Terkait Pengampunan Joe Biden pada Hunter, Trump: Jika Tak Mencakup Sandera J-6, Itu Tidak Adil
WASHINGTON DC, - Baru-baru ini Presiden AS Joe Biden memberikan pengampunan kepada putranya Hunter Biden dalam kepemilikan senjata api ilegal dan kasus pajak federal.
Padahal, dulu Biden membuat keputusan untuk tidak mengampuni putranya atas kasus tersebut. Tetapi, Minggu (1/12/2024), Joe Biden membuat langkah untuk mengampuni putranya.
Terkait hal itu, presiden terpilih AS Donald Trump mengunggah tulisan dalam Truth Social pada Minggu malam, Trump menyarankan Biden seharusnya mengampuni para pengunjuk rasa pada 6 Januari 2021.
Baca juga: Presiden AS Joe Biden Ampuni Putranya, Hunter, dalam Kasus Senjata Ilegal dan Pajak
Atau tentang kerusuhan di Gedung Capitol, AS pada 6 Januari 2021 yang lalu.
"Apakah Pengampunan yang diberikan oleh Joe kepada Hunter mencakup para Sandera J-6, yang kini telah dipenjara selama bertahun-tahun? Sungguh pelecehan dan ketidakadilan!" tulis Trump.
Tim transisi Trump juga bereaksi terhadap pengampunan untuk Hunter Biden.
"Perburuan penyihir yang gagal terhadap Presiden Trump telah membuktikan bahwa DOJ yang dikendalikan Demokrat dan jaksa radikal lainnya bersalah karena mempersenjatai sistem peradilan," kata kepala komunikasi Gedung Putih yang baru, Steven Cheung, dalam sebuah pernyataan kepada Fox News.
"Sistem peradilan itu harus diperbaiki dan proses hukum harus dipulihkan untuk semua warga Amerika, yang persis seperti yang akan dilakukan Presiden Trump saat ia kembali ke Gedung Putih dengan mandat yang sangat besar dari rakyat Amerika," imbuhnya.
Sebelumnya pada Minggu, Biden menuduh Partai Republik melakukan perlakuan tidak adil dan mengklaim Hunter diperlakukan berbeda oleh jaksa penuntut.
Hunter Biden dihukum karena tiga pelanggaran senjata api dalam persidangan di Delaware awal tahun ini, dan kemudian mengaku bersalah atas beberapa pelanggaran pajak pada September.
Baca juga: Hari Ini, Ilmuwan Selandia Baru Membedah Paus Paling Langka di Dunia
"Sejak saya menjabat, saya mengatakan tidak akan mencampuri pengambilan keputusan Departemen Kehakiman, dan saya menepati janji saya meskipun saya telah melihat putra saya dituntut secara selektif dan tidak adil," bunyi pernyataan presiden.
Biden juga mengenang perjuangan Hunter melawan penyalahgunaan narkoba dan meminta warga Amerika untuk memahami mengapa seorang ayah dan Presiden mengambil keputusan ini.
"Ada upaya untuk menghancurkan Hunter yang telah lima setengah tahun sadar, bahkan dalam menghadapi serangan yang tak henti-hentinya dan penuntutan selektif," lanjut presiden.
"Dalam upaya menghancurkan Hunter, mereka telah mencoba menghancurkan saya dan tidak ada alasan untuk percaya bahwa itu akan berhenti di sini. Sudah cukup," terang Biden.
Trump sebelumnya mengatakan kepada koresponden Fox News Bill Melugin bahwa, jika terpilih, ia tidak akan melakukan apa pun yang terang-terangan.
Yakni terkait kasus Hunter Biden, dan menyebut masalah hukum putra sulungnya sebagai situasi yang menyedihkan.
Baca juga: Pemimpin Hamas-Pejabat Mesir Kembali Diskusi demi Tercapainya Gencatan Senjata di Gaza
"Saya yakin ayahnya mungkin memaafkannya. Mari kita lihat apa yang terjadi. Namun, ia anak yang nakal," kata anggota Partai Republik itu.
Terkini Lainnya
- Jelang Pelantikan Donald Trump, Pagar Sepanjang 48 Km Didirikan di Washington DC
- Gunung Api Terbesar Kedua di Islandia Akan Meletus, Terjadi 130 Gempa Bumi
- Lakukan Pemotretan di Kedalaman 49,7 Meter di Bawah Air, Fotografer dan Model Pecahkan Rekor
- Angkatan Laut Taiwan Tegaskan Siap Lindungi Kabel Laut jika Dibutuhkan
- TikTok Disebut Siap Tutup Operasional di AS pada Minggu
- Biden Peringatkan Bahaya Oligarki yang Ancam Demokrasi AS
- Bintang Bollywood Saif Ali Khan Ditikam dalam Perampokan di Rumahnya
- Dubes AS untuk Israel: Kerja Sama Biden-Trump Dorong Gencatan Senjata Gaza
- Belgia: Jangan Makan Pohon Natal
- Aplikasi Alternatif Pengganti TikTok Xiaohongshu Semakin Populer di AS
- TikTok Akan Tutup Total di AS pada 19 Januari
- Wali Kota LA Karen Bass Pesta di Ghana Saat Kebakaran Los Angeles Bermula
- Apa Saja Rincian Kesepakatan Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera antara Hamas dan Israel?
- Munas Akhiri Dualisme Kadin, Ini Kata Arsjad Rasjid
- Shin Tae-yong Buka-bukaan Usai Dipecat PSSI, Janji Akan Sering Datang ke Indonesia
- Revolusi Energi Pakistan: Panel Surya Dijual Murah, Harga Turun 90 Persen
- 3 Orang di India Tewas Jatuh dari Jembatan Usai Ikuti Google Maps, Apakah Google Bisa Dituntut?
- Hari Ini, Ilmuwan Selandia Baru Membedah Paus Paling Langka di Dunia
- Jet Tempur Rusia dan Suriah Intensif Serang Wilayah Suriah yang Dikuasai Pemberontak