China Hadapi Krisis Demografis: Populasi Turun Tahun Ketiga Berturut-Turut pada 2024

BEIJING, - China melaporkan bahwa populasinya turun untuk tahun ketiga berturut-turut pada 2024, memperpanjang tren penurunan setelah lebih dari enam dekade pertumbuhan.
Menurut data dari Biro Statistik Nasional Beijing, populasi China pada akhir tahun tercatat 1,408 miliar, turun dari 1,410 miliar pada 2023. Negara ini kini menghadapi krisis demografi yang semakin memburuk.
Populasi China mengalami penurunan untuk tahun ketiga berturut-turut pada tahun 2024, dengan jumlah penduduk mencapai 1,408 miliar jiwa, turun 1,39 juta dari tahun sebelumnya.
Baca juga: Israel Tunda Pemungutan Suara untuk Menyetujui Perjanjian Gencatan Senjata di Gaza
Dilansir AFP, penurunan ini disebabkan oleh angka kelahiran yang lebih rendah dibandingkan angka kematian, meskipun terdapat sedikit peningkatan jumlah kelahiran akibat lonjakan pernikahan yang tertunda selama pandemi Covid-19.
Tren penurunan populasi ini diperkirakan akan berlanjut, menimbulkan tantangan signifikan bagi ekonomi dan sistem jaminan sosial China.
Pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan untuk mendorong peningkatan angka kelahiran, termasuk promosi pendidikan tentang pernikahan dan cinta, serta insentif keuangan bagi pasangan yang memiliki anak.
Namun, faktor-faktor seperti biaya hidup yang tinggi, penundaan pernikahan, dan fokus pada pendidikan serta karier telah menyebabkan penurunan angka kelahiran.
Selain itu, warisan kebijakan satu anak yang telah dihapuskan meninggalkan ketidakseimbangan gender, dengan jumlah laki-laki lebih banyak daripada perempuan.
Peningkatan jumlah lansia dan berkurangnya angkatan kerja menambah tekanan pada sistem jaminan sosial China, yang diperkirakan akan mengalami kesulitan keuangan pada tahun 2035.
Baca juga: China Jajaki Kemungkinan Jual TikTok di AS ke Elon Musk
Selain itu, urbanisasi yang terus meningkat menyebabkan lebih banyak orang pindah ke kota, sementara populasi pedesaan menurun.
Terkini Lainnya
- Pasangan Brasil Rayakan 84 Tahun dan 77 Hari Pernikahan
- Pertama Kalinya Delegasi Taliban Kunjungi Jepang, Ini yang Dibahas
- Efisiensi Anggaran, Trump Setop AS Cetak Uang Koin Baru
- Pemimpin Partai Oposisi Singapura, Pritam Singh, Terbukti Berbohong kepada Parlemen
- Serangan Udara di Gaza Tewaskan 3 Polisi Palestina, Israel Klaim Menarget Orang Bersenjata
- Lima Bank Irak Akan Dilarang Lakukan Transaksi Dalam Dolar AS
- Apa Itu Kemerdekaan Taiwan dan Apakah Taiwan Sudah Merdeka?
- Netanyahu: Israel dan AS Bertekad Gagalkkan Ambisi Nuklir Iran
- AS Kembali Deportasi Migran Ilegal, Kali Ini 119 Warga India Dipulangkan
- Jika Diperlukan, PM Starmer: Inggris Siap Kirim Pasukan ke Ukraina
- Gencatan Senjata Gaza: Kabinet Israel Bahas Fase Baru Usai Kunjungan Menlu AS
- Perang Rusia-Ukraina: Info Terbaru, Eropa Jadi Bagian dari Perundingan Damai
- [KABAR DUNIA SEPEKAN] Penembakan di Swedia | Hasil Presiden Erdogan ke Indonesia
- Ibu dan Anak Tewas dalam Insiden Mobil Tabrak Kerumunan di Munich
- Beredar Video Klarifikasi Hujan Jeli di Gorontalo Ternyata dari Mainan Anak-anak, Ini Kata BMKG
- Serangan Israel Terus Berlanjut di Gaza Jelang Gencatan Senjata Minggu
- Paus Fransiskus Cedera Lengan Setelah Jatuh di Vatikan
- Gencatan Senjata Gaza Dijadwalkan Dimulai Minggu, Hambatan Terakhir Berusaha Diselesaikan
- TikTok Tinggalkan AS: Bagaimana Nasib Kreator dan Pengguna?