airtronicfirearms.com

Kim Jong Un Dukung Rusia Balas Serangan Ukraina yang Gunakan Rudal ATACMS Buatan AS

Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un saat berpidato di Universitas Pertahanan Nasional untuk memeringati 60 tahun berdirinya kampus itu, di Ibu Kota Pyongyang, 7 Oktober 2024. Terpisah, Kim Jong Un pada Jumat (29/11/2024) menyatakan dukungan terhadap Rusia untuk membalas serangan Ukraina yang menggunakan senjata pemberian Amerika Serikat (AS) dan negara-negara sekutu lainnya.
Lihat Foto

PYONGYANG, - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendukung Rusia untuk membalas serangan Ukraina yang menggunakan senjata pemberian Amerika Serikat (AS) dan negara-negara sekutu lainnya.

Media Pemerintah Korea Utara, KCNA, pada Sabtu (30/11/2024) melaporkan, Kim telah menyatakan kepada Menteri Pertahanan Rusia, bahwa penggunaan senjata jarak jauh oleh Ukraina adalah hasil dari intervensi militer langsung oleh Amerika Serikat dan Rusia berhak untuk berperang demi mempertahankan diri.

Kim diketahui bertemu dengan Menteri Pertahanan Rusia Andrei Belousov di Pyongyang pada Jumat (29/11/2024).

Baca juga: Kim Jong Un dan Menhan Rusia Sepakat Tingkatkan Hubungan Militer

“AS dan Barat membuat pihak berwenang Ukraina menyerang wilayah Rusia dengan senjata serang jarak jauh, dan Rusia harus mengambil tindakan untuk membuat pasukan musuh membayar harganya,” kata Kim, sebagaimana dilansir KCNA.

Kim kemudian menegaskan, bahwa pemerintah, militer, dan rakyat Korea Utara akan selalu mendukung kebijakan Rusia untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorialnya  dari "gerakan hegemoni imperialis".

Kim bagaimanapun telah berjanji untuk memperluas hubungan dengan Rusia di semua bidang termasuk urusan militer di bawah kemitraan strategis komprehensif yang ditandatanganinya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Juni lalu, yang mencakup perjanjian pertahanan bersama.

Menurut badan mata-mata Korea Selatan, Rusia dan Korea Utara telah meningkatkan hubungan  secara dramatis sejak para pemimpin mereka mengadakan pertemuan pada September 2023 di Rusia, dan Korea Utara telah mengirimkan lebih dari 10.000 kontainer amunisi, serta howitzer dan beberapa peluncur roket.

KCNA sendiri tidak menyebutkan apakah Kim dan Belousov membahas pengerahan pasukan Korea Utara ke Rusia.

Baca juga: Rusia Kembalikan 502 Jenazah Tentara Ukraina yang Tewas di Medan Perang

Badan mata-mata Korea Selatan sebelumnya menuding Korea Utara telah mengirim lebih dari 10.000 tentara ke Rusia dan mereka telah dipindahkan ke garis depan, termasuk wilayah Kursk di mana pasukan Rusia berusaha mengusir pasukan Ukraina.

Ukraina pada giliran kemudian menembakkan rudal ATACMS yang dipasok AS untuk menyerang wilayah Rusia setelah pemerintahan Presiden AS Joe Biden memberikan izin penggunaan rudal-rudal tersebut bulan ini.

Rusia lalu melancarkan serangan terhadap infrastruktur militer dan energi Ukraina, dengan mengatakan bahwa hal tersebut merupakan tanggapan atas penggunaan rudal jarak menengah AS.

Belousov secara terpisah mengadakan pembicaraan dengan Menteri Pertahanan Korea Utara No Kwang Chol dan mengatakan bahwa pakta kemitraan yang ditandatangani oleh Kim dan Putin akan berkontribusi untuk menjaga keseimbangan kekuatan di Asia Timur Laut.

"Kim secara pribadi menghadiri resepsi yang diselenggarakan oleh kementerian pertahanan untuk delegasi Belousov," lapor KCNA.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat