Alasan Biden Ampuni Putranya Hunter, padahal Pernah Janji Tak Akan Melakukannya
Penulis: VOA Indonesia
WASHINGTON DC, - Presiden AS Joe Biden pada Minggu (1/12/2024) mengumumkan keputusan untuk mengampuni putranya Hunter, sehingga Biden muda terhindar dari kemungkinan hukuman penjara atas kejahatan federal terkait kepemilikan senjata api dan penggelapan pajak.
Keputusan tersebut berarti bahwa Presiden Amerika Serikat tersebut membatalkan janji masa lalunya untuk tidak menggunakan kekuasaan luar biasa kepresidenan demi keuntungan anggota keluarganya.
Presiden Demokrat itu sebelumnya mengatakan, ia tidak akan mengampuni putranya atau meringankan hukumannya setelah ia dinyatakan bersalah dalam dua kasus di Delaware dan California.
Baca juga: Presiden AS Joe Biden Ampuni Putranya, Hunter, dalam Kasus Senjata Ilegal dan Pajak
Langkah tersebut dilakukan beberapa minggu sebelum Hunter Biden ditetapkan untuk menerima hukumannya setelah ia dinyatakan bersalah dalam kasus kepemilikan senjata api dan mengaku bersalah atas tuduhan penggelapan pajak, dan kurang dari dua bulan sebelum Presiden terpilih Donald Trump kembali ke Gedung Putih.
Langkah Biden ini mengakhiri kisah hukum yang telah berlangsung lama bagi putra presiden tersebut, yang secara terbuka mengungkapkan bahwa ia sedang menjalani penyelidikan federal pada Desember 2020 —sebulan setelah kemenangan Joe Biden pada Pilpres AS 2020.
Pada Juni lalu, Biden dengan tegas menolak memberikan pengampunan atau keringanan hukuman untuk putranya.
Ia mengatakan kepada wartawan saat putranya menghadapi persidangan dalam kasus senjata api di Delaware.
“Saya mematuhi keputusan juri. Saya akan mematuhi itu dan saya tidak akan mengampuninya," ucapnya, sebagaimana dikutip dari Associated Press (AP).
Pada 8 November, beberapa hari setelah kemenangan Trump dalam Pilpres AS 2024, Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre menolak pengampunan atau grasi untuk Hunter Biden.
Baca juga: Terkait Pengampunan Joe Biden pada Hunter, Trump: Jika Tak Mencakup Sandera J-6, Itu Tidak Adil
“Kami telah mendapat pertanyaan itu beberapa kali. Jawaban kami tetap, yaitu tidak," ungkapnya.
Sementara itu, dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Minggu malam, Biden mengatakan, “Hari ini, saya menandatangani pengampunan untuk putra saya Hunter".
Biden menuduh bahwa penuntutan putranya bermotif politik dan merupakan “kesalahan hukum".
“Dakwaan dalam kasusnya muncul hanya setelah beberapa lawan politik saya di Kongres menghasut mereka untuk menyerang saya dan menentang pemilihan saya. Tidak ada orang waras yang melihat fakta-fakta kasus Hunter dapat mencapai kesimpulan lain selain Hunter diperlakukan demikian hanya karena dia adalah putra saya," jelasnya.
“Saya berharap warga Amerika akan mengerti mengapa seorang ayah dan Presiden akan mengambil keputusan ini,” imbuh Biden.
Terkini Lainnya
- Bintang Bollywood Saif Ali Khan Ditikam dalam Perampokan di Rumahnya
- Dubes AS untuk Israel: Kerja Sama Biden-Trump Dorong Gencatan Senjata Gaza
- Belgia: Jangan Makan Pohon Natal
- Aplikasi Alternatif Pengganti TikTok Xiaohongshu Semakin Populer di AS
- TikTok Akan Tutup Total di AS pada 19 Januari
- Wali Kota LA Karen Bass Pesta di Ghana Saat Kebakaran Los Angeles Bermula
- Apa Saja Rincian Kesepakatan Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera antara Hamas dan Israel?
- Biden Cemaskan Konsentrasi Kekuasaan di Tangan Segelintir Orang Superkaya AS
- Rangkaian Acara Pelantikan Donald Trump Presiden AS 20 Januari
- [POPULER GLOBAL] Presiden Korsel Ditangkap | Warga LA Siap Evakuasi Baru
- PM Polandia Sebut Rusia Rencanakan Teror Udara pada Maskapai Penerbangan Seluruh Dunia
- Prabowo Bakal Serahkan Sebagian Besar Proyek Infrastruktur ke Swasta
- 3 Skema Libur Sekolah Saat Ramadhan 2025, Apa Saja?
- Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza, Akhiri Konflik Lebih dari 460 Hari
- Kata Rusia Setelah Bantu Suriah Hadapi Pemberontak di Aleppo, Idlib, dan Hama
- Presiden Filipina Khawatir Kapal Selam Rusia Ada di Lepas Pantainya
- Terkait Pengampunan Joe Biden pada Hunter, Trump: Jika Tak Mencakup Sandera J-6, Itu Tidak Adil
- Revolusi Energi Pakistan: Panel Surya Dijual Murah, Harga Turun 90 Persen
- 3 Orang di India Tewas Jatuh dari Jembatan Usai Ikuti Google Maps, Apakah Google Bisa Dituntut?