airtronicfirearms.com

Hari Ini, Kepala Keamanan Presiden Korsel Mengundurkan Diri

Tentara memasuki gedung Majelis Nasional di Seoul, Korea Selatan, Rabu (4/12/2024) setelah Presiden Korsel Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer.
Lihat Foto

SEOUL, - Kepala Dinas Keamanan Presiden (PSS) Korea Selatan, Park Chong-jun mengundurkan diri pada Jumat (10/1/2025) saat ia sedang diperiksa.

Ia diperiksa karena telah mencegah upaya penahanan Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan. Diketahui, Presiden Yoon menolak pemeriksaan dan penangkapan minggu lalu.

Sebagaimana diberitakan AFP, Kepala PSS Park Chong-jun mengajukan pengunduran dirinya pada Jumat pagi saat ia menghadiri pemeriksaan polisi.

Baca juga: Penyidik Korsel Tunggu Surat Perintah Baru untuk Tangkap Presiden Yoon

Keputusan itu kemudian diterima oleh penjabat presiden Choi Sang-mok, seorang pejabat dari kantor pemimpin sementara mengatakan kepada wartawan.

Keputusan itu diambil saat para penyelidik dan polisi bersiap untuk melakukan upaya baru guna menangkap Yoon atas deklarasi darurat militernya setelah mendapatkan surat perintah baru minggu ini.

Sebelumnya, Park mengatakan kepada wartawan tidak boleh ada pertumpahan darah jika para penyelidik mencoba menangkap Yoon lagi.

"Saya memahami banyak warga negara yang khawatir dengan situasi saat ini di mana lembaga pemerintah saling berkonflik dan berkonfrontasi," katanya.

"Saya percaya bahwa dalam keadaan apa pun tidak boleh ada bentrokan fisik atau pertumpahan darah," tambahnya, sebelum diperiksa di Badan Kepolisian Nasional Korea.

Yoon akan menjadi presiden Korea Selatan pertama yang sedang menjabat yang ditangkap jika penyidik dapat menahannya.

Baca juga: Dinas Keamanan Presiden Korsel Halangi Penyidik yang Hendak Tangkap Yoon, Siapa Saja yang Terlibat?

Tim hukumnya mengatakan mereka tidak akan mematuhi surat perintah saat ini.

Kantor Investigasi Korupsi (CIO) mengatakan akan mempersiapkan diri secara menyeluruh untuk upaya penangkapan kedua terhadap Presiden Yoon.

Polisi pada Jumat mengadakan pertemuan dengan para komandannya untuk merencanakan upaya penangkapan baru, kantor berita Yonhap melaporkan.

Diketahui, Park dua kali mengabaikan permintaan polisi untuk hadir dalam pemeriksaan atas tuduhan menghalangi tugas publik sejak timnya menghalangi penyidik untuk menangkap Yoon pada 3 Januari.

PSS mengatakan Park tidak dapat meninggalkan jabatannya karena melindungi Yoon, tetapi polisi memperingatkan mereka akan mempertimbangkan surat perintah penangkapan untuk Park jika dia tidak tunduk pada pemeriksaan.

Pada Jumat, jaksa mendakwa mantan komandan intelijen pertahanan atas keterlibatannya dalam darurat militer, menuduhnya melakukan pemberontakan dan penyalahgunaan wewenang.

Sementara itu, pengawal Yoon telah meningkatkan keamanan di kompleks kediamannya di Seoul dengan pemasangan kawat berduri dan barikade bus.

Baca juga: Pengadilan Korsel Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Presiden Yoon

Tim hukum Yoon mengatakan, para pengawal tetap waspada 24 jam untuk upaya penangkapan lainnya meskipun ada tekanan yang sangat besar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat