airtronicfirearms.com

Rusia Sebut Rumor Pembicaraan Rahasia Trump dan Putin "Fiksi Belaka"

Kombinasi foto Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) saat berkampanye dalam acara Keep America Great di Phoenix, Arizona, 19 Februari 2020; dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) ketika memperingati penyerbuan Nazi di Leningrad dalam Perang Dunia II, 23 Januari 2020.
Lihat Foto

MOSKWA, - Rusia secara tegas membantah laporan yang menyatakan bahwa Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam beberapa hari terakhir. 

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut laporan tersebut sebagai “fiksi belaka” dan menegaskan bahwa tidak ada panggilan telepon yang terjadi antara kedua pemimpin.

Laporan ini pertama kali muncul di The Washington Post, yang mengutip sumber anonim yang mengeklaim bahwa Trump telah menyampaikan pesan pada Putin agar menahan diri dalam meningkatkan perang di Ukraina. 

Baca juga: Rusia Bantah Putin Telah Bertelepon dengan Trump, Ini Kata Kremlin

Dilansir Reuters, Peskov langsung membantah informasi ini, menyatakan kepada wartawan bahwa berita tersebut adalah informasi palsu.

"Inilah contoh nyata dari kualitas buruk informasi yang tersebar saat ini, bahkan di publikasi yang cukup bereputasi baik," ujarnya.

Menyusul terpilihnya Trump, Presiden Joe Biden dijadwalkan akan bertemu dengannya di Ruang Oval pada Rabu besok. 

Dalam pertemuan ini, Biden diperkirakan akan menegaskan pandangannya mengenai pentingnya dukungan AS terhadap Ukraina di tengah konflik yang masih berlangsung.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menyatakan bahwa pesan utama Biden adalah komitmennya terhadap transisi kekuasaan yang damai. Biden juga diperkirakan akan menyampaikan keprihatinannya atas kemungkinan perubahan kebijakan terkait Ukraina.

“Presiden Biden akan memiliki kesempatan selama 70 hari ke depan untuk menegaskan kepada Kongres dan pemerintahan yang akan datang bahwa Amerika Serikat tidak boleh meninggalkan Ukraina. Meninggalkan Ukraina akan menciptakan ketidakstabilan lebih besar di Eropa,” ungkap Sullivan dalam wawancara dengan CBS News.

Sementara itu, Trump telah berulang kali mengkritik besarnya skala dukungan militer dan finansial AS untuk Ukraina, dengan menyatakan bahwa dia akan segera mencari solusi untuk menghentikan perang jika menjabat. 

Baca juga: Serangan Udara Rusia Tewaskan 3 Orang di Ukraina, Beberapa Anak Terluka

Steven Cheung, Direktur Komunikasi Trump, menolak memberikan komentar mengenai laporan panggilan telepon antara Trump dan pemimpin dunia, mengatakan bahwa mereka tidak akan menanggapi panggilan telepon pribadi.

Trump, yang akan resmi menjabat pada 20 Januari 2025 setelah kemenangan pemilihannya pada 5 November, telah menunjukkan bahwa kebijakan luar negerinya mungkin akan lebih berfokus pada negosiasi damai dan hubungan diplomatik langsung. 

Namun, laporan dugaan komunikasi langsung dengan Putin, meski dibantah, meningkatkan spekulasi tentang kemungkinan arah kebijakan pemerintahan Trump terhadap Rusia dan Ukraina.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-991 Serangan Rusia ke Ukraina: Trump Telepon Putin | Gempuran Terbesar di Moskwa

Para pengamat akan terus memantau perkembangan selanjutnya, terutama menjelang pertemuan Biden-Trump yang akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai posisi kebijakan luar negeri Amerika Serikat di masa mendatang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat