya yang banyak dibaca di kanal Global adalah pernyataan bersama Indonesia-China yang tak akui klaim sepihak Beijing di Laut China Selatan.
Baca juga: Serangan Israel Tewaskan 23 Orang Lebanon dan 30 di Gaza
Selengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Senin (11/11/2024) hingga Selasa (12/11/2024) pagi yang dapat disimak:
1. Siapa Wakil Presiden Trump? Ini Profil JD Vance
Donald Trump telah memenangi pemilihan presiden Amerika Serikat 2024 dengan mengalahkan kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris.
Kemenangan itu mengantarkan Trump menduduki kursi presiden ke-47 AS, didampingi Wakil Presiden terpilih, JD Vance.
James David Vance lebih dikenal JD Vance adalah senator junior dari negara bagian Ohio yang juga dikenal sebagai penulis memoar Hillbilly Elegy.
Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.
2. Trump Langsung Telepon dan Peringatkan Putin soal Perang Ukraina Usai Menang Pilpres AS
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump langsung menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin dan memperingatkannya soal perang di Ukraina, setelah diproyeksikan menang pilpres AS 2024.
Washington Post pada Minggu (10/11/2024) melaporkan, Trump memperingatkan Putin untuk tidak meningkatkan perang di Ukraina.
Disebutkan bahwa Trump menelepon bos Kremlin itu pada Kamis (7/11/2024) dari kediamannya di Mar-a-Lago.
Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.
Baca juga: Benjamin Netanyahu Akui Israel Dalang Serangan Pager terhadap Hizbullah di Lebanon
3. Indonesia: Pernyataan Bersama RI-China Tak Akui Klaim Sepihak Beijing di Laut China Selatan
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menegaskan, Pernyataan Bersama Indonesia-China yang disepakati dalam kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Beijing bukanlah pengakuan atas klaim sepihak China di Laut China Selatan.
Diberitakan Antara, dalam pernyataan tertulis Kemlu RI yang diterima di Jakarta pada Senin (11/11/2024), Pernyataan Bersama tersebut akan dilaksanakan berdasarkan koridor konvensi internasional di bidang maritim, perjanjian bilateral, dan ketentuan undang-undang dan peraturan nasional.
“Kerja sama ini tidak dapat dimaknai sebagai pengakuan atas klaim ‘sembilan garis putus-putus’ atau mine-dash line, dan Indonesia menegaskan kembali posisinya bahwa klaim tersebut tidak memiliki basis hukum internasional dan tidak sesuai dengan UNCLOS 1982,” terang Kemlu RI.
Terkini Lainnya
- Alasan Rusia Tak Ingin Gencatan Senjata dengan Ukraina Saat Ini
- Pekerja Seks di Belgia Dapat Uang Pensiun, Asuransi Kesehatan, dan Cuti
- Menteri Israel Ben-Gvir Larang Masjid Kumandangkan Azan, Tuai Kecaman
- Saat Beruang Sambangi Supermarket di Jepang, Menginap, Obrak-abrik Daging, dan Akan Ditembak Mati...
- Makan Sup Penyu Laut, 3 Orang Tewas, 32 Lainnya Dirawat di RS
- Penyebab Kerusuhan Suporter Sepak Bola di Guinea yang Terkonfirmasi Tewaskan 56 Orang
- Para Pembelot Korut di Korsel Serius Mau ke Ukraina, Berniat Pengaruhi Tentara Korut untuk Ikut Membelot, Seperti Apa Strareginya?
- Turkiye Klaim Bunuh Komandan Kurdi di Suriah
- Pasukan Pro-Iran Memasuki Suriah untuk Bantu Tentara yang Terkepung
- Alasan Biden Ampuni Putranya Hunter, padahal Pernah Janji Tak Akan Melakukannya
- Kata Rusia Setelah Bantu Suriah Hadapi Pemberontak di Aleppo, Idlib, dan Hama
- Presiden Filipina Khawatir Kapal Selam Rusia Ada di Lepas Pantainya
- Terkait Pengampunan Joe Biden pada Hunter, Trump: Jika Tak Mencakup Sandera J-6, Itu Tidak Adil
- Revolusi Energi Pakistan: Panel Surya Dijual Murah, Harga Turun 90 Persen
- Pasukan Pro-Iran Memasuki Suriah untuk Bantu Tentara yang Terkepung
- Indonesia: Pernyataan Bersama RI-China Tak Akui Klaim Sepihak Beijing di Laut China Selatan
- Perancis: Jangan Buru-buru Ambil Kesimpulan terkait Sikap Trump untuk Perang di Ukraina