airtronicfirearms.com

Lebanon Isi Kursi Kepresidenan karena Hizbullah Melemah

Panglima AD Lebanon, Jenderal Joseph Aoun.
Lihat Foto

BEIRUT, - Salah satu alasan Lebanon mengisi kursi kepresidenan yang kosong karena Hizbullah melemah. Selain itu, Lebanon juga mendapat kepercayaan dari internasional.

Pada Kamis (9/1/2025), Panglima Angkatan Darat Joseph Aoun terpilih untuk mengakhiri kekosongan jabatan selama lebih dari dua tahun untuk menjadi Presiden Lebanon.

Diketahui, kebuntuan di parlemen antara blok pro dan anti-Hizbullah telah menghambat belasan upaya sebelumnya untuk memilih seorang presiden.

Baca juga: Rusia: Putin Siap Berunding dengan Trump

Karena kebuntuan itu juga membuat negara tersebut sebagian besar tidak memiliki arah untuk mendapatkan dana talangan darurat.

Namun, perang besar-besaran selama dua bulan dengan Israel musim gugur lalu memberikan pukulan berat bagi kelompok Hizbullah, dengan pemimpin lamanya Hassan Nasrallah tewas dalam serangan udara September 2024.

Hizbullah juga kehilangan sekutu strategisnya bulan lalu ketika pemberontak yang dipimpin HTS menggulingkan penguasa lama Suriah Bashar Al Assad.

"Kekalahan politik Hizbullah menyusul kekalahan militernya yang menghancurkan," kata Hilal Khashan, profesor ilmu politik di Universitas Amerika di Beirut.

Lina Khatib, dari lembaga pemikir Chatham House Inggris, mengatakan, ini adalah pertama kali sejak berakhirnya perang saudara Lebanon (1990) seorang presiden Lebanon dipilih tanpa persetujuan sebelumnya oleh Iran dan oleh rezim Suriah yang digulingkan.

"Penerimaan Hizbullah atas pemilihan Aoun menggarisbawahi bahwa mereka tidak lagi mendikte agenda politik," katanya kepada AFP.

Baca juga: Saham Asuransi Properti-Kecelakaan AS Merosot akibat Kebakaran Los Angeles

"Pergeseran signifikan dalam status quo politik adalah akibat langsung dari perubahan geopolitik yang lebih besar di Timur Tengah di mana pengaruh Iran di kawasan tersebut berakhir," jelas dia.

Sementara itu, Amerika Serikat, Perancis, Qatar, Arab Saudi, dan Mesir telah melobi agar Aoun terpilih untuk mengisi kekosongan jabatan presiden.

"Peran kuintet itu sangat menentukan, khususnya dukungan menit-menit terakhir dari Arab Saudi," ujar seorang sumber diplomatik Perancis yang enggan disebutkan namanya.

Kerajaan itu kehilangan minat pada Lebanon dalam beberapa tahun terakhir karena pengaruh Hizbullah dan sponsornya dari Iran semakin meningkat.

Dalam pidato pelantikannya, Aoun berkomitmen pada kebijakan netralitas positif dan hubungan yang lebih baik dengan negara-negara Arab.

Ia juga menjanjikan monopoli negara atas kepemilikan senjata, yang menandakan diskusi sulit tentang pelucutan senjata Hizbullah, yang menyimpan senjatanya setelah perang saudara berakhir pada 1990 untuk melawan pendudukan Israel di selatan, yang sebagian besar berakhir dengan penarikan pasukan pada tahun 2000.

Seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah dan sekutunya gerakan Amal dari juru bicara parlemen Nabih Berri mengatakan, kedua partai tersebut hanya memilih Aoun setelah memperoleh jaminan tentang penguatan gencatan senjata dengan Israel dan nama panglima militer berikutnya.

Hilal Khashan mengatakan sekarang giliran Presiden Aoun dengan latar belakang militernya untuk membujuk Hizbullah agar meletakkan senjata yang tersisa.

Baca juga: Hari Ini, Trump Jalani Sidang Kasus Uang Tutup Mulut

"Hanya presiden yang berasal dari militer yang dapat melucuti senjata Hizbullah, terutama setelah Israel menghancurkan lebih dari 80 persen perangkat keras militernya," jelasnya.

Pada tahap ini, Hizbullah tidak punya pilihan selain mengubah dirinya menjadi partai politik tanpa komponen militer.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat