Presiden Korea Selatan yang Ditangguhkan Tidak Hadir di Sidang Pemakzulan Pertama
SEOUL, - Presiden Korea Selatan yang ditangguhkan, Yoon Suk Yeol, dipastikan tidak akan menghadiri sidang pertama pengadilan pemakzulan pada 14 Januari mendatang karena alasan keamanan.
Ini menurut pernyataan pengacaranya, Yoon Kab-keun, pada Minggu (12/1/2025).
Yoon saat ini berada di kediaman presiden dan berada di bawah perlindungan pasukan elite sejak dirinya ditangguhkan dan dimakzulkan bulan lalu.
Baca juga: Korea Selatan: Kotak Hitam Pesawat Jeju Air Berhenti Merekam 4 Menit Sebelum Kecelakaan
Pemakzulan ini terjadi setelah ia mendeklarasikan darurat militer yang kontroversial, yang menyebabkan kekacauan politik di negara itu.
Dilansir AFP, Yoon menolak bertemu jaksa dan penyelidik, dan awal bulan ini, upaya penangkapannya gagal setelah menghadapi kebuntuan yang tegang.
Tim kuasa hukumnya menyatakan bahwa ketidakhadirannya didasari oleh kekhawatiran atas keselamatan.
“Presiden bersedia hadir kapan saja setelah masalah keamanan diselesaikan,” ujar pengacaranya.
Mahkamah Konstitusi telah menjadwalkan lima sidang antara 14 Januari hingga 4 Februari.
Sidang akan tetap berlangsung meskipun Yoon tidak hadir.
Pengadilan akan memutuskan apakah pemakzulannya akan ditegakkan atau ia dikembalikan ke jabatannya.
Baca juga: Polisi Korea Selatan Diminta Eksekusi Penangkapan Presiden yang Dimakzulkan
Penyelidik tengah mempersiapkan upaya baru untuk menangkap Yoon atas tuduhan pemberontakan terkait deklarasi darurat militernya.
Jika ditangkap dan terbukti bersalah, Yoon dapat menghadapi hukuman penjara atau bahkan hukuman mati.
Tim dari Kantor Investigasi Korupsi (CIO) dan kepolisian berencana mengerahkan 1.000 petugas untuk upaya penangkapan ini.
CIO juga memperingatkan bahwa siapa pun yang menghalangi operasi tersebut dapat ditahan.
Baca juga: Korea Selatan Siapkan Transkrip Rekaman Kotak Hitam Jeju Air
Mantan kepala pengawal presiden, Park Chong-jun, yang mengundurkan diri pada Jumat, meminta agar tidak ada kekerasan selama upaya penangkapan berikutnya. Ia kini digantikan oleh seorang loyalis Yoon yang lebih tegas.
Terkini Lainnya
- 15 Warga Sipil Tewas akibat Serangan Udara Junta Myanmar
- Meksiko Diguncang Gempa Magnitudo 6,2 di Kota Berpenduduk 20.000 Jiwa
- Trump: Pejabat California Tak Kompeten Menangani Kebakaran Los Angeles
- Kecelakaan Jeju Air Makin Jadi Misteri Usai Kotak Hitam Berhenti Merekam Data, Keluarga Korban Ingin Penyelidikan Ahli Independen
- Diplomat Arab dan Uni Eropa Berunding untuk Beri Dukungan Suriah
- Update Kebakaran Los Angeles: 16 Tewas, di Palisades Api Makin Meluas
- Kondisi Pacific Palisades Usai Kebakaran Los Angeles
- Presiden Korea Selatan yang Ditangguhkan Tidak Hadir di Sidang Pemakzulan Pertama
- Tornado Api Terbentuk di Tengah Kebakaran Hebat Los Angeles
- Ukraina Klaim Tawan Tentara Korea Utara yang Bertempur untuk Rusia
- Kebakaran Apartemen di Bronx New York Lukai 7 Orang, Paksa 250 Warga Mengungsi
- Netanyahu Kirim Delegasi ke Qatar untuk Negosiasi Sandera Gaza
- [UNIK GLOBAL] Bocah Selamat Setelah Hilang 5 Hari di Taman Margasatwa Penuh Singa | Jepang Diperkirakan Hanya Punya 1 Anak pada 2720
- Update Kebakaran Los Angeles: 11 Tewas, Kini Timbulkan Ancaman Baru
- Kisah di Balik Rumah yang Selamat dari Kebakaran Los Angeles...
- Link Pengumuman CPNS Kemenag 2024, lewat SSCASN atau kemenag.go.id
- Warganet Keluhkan Pungutan Wadah Makan oleh Sekolah, BGN: Laporkan Saja, MBG Tak Ada Biaya Tambahan
- Tornado Api Terbentuk di Tengah Kebakaran Hebat Los Angeles
- Kebakaran Apartemen di Bronx New York Lukai 7 Orang, Paksa 250 Warga Mengungsi
- Ukraina Klaim Tawan Tentara Korea Utara yang Bertempur untuk Rusia
- Netanyahu Kirim Delegasi ke Qatar untuk Negosiasi Sandera Gaza
- [UNIK GLOBAL] Bocah Selamat Setelah Hilang 5 Hari di Taman Margasatwa Penuh Singa | Jepang Diperkirakan Hanya Punya 1 Anak pada 2720