15 Warga Sipil Tewas akibat Serangan Udara Junta Myanmar

NAYPYIDAW, - Sedikitnya 15 warga sipil tewas dan 10 lainnya terluka akibat serangan udara junta Myanmar di daerah pertambangan emas, Sabtu (11/1/2025).
Demikian dikatakan juru bicara kelompok pemberontak etnis yang menguasai daerah itu kepada AFP pada Minggu (12/1/2025).
Dijelaskan, junta Myanmar dituduh melakukan beberapa serangan terhadap sasaran sipil saat berjuang untuk meredakan perlawanan terhadap kudeta 2021.
Baca juga: Serangan Udara Junta Myanmar Tewaskan 11 Warga Sipil
Menurut Kolonel Naw Bu, juru bicara Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA), serangan terbaru itu terjadi sekitar pukul 11.00 pada Sabtu.
"Semua yang tewas adalah warga sipil termasuk penambang emas dan pemilik toko lokal," katanya.
KIA yang dapat mengerahkan sekitar 7.000 pejuang telah memerangi militer selama beberapa dekade untuk mendapatkan otonomi dan kendali atas sumber daya lokal di negara bagian Kachin.
Negara bagian ini merupakan rumah bagi tambang batu giok besar dan unsur tanah berat langka, yang sebagian besar diekspor ke China.
Naw Bu mengatakan serangan itu terjadi di area pertambangan di Kotapraja Tanaing, di bagian barat Myanmar.
Gambar dari media lokal menunjukkan kawah besar di tengah area yang benar-benar rata dan dipenuhi puing-puing akibat serangan Udara tersebut.
Seorang penduduk kota yang enggan disebutkan namanya mengatakan, tiga dari 10 korban luka telah meninggal.
KIA menguasai sebagian besar wilayah negara bagian Kachin yang mayoritas beragama Kristen dan jadi tempat tambang batu giok terbesar di dunia berada.
Wilayah tersebut telah mengalami pertempuran sengit setelah kudeta 2021, dengan junta menuduh KIA mempersenjatai dan melatih Pasukan Pertahanan Rakyat yang baru muncul untuk melawan junta Myanmar.
Baca juga: Junta Myanmar Berlakukan Wajib Militer bagi Anak Muda
Secara terpisah, Tentara Arakan melaporkan, junta telah menjatuhkan 15 bom selama tiga serangan pada Sabtu di pasar umum di Kota Kyauktaw di Negara Bagian Arakan.
Dikatakan, beberapa warga sipil telah tewas dan yang lainnya terluka, tetapi tidak menyebutkan berapa jumlahnya.
Diketahui, tentara Arakan terlibat dalam pertempuran sengit dengan militer untuk menguasai Rakhine.
Terkini Lainnya
- China Berharap Dalai Lama "Kembali ke Jalan yang Benar"
- PM Israel Klaim Bercanda soal Pendirian Negara Palestina di Arab Saudi
- Sandera Israel yang Dibebaskan Hamas Tak Tahu Istri dan 2 Putrinya Sudah Tewas
- PM Israel: Rakyat Palestina Bisa Bangun Negara di Arab Saudi, Banyak Lahan di Sana
- Menteri Muda Inggris Dipecat PM Starmer gara-gara Pesan WhatsApp
- Pernikahan di China Turun 20 Persen pada 2024, Picu Kekhawatiran soal Angka Kelahiran
- Trump Klaim, Utang AS Lebih Rendah dari yang Diperkirakan Selama Ini
- Trump Ngotot Ingin Beli dan Miliki Gaza, Terbuka Negara Lain Bantu Membangun Kembali
- Polisi Temukan Sejumlah Senapan Berizin di Lokasi Penembakan Massal Swedia
- Presiden Turkiye: Tak Ada yang Punya Kuasa untuk Mengusir Warga Gaza
- Trump: AS Mulai Kehilangan Kesabaran dengan Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas
- Resmi, Kemenag Bakal Gelar Sidang Isbat Awal Ramadan 1446 H 28 Februari 2025
- Sentil Marcell Siahaan soal Kasus Royalti, Ahmad Dhani: Once yang Sarjana Hukum Aja Enggak Berani Bawa Lagu Dewa 19 Lagi
- Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon Resmi Menikah
- Meksiko Diguncang Gempa Magnitudo 6,2 di Kota Berpenduduk 20.000 Jiwa
- Trump: Pejabat California Tak Kompeten Menangani Kebakaran Los Angeles
- Kecelakaan Jeju Air Makin Jadi Misteri Usai Kotak Hitam Berhenti Merekam Data, Keluarga Korban Ingin Penyelidikan Ahli Independen
- Diplomat Arab dan Uni Eropa Berunding untuk Beri Dukungan Suriah
- Update Kebakaran Los Angeles: 16 Tewas, di Palisades Api Makin Meluas