Pemilik Tesla Ramai-ramai Kecewa dengan Elon Musk, Stiker Anti-Musk Laris Manis
WASHINGTON DC, - Dukungan Elon Musk terhadap Donald Trump dan keterlibatannya dalam pemerintahan presiden terpilih AS itu telah memicu gelombang kekecewaan dari para pemilik Tesla.
Banyak yang merasa malu mengendarai mobil listrik tersebut, hingga mencari cara untuk menjauhkan diri dari CEO kontroversial itu.
Penjualan stiker bertema anti-Musk melonjak drastis.
Baca juga: Iran Bantah Ada Pertemuan dengan Elon Musk, Menlu: Ini Hanya Cerita Dibuat-buat Media AS
Salah satu penjual, Matt Hiller, mengungkapkan permintaan stiker seperti “Anti Elon Tesla Club” dan “I Bought This Before Elon Went Crazy” meningkat hingga ratusan unit per hari sejak Musk menyatakan dukungannya terhadap Trump.
“Mereka bilang, dengan stiker ini, mereka merasa lebih nyaman mengendarai Tesla mereka,” kata Hiller, dilansir Guardian.
Musk, yang kini menjadi kepala “Departemen Efisiensi Pemerintah” di pemerintahan Trump, terus menuai kontroversi.
Hubungannya dengan Trump, termasuk menghadiri rapat umum dan mendukung kampanye, membuat reputasi Tesla di kalangan konsumen liberal semakin merosot.
Pamela Perkins, pemilik Tesla di Silicon Valley, juga merasa kecewa dengan perubahan sikap Musk.
“Dulu saya menganggapnya jenius, tapi sekarang saya merasa harus menjual mobil ini demi hati nurani saya,” katanya.
Meski penjualan Tesla turun sekitar 7 persen pada kuartal terakhir, analis menyebut penurunan ini lebih disebabkan oleh meningkatnya persaingan daripada dampak langsung polarisasi merek.
Baca juga: Berencana Kurangi Anggaran Besar, Elon Musk Siap Rombak Birokrasi AS
Namun, dengan Trump berencana mencabut insentif kendaraan listrik, masa depan Tesla di bawah kepemimpinan Musk menjadi semakin tidak pasti.
Bagi sebagian pemilik Tesla, keputusan mereka sederhana.
Baca juga: Donald Trump Tunjuk Elon Musk Jadi Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah AS, Apa Tugasnya?
“Saya suka mobil ini, tapi saya malu mengendarainya karena siapa yang memimpin di balik merek ini,” ujar Mika Houston, salah satu pelanggan yang mempertimbangkan untuk menjual Tesla-nya.
Terkini Lainnya
- Paus Fransiskus Bertemu Presiden Palestina Abbas di Vatikan
- AS Serukan Transisi Inklusif di Suriah Pascatumbangnya Assad
- Uni Eropa Dorong Penggunaan Aset Rusia yang Dibekukan untuk Bantu Ukraina
- Australia Dukung Resolusi PBB untuk Gencatan Senjata di Gaza dan Operasi UNRWA
- Drone Ukraina Serang Barak Polisi di Chechnya
- Trump Undang Xi Jinping Hadiri Pelantikan Presiden AS
- Bocah 5 Tahun Jatuh ke Sumur Sedalam 45 Meter dan Terjebak 3 Hari Dinyatakan Tewas
- Majalah "Time" Kembali Menobatkan Donald Trump sebagai Tokoh Tahun Ini
- Pria China Ditangkap karena Terbangkan Drone di Atas Pangkalan Militer AS
- Suriah, Turkiye, dan Kompleksitas Geopolitik Timur Tengah
- Pariwisata Korea Selatan Terancam Kena Dampak Krisis Politik
- Rangkuman Hari Ke-1.022 Serangan Rusia ke Ukraina: Prioritas Trump | Gempuran 6 Rudal ATACMS
- Trump Undang Xi Jinping Hadiri Pelantikan Presiden AS
- Ramai Narasi Awan Topan Seukuran Pulau Jawa di Selatan Indonesia, Ini Kata BMKG
- Rangkuman Hari Ke-1.010 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Sebut Serangan Masif Rusia Sangat Keji | Rusia Ancam Bombardir Pusat Pengambilan Keputusan di Kyiv
- Ukraina Terus Desak NATO Berikan Undangan Keanggotaan
- Hizbullah Klaim “Kemenangan Ilahi” Lawan Israel, Janji Amankan Gencatan Senjata bersama Tentara Lebanon
- Arab Saudi Hentikan Perjanjian Pertahanan dengan AS, Tegaskan Kemerdekaan Palestina Harga Mati