Hari Ini, Kepala Keamanan Presiden Korsel Mengundurkan Diri
SEOUL, - Kepala Dinas Keamanan Presiden (PSS) Korea Selatan, Park Chong-jun mengundurkan diri pada Jumat (10/1/2025) saat ia sedang diperiksa.
Ia diperiksa karena telah mencegah upaya penahanan Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan. Diketahui, Presiden Yoon menolak pemeriksaan dan penangkapan minggu lalu.
Sebagaimana diberitakan AFP, Kepala PSS Park Chong-jun mengajukan pengunduran dirinya pada Jumat pagi saat ia menghadiri pemeriksaan polisi.
Baca juga: Penyidik Korsel Tunggu Surat Perintah Baru untuk Tangkap Presiden Yoon
Keputusan itu kemudian diterima oleh penjabat presiden Choi Sang-mok, seorang pejabat dari kantor pemimpin sementara mengatakan kepada wartawan.
Keputusan itu diambil saat para penyelidik dan polisi bersiap untuk melakukan upaya baru guna menangkap Yoon atas deklarasi darurat militernya setelah mendapatkan surat perintah baru minggu ini.
Sebelumnya, Park mengatakan kepada wartawan tidak boleh ada pertumpahan darah jika para penyelidik mencoba menangkap Yoon lagi.
"Saya memahami banyak warga negara yang khawatir dengan situasi saat ini di mana lembaga pemerintah saling berkonflik dan berkonfrontasi," katanya.
"Saya percaya bahwa dalam keadaan apa pun tidak boleh ada bentrokan fisik atau pertumpahan darah," tambahnya, sebelum diperiksa di Badan Kepolisian Nasional Korea.
Yoon akan menjadi presiden Korea Selatan pertama yang sedang menjabat yang ditangkap jika penyidik dapat menahannya.
Baca juga: Dinas Keamanan Presiden Korsel Halangi Penyidik yang Hendak Tangkap Yoon, Siapa Saja yang Terlibat?
Tim hukumnya mengatakan mereka tidak akan mematuhi surat perintah saat ini.
Kantor Investigasi Korupsi (CIO) mengatakan akan mempersiapkan diri secara menyeluruh untuk upaya penangkapan kedua terhadap Presiden Yoon.
Polisi pada Jumat mengadakan pertemuan dengan para komandannya untuk merencanakan upaya penangkapan baru, kantor berita Yonhap melaporkan.
Diketahui, Park dua kali mengabaikan permintaan polisi untuk hadir dalam pemeriksaan atas tuduhan menghalangi tugas publik sejak timnya menghalangi penyidik untuk menangkap Yoon pada 3 Januari.
PSS mengatakan Park tidak dapat meninggalkan jabatannya karena melindungi Yoon, tetapi polisi memperingatkan mereka akan mempertimbangkan surat perintah penangkapan untuk Park jika dia tidak tunduk pada pemeriksaan.
Pada Jumat, jaksa mendakwa mantan komandan intelijen pertahanan atas keterlibatannya dalam darurat militer, menuduhnya melakukan pemberontakan dan penyalahgunaan wewenang.
Sementara itu, pengawal Yoon telah meningkatkan keamanan di kompleks kediamannya di Seoul dengan pemasangan kawat berduri dan barikade bus.
Baca juga: Pengadilan Korsel Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Presiden Yoon
Tim hukum Yoon mengatakan, para pengawal tetap waspada 24 jam untuk upaya penangkapan lainnya meskipun ada tekanan yang sangat besar.
Terkini Lainnya
- Jumlah Korban Jiwa Kebakaran Los Angeles Jadi 24 Orang, 100.000 Lainnya Mengungsi
- Vonis Donald Trump dan Kekosongan Hukum Tata Negara
- Para Migran Berpacu dengan Waktu Mencapai Perbatasan AS-Meksiko Sebelum Trump Menjabat
- Pengungsi Kebakaran Los Angeles Tak Bisa Kembali ke Rumah hingga Kamis
- Kebakaran Los Angeles Jadi Bencana Terbaru Industri Hiburan Hollywood, Semua Terdampak
- Trump 2.0 dan Peluang Kembalinya Agenda Abraham Accord di Timur Tengah
- [KABAR DUNIA SEPEKAN] Ikan Tuna Raksasa Laku Rp 21 Miliar | Gempa Tibet Tewaskan 95 Orang
- 15 Warga Sipil Tewas akibat Serangan Udara Junta Myanmar
- Meksiko Diguncang Gempa Magnitudo 6,2 di Kota Berpenduduk 20.000 Jiwa
- Trump: Pejabat California Tak Kompeten Menangani Kebakaran Los Angeles
- Kecelakaan Jeju Air Makin Jadi Misteri Usai Kotak Hitam Berhenti Merekam Data, Keluarga Korban Ingin Penyelidikan Ahli Independen
- Diplomat Arab dan Uni Eropa Berunding untuk Beri Dukungan Suriah
- Update Kebakaran Los Angeles: 16 Tewas, di Palisades Api Makin Meluas
- Khabib Nurmagomedov Diusir dari Pesawat gara-gara Duduk Dekat Pintu Darurat
- Tahu Putrinya Akan Diadopsi Razman, Nikita Mirzani: Ambil
- Kebakaran Los Angeles, Uya Kuya Ungkap Kondisi Rumahnya di AS
- Update Kebakaran Los Angeles: 10 Tewas, Hampir 10.000 Rumah Hangus
- Menlu Sugiono: Setiap Potensi Konflik Global Harus Bisa Ditangani Sedini Mungkin
- Pesawat Tanker Padamkan Kebakaran Los Angeles, Warga Khawatir Bantuan Diprioritaskan untuk Daerah Mewah
- Diplomasi Indonesia di Tengah Konflik Suriah
- Sebuah Buku Dikembalikan ke Perpustakaan Umum New York Setelah 72 Tahun Dipinjam