Pemimpin Pemberontak Al Julani: Suriah Tak Akan Lagi Hadapi Perang
DAMASKUS, - Pemimpin pemberontak Suriah Abu Mohammed Al Julani bersumpah, negaranya tidak akan menghadapi perang lagi.
Berbicara kepada Sky News pada Selasa (10/12/2024), ia menyebut, warga Suriah sudah kelelahan akibat konflik selama bertahun-tahun.
“Orang-orang sudah lelah dengan perang. Jadi negara ini tidak siap untuk perang yang lain dan tidak akan terlibat dalam perang yang lain,” ujarnya di Damaskus, di mana ia mengunjungi sebuah masjid.
Baca juga: Al Julani Bakal Umumkan Daftar Mantan Pejabat Suriah yang Terlibat Kejahatan Perang
“Suriah akan dibangun kembali... Negara ini bergerak menuju pembangunan dan rekonstruksi. Negara ini akan menuju stabilitas,” tambahnya.
Terpisah, Perdana Menteri transisi Suriah yang baru pada Selasa menyatakan, sudah waktunya untuk mencapai “stabilitas dan ketenangan” di negaranya, dua hari setelah presiden Bashar al-Assad digulingkan oleh pemberontak dalam sebuah serangan kilat.
Para pemberontak menunjuk Mohammad al-Bashir sebagai kepala pemerintahan transisi untuk menjalankan negara hingga 1 Maret 2025.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mendesak semua negara untuk mendukung proses politik yang “inklusif” di Suriah.
Ia mengatakan Amerika Serikat pada akhirnya akan mengakui sebuah pemerintahan jika memenuhi standar-standar tersebut.
“Sekarang saatnya bagi rakyat ini untuk menikmati stabilitas dan ketenangan,” kata Bashir kepada televisi Al Jazeera Qatar dalam wawancara pertamanya sejak dilantik.
Baca juga:
- Sekilas tentang Al Julani, Mantan Komandan Al Qaeda yang Gulingkan Pemerintahan Assad di Suriah
- Mohammed Al Bashir Ditunjuk sebagai Perdana Menteri Suriah Transisi, Siapa Dia?
- Kata Rusia soal Laporan Assad Kabur ke Moskwa
Seorang pejabat senior mengatakan kepada stasiun televisi AS, NBC, bahwa Assad sedang berada di Moskwa.
Assad melarikan diri dari Suriah ketika aliansi pemberontak yang dipimpin oleh kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menyerbu Damaskus pada Minggu (8/12/2024), yang mengakhiri lima dekade kekuasaan dari klannya.
Terkini Lainnya
- Bintang Bollywood Saif Ali Khan Ditikam dalam Perampokan di Rumahnya
- Dubes AS untuk Israel: Kerja Sama Biden-Trump Dorong Gencatan Senjata Gaza
- Belgia: Jangan Makan Pohon Natal
- Aplikasi Alternatif Pengganti TikTok Xiaohongshu Semakin Populer di AS
- TikTok Akan Tutup Total di AS pada 19 Januari
- Wali Kota LA Karen Bass Pesta di Ghana Saat Kebakaran Los Angeles Bermula
- Apa Saja Rincian Kesepakatan Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera antara Hamas dan Israel?
- Biden Cemaskan Konsentrasi Kekuasaan di Tangan Segelintir Orang Superkaya AS
- Rangkaian Acara Pelantikan Donald Trump Presiden AS 20 Januari
- [POPULER GLOBAL] Presiden Korsel Ditangkap | Warga LA Siap Evakuasi Baru
- PM Polandia Sebut Rusia Rencanakan Teror Udara pada Maskapai Penerbangan Seluruh Dunia
- Prabowo Bakal Serahkan Sebagian Besar Proyek Infrastruktur ke Swasta
- 3 Skema Libur Sekolah Saat Ramadhan 2025, Apa Saja?
- Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza, Akhiri Konflik Lebih dari 460 Hari
- Eks Menhan Korsel Resmi Ditangkap terkait Deklarasi Darurat Militer, Ini Duduk Perkaranya
- Meneropong Peran Amerika Serikat di Suriah Pasca-Assad
- [POPULER GLOBAL] Agenda Pemberontak Suriah | Reaksi Faksi Palestina soal Assad Tumbang
- Presiden Korsel Ditetapkan Jadi Tersangka Buntut Pengumuman Darurat Militer
- Mohammed Al Bashir Ditunjuk sebagai Perdana Menteri Transisi Suriah, Siapa Dia?