Banjir Thailand Tewaskan 9 Orang, Banyak Warga Berjalan Lalui Air Setinggi Dada
BANGKOK, - Hujan lebat menyebabkan bencana banjir di Thailand selatan. Akibatnya, sembilan orang tewas dan lebih dari 13.000 orang mengungsi.
Menurut pejabat pada Sabtu (30/11/2024), tim penyelamat terus berupaya melakukan evakuasi dengan perahu untuk menolong warga yang terlantar.
Rekaman media lokal menunjukkan penduduk berjalan melalui air keruh setinggi dada dan mobil-mobil terendam di jalan-jalan yang banjir.
Baca juga: Banjir di Malaysia-Thailand Tewaskan 8 Orang, Diperkirakan Lebih Parah dari 2014
"Banjir di delapan provinsi di Thailand selatan berdampak pada 553.921 rumah tangga dan menelan sembilan korban jiwa, mendorong berbagai lembaga untuk memobilisasi bantuan darurat," kata badan bencana Thailand di halaman Facebook resminya.
"Lebih dari 13.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, dengan tempat penampungan sementara didirikan di sekolah-sekolah dan kuil-kuil," tambahnya.
Nampa, seorang penduduk provinsi pesisir Songkhla, mengatakan kepada penyiar negara Thai PBS bahwa dia khawatir dengan persediaan makanan yang semakin menipis.
"Kami baik-baik saja sekarang, tetapi saya tidak yakin berapa lama kami bisa bertahan dalam kondisi ini," ujarnya, dikutip dari AFP.
Dampak bajir lainnya ialah dua rumah sakit di Provinsi Pattani yang berdekatan menghentikan operasinya untuk mencegah banjir merusak fasilitas medis.
Departemen Meteorologi Thailand telah memperingatkan, hujan yang sangat deras dapat terus mempengaruhi beberapa daerah di selatan negara itu hingga minggu depan.
Kini, pemerintah telah mengerahkan tim penyelamat untuk membantu penduduk yang terkena dampak dan menetapkan 50 juta baht (Rp 27 miliar) sebagai bantuan banjir untuk setiap provinsi.
Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra mengatakan pada Jumat di media sosial X bahwa tujuannya adalah untuk mengembalikan keadaan normal secepat mungkin.
Diketahui, Thailand mengalami hujan monsun tahunan. Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim buatan manusia menyebabkan pola cuaca yang lebih intens yang dapat membuat banjir yang merusak lebih mungkin terjadi.
Baca juga: Banjir di Gaza Perparah Penderitaan Warga yang Mengungsi
Sementara itu, di negara tetangga yakni Malaysia utara, hujan telah memaksa evakuasi sedikitnya 80.000 orang ke tempat penampungan sementara minggu ini.
Pejabat bencana Malaysia mengatakan sedikitnya empat orang tewas akibat banjir.
Terkini Lainnya
- Negara-Negara Eropa Pertimbangkan Sanksi Baru terhadap Iran
- Trump Tegas Menolak Ukraina Tembakkan Rudal Jauh ke Dalam Wilayah Rusia
- AS Berupaya Pulangkan Warga Negaranya yang Ditemukan di Suriah
- Pemimpin Pemberontak Suriah Terus Perkuat Kendali Setelah Assad Digulingkan
- [POPULER GLOBAL] Menteri Pengungsi Afghanistan Tewas | Rusia Ancam Tembakkan Rudal Hipersonik ke Kyiv
- Paus Fransiskus Bertemu Presiden Palestina Abbas di Vatikan
- AS Serukan Transisi Inklusif di Suriah Pascatumbangnya Assad
- Uni Eropa Dorong Penggunaan Aset Rusia yang Dibekukan untuk Bantu Ukraina
- Australia Dukung Resolusi PBB untuk Gencatan Senjata di Gaza dan Operasi UNRWA
- Drone Ukraina Serang Barak Polisi di Chechnya
- Trump Undang Xi Jinping Hadiri Pelantikan Presiden AS
- Bocah 5 Tahun Jatuh ke Sumur Sedalam 45 Meter dan Terjebak 3 Hari Dinyatakan Tewas
- Majalah "Time" Kembali Menobatkan Donald Trump sebagai Tokoh Tahun Ini
- Pria China Ditangkap karena Terbangkan Drone di Atas Pangkalan Militer AS
- Apa Langkah Selanjutnya Kamala Harris Usai Kalah Pilpres AS 2024?
- Pasukan Pemberontak Suriah Kuasai Sebagian Wilayah Aleppo, Jadi Serangan Terbesar pada Pemerintah
- Kim Jong Un dan Menhan Rusia Sepakat Tingkatkan Hubungan Militer
- Pemilik Tesla Ramai-ramai Kecewa dengan Elon Musk, Stiker Anti-Musk Laris Manis
- Rangkuman Hari Ke-1.010 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Sebut Serangan Masif Rusia Sangat Keji | Rusia Ancam Bombardir Pusat Pengambilan Keputusan di Kyiv